Banyak orang yang menduga bahwa Pendidikan hanyalah sebatas mengejar selembar kertas yang berisi angka-angka sebagai bukti prestasi diri. Lantas benarkah bahwa angka-angka yang tertera itu sebuah bukti prestasi diri ?…dalam kenyataannya banyak orang yang berpendidikan tinggi tetapi hidupnya penuh kesulitan, sementara di sisi lain ada orang-orang yang berpendidikan rendah namun hidupnya penuh keberkahan. Lihat saja orang-orang yang ada di “hotel prodeo” apakah semuanya adalah orang-orang yang tidak berpendidikan?? Tentu tidak! Sebagiannya terdiri dari orang-orang yang sangat berpendidikan, bukan saja setingkat S1 bahkan ada yang S2 dan mungkin saja ada yang S2… inikah yang disebut sebagai prestasi???. Di sisi yang lain bisa kita lihat ada orang-orang yang berpendidikan rendah hanya sebatas SMA namun mampu memberikan kehidupan bagi masyarakat lainnya…apakah ini bukan prestasi???
Pada hakikatnya Pendidikan adalah sebuah proses…proses yang cukup Panjang yang harus dilewati seseorang untuk menjadi seorang yang terdidik. Terdidik bukan hanya sekedar dalam hal berpikir sehingga orang tersebut mampu berpikir secara rasional sehingga tercipta berbagai macam penemuan, akan tetapi juga terdidik dalam hal mental, kepribadian, kematangan dalam bersikap, kesantunan dalam berbicara, kematangan dalam bersosialisasi, kemampuan untuk berempati dan kematangan-kematangan lainnya yang benar-benar menunjukkan bahwa dirinya layak berada di strata atas. Apalah arti sebuah angka yang tinggi bila tak dibarengi dengan akhlak yang tinggi.
Wahai para pendidik…..pendidikan bukanlah sekedar mentransfer pengetahuan. Pendidikan adalah sebuah proses “memanusiakan manusia”. Menempatkan manusia pada tempat yang sesungguhnya yaitu sebagai makhluk yang sempurna yang Allah ciptakan diantara makhluk-makhluk lainnya. Allah berikan akal pada manusia agar manusia dapat berpikir…berpikir bagaimana agar manusia dapat mempertahankan hidupnya di segala macam zaman dan tantangannya. Selain akal pikiran, Allah pun ciptakan rasa pada manusia agar manusia memiliki hati Nurani, hati yang penuh perasaan manusiawi agar muncul rasa saling empati.
Bagaimanakah dengan Pendidikan di negeri ini ? negeri Indonesia tercinta?? Sudahkah Pendidikan yang ada menempatkan manusia selayaknya manusia? Mengubah manusia yang biasa menjadi manusia yang luar biasa?…pendidikan di negeri ini masih sebatas sebuah industri yang menghasilkan selembar kertas ijazah yang entah makna nya apa. Jika ijazah menjadi sebuah simbol strata, dalam kenyataan banyak yang tak berijasah tetapi memiliki strata yang tinggi dan mampu mandiri. Jika ijazah menjadi sebuah simbol kematangan pribadi, kenyataannya banyak yang berijasah tapi tak matang pribadinya, keilmuannya bukan menebarkan manfaat tapi justru maslahat….DIMANAKAH LETAK PENDIDIKAN YANG SEBENARNYA? Semoga ada pembenahan secara mendasar dalam Pendidikan di negeri ini, sehingga Pendidikan ini tak sekedar menghasilkan lembaran-lembaran ijazah yang tak jelas makna nya, akan tetapi Pendidikan menjadi sebuah bukti meningkatnya suatu peradaban yang mampu menempatkan manusia layaknya manusia sehingga tercipta suatu kehidupan yang “Madani”….(sebuah renungan)
-Yusi Pujiwarastuti-
(Irnanda – Kontributor SMAIT)