SMAIT Al-Multazam (11/2). Kembali SMAIT Al-Multazam melalui program Green School menggelar sebuah pelatihan pembuatan Eco-Enzyme. Pelatihan ini dalam rangka peringati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2023. Diikuti oleh sejumlah kader green school dan santri yang mengikuti ekstrakulikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR) serta dewan guru, pelatihan pembuatan Eco-Enzyme berjalan lancar dan penuh antusias hadirin. Bunda Gina Dendie sebagai Ketua Komunitas Eco-Enzyme Kab.Kuningan sekaligus pemateri dalam pelatihan ini beserta para penggiat Eco-Enzyme menjelaskan dengan detail terkait apa dan bagaimana pemanfaatan sampah agar lebih berkah melalui Eco-Enzyme.
Eco-Enzyme adalah lingkungan bio molekul berupa protein spesifik yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat reaksi tanpa habis bereaksi) pada reaksi organik dalam segala tahapan metabolisme makhluk hidup. Maka eco-enzyme merupakan teknologi ramah lingkungan, biaya murah dan sederhana yang dapat mengurangi polusi udara, air dan lingkungan tanah. Eco-Enzyme sendiri ditemukan oleh seorang Asosiasi pendiri pertanian organik Thailand yakni Dr. Rosukon Poompanvong. Kemudian diperkenalkan lebih luas oleh Dr. Joean Oon seorang ahli homeopati atau Self Healing yang menerapkan Eco-Enzyme sebagai pengganti alternatif penggunaan pupuk kimia di Malaysia.
Banyak manfaat yang diperoleh dari proses Eco-Enzyme salah satunya melalui produk ini bisa membersihkan kotoran yang menempel di peralatan dapur, kamar mandi, dan bisa juga untuk membersihkan anggota tubuh serta mencuci pakaian. “Dengan bahan organik minimal 5 jenis kulit buah yang difermentasi selama 3 bulan, berbagai manfaat lain bisa didapat misalnya untuk P3K, pembersih lantai, dan masih banyak manfaat lainnya”, ungkap Ustadzah Nunik Nurtika, M. Pd. selaku penanggungjawab green school SMAIT Al-Multazam. Beliau pun berharap semoga pelatihan ini dapat menjadi bekal kelak untuk terus melestarikan bumi karena manusia diamanahi sebagai Khalifah di muka bumi”. *tim