SMAIT Al-Multazam

Shalat Dhuha Menjadi Rutinitas Pagi Santri

Dhuha Adalah waktu pagi, waktu dimana orang-orang memulai kegiatan untuk mencari keberkahan rezeki. Shalat dhuha adalah shalat yang dikerjakan pada waktu dhuha atau antara waktu setelah matahari terbit (pukul 8) hingga sebelum tengah hari yakni pukul 11 siang yang mana dengan mengerjakannya Allah akan meluaskan rezeki kita. “Di perintahkan kepadaku oleh kekasihku Nabi untuk berpuasa 3 (tiga ) hari pada tiap-tiap bulan, mengerjakan 2 ( dua ) rakaat Shalat Sunnat Dhuha, dan supaya saya berwitir sebelum tidur.” ( HR Bukhari dan Muslim).

Oleh karena itu, sholat duha baik dikalangan umum terutama dilembaga pendidikan pondok pesantren sudah menjadi rutinitas harian mereka, salah satunya yang dilakukan para Santriwati Pondok Pesantren Terpadu Al-Multazam sebelum dimulainya kegiataan belajar dipagi hari. Setiap mereka masuk kekelas, para santriwati terdiri dari kelas X-XII berkumpul dilapangan guna melakasanakan sholat Dhuha berjama’ah.

Kegiatan Dhuha pagi tersebut tidak terlepas dari peran para Asatidzah dan Asatidz yang tidak hentinya terus menyuarakan, membimbing dan mendampingi mereka dalam gerakan Dhuha pagi.

Sebagai generasi Qur’ani selayaknya para santri dan para Murobbi senang mengerjakan amal ibadah termasuk Shalat Dhuha sebagai peneguhan langkah dan perwujudan dari Doa-doa Shalat Tahajud di tengah malam serta ditengah aktifitas yang kita jalankan. Shalat dhuha memiliki banyak keutamaan yang dapat memotivasi kita untuk mengerjakannya, diantaranya ialah:

1. Sholat Dhuha sebagai Pengganti Sedekah

Orang yang mengerjakan shalat Dhuha ia telah mengeluarkan sedekah. “Hendaklah masing-masing kamu bersedekah untuk setiap ruas tulang badanmu pada setiap pagi. Sebab tiap kali bacaan tasbih itu adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada yang ma’ruf adalah sedekah, mencegah yang mungkar adalah sedekah. Dan sebagai ganti dari semua itu, maka cukuplah mengerjakan dua rakaat sholat Dhuha.” (HR Muslim).

2. Sholat Dhuha Membuat Kita Kembali Taat

Orang yang menunaikan shalat Dhuha akan dicatat sebagai ahli ibadah dan taat kepada Allah. “Barangsiapa yang shalat Dhuha dua rakaat, maka dia tidak ditulis sebagai orang yang lalai. Barangsiapa yang mengerjakannya sebanyak empat rakaat, maka dia ditulis sebagai orang yang ahli ibadah. Barangsiapa yang mengerjakannya enam rakaat, maka dia diselamatkan di hari itu. Barangsiapa mengerjakannya delapan rakaat, maka Allah tulis dia sebagai orang yang taat. Dan barangsiapa yang mengerjakannya dua belas rakaat, maka Allah akan membangun sebuah rumah di surga untuknya.” (HR. At-Thabrani).

3. Dituntaskan Permasalahan Sepanjang Hari

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu.” (HR. Ahmad). Di hadits lain disebutkan Allah menyukupkan rezekinya. “Wahai anak Adam, janganlah engkau merasa lemah dari empat rakaat dalam mengawali harimu, niscaya Aku (Allah) akan mencukupimu di akhir harimu.” (HR. Abu Darda`).

4. Mendapatkan Pahala Layaknya Pergi Haji dan Umroh

“Barang siapa yang mengerjakan shalat fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai) duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat (Dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna, sempurna”. (Shahih al-Jami`: 6346).

5. Aman Dari Dosa Seharian

Rasullullah SAW bersabda, “Siapapun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, maka akan di ampuni dosa-dosanya oleh Allah. Sekalipun itu seperti buih di lautan.”(HR-Tirmidzi). Di hadits lain disebutkan kalau orang istiqamah melaksanakan shalat Dhuha kelak ia akan masuk surga lewat pintu khusus. “Sesungguhnya di dalam surga terdapat sebuah pintu bernama pintu Dhuha. Apabila Kiamat telah tiba maka akan ada suara yang berseru, ‘Di manakah orang-orang yang semasa hidup di dunia selalu mengerjakan shalat Dhuha? Ini adalah pintu buat kalian. Masuklah dengan rahmat Allah Subhanahu Wata’ala.” (HR. At-Thabrani).

Maha dahsyat Allah SWT yang menciptakan waktu pagi dan petang. Berbahagialah orang yang menunaikan shalat Dhuha, mengawali pagi dengan ibadah. Mari saling memotivasi dan mengingatkan untuk senantiasa menjaga Shalat Dhuha kita.

By :@AbiZankiAzzura – IR (Kontributor SMAIT)

Scroll to Top