SMAIT Al-Multazam (8/2/2023). Telah digelar sebuah kegiatan seni yang menjadi salah satu bagian program literasi yakni workshop teater. Sebuah kegiatan yang juga berkaitan dengan materi pembelajaran drama, tepatnya materi pembelajaran di kelas XI.
Diikuti oleh seluruh santri kelas XI dan dihadiri oleh dewan guru terkhusus guru bahasa Indonesia dan seni, agenda workshop berjalan kondusif dan sesuai setingan waktu yang telah direncanakan. Agenda ini dibuka oleh Ibu Kepala Sekolah, Ustadzah Nina Herlina, M.Pd. Beliau menyampaikan selamat datang dan ucapan terima kasih kepada komunitas teater Sado yang mau berbagi ilmu tentang seni peran untuk para guru dan santri. Menurut beliau bahwa ilmu seni terkhusus seni peran merupakan sebuah ilmu yang memang harus dimiliki oleh semua orang. “Manusia diciptakan Allah Swt. sesuai dengan perannya masing-masing berdasarkan ketentuan Allah. Namun peran manusia yang utama adalah sebagai khalifah di muka bumi”, ungkap Ibu kepala sekolah mengakhiri sambutannya.
Pesan lain pun disampaikan oleh Ustadzah Nurhayati, S.Pd. selaku guru bahasa Indonesia kelas XI SMAIT Al-Multazam sekaligus panitia pelaksana workshop, “Ambilah ilmunya, simaklah penjelasannya, dan jadikan ilmu teater sebagai pengetahuan yang dapat diaplikasikan dalam keseharian guna menciptakan sebuah karya.” Sebuah pesan yang tergambar dan tercermin dari tema workshop yakni “Latihan Teater Bersama Teater Latihan, Kerja Bersama Ciptakan Karya.”
Teori demi teori disimak santri dengan konsentrasi. Seolah tak ingin sedikit pun tertinggal materi teater yang dipaparkan. Teori mengubah karakter seseorang melalui make-up wajah dan penampilan akting itulah materi yang didapatkan santri. Keseruan santri mengikuti workshop semakin bertambah ketika proses praktik make-up dan akting berlangsung. Ditambah pula dengan pemberian doorprize dari panitia melalui kategori make-up terbaik, akting terbaik, sutradara terbaik, dan doorprize lainnya seputar seni peran dalam teater, menjadikan suasana semakin seru sehingga tidak terasa waktu terus berjalan beranjak menuju sore hari. Saatnya kegiatan workshop teater diakhiri, untuk kemudian kembali santri pada perannya masing-masing yakni menjadi sosok santri yang sebenarnya di pondok pesantren.
Seni peran sama halnya dengan keindahan yang tergambar dalam sikap/perbuatan/tingkah laku, penampilan, dan perkataan/bertutur kata, yang kesemuanya mampu menjadikan hiasan indah dalam kepribadian seseorang terutama dalam diri santri akhwat. Semoga