SMAIT Al-Multazam

Training Motivasi Warna Kebutuhan Santri

SMAIT Al-Multazam (25/02/2023). Belum lama ini kembali SMAIT Al-Multazam mengelar satu agenda yang menjadi program bimbingan konseling (BK) yakni training motivasi. Agenda ini dilaksanakan setiap satu semester sekali. Diperuntukan khusus bagi kelas XI angkatan Diamond, menjadikan agenda ini sangat dinanti karena melalui training motivasi ini mampu mengecas kembali rasa semangat dalam diri mereka. Melalui tema ‘Menjadi Pemuda Viral di Langit’ menjadikan agenda ini sangat tepat sasaran. Apalagi dengan alat belajar berbasis teknologi yang mereka miliki yang mungkin dapat memviralkan mereka hanya di dunia maya. Namun melalui tema ini viralnya mereka bukan sebatas di dunia maya (di bumi), disanjung dan disaksikan manusia, melainkan lebih dari itu menjadi manusia pilihan Allah dengan karakterAl-Quran dan budi pekerti islami sehingga menjadi viral di langit.

Sebagai pemateri sosok Kak Angga atau lebih dikenal Kak AJS salah satu trainer PPA for teens yang punya cukup banyak anak asuh yatim, mengemas materi training motivasi menjadi kemasan cantik dan menarik sehingga seluruh yang hadir terkhusus kelas XI angkatan Diamond antusias mengikuti acara dari awal sampai akhir. Beliau menyampaikan bahwa jika seseorang ingin menjadi viral di langit maka harus mengetahui terlebih dahulu kunci pembuka langit. Adapun kuncinya sebagai berikut:

1.  Mengambil dari kisah Uwais Al-Qorni seorang pemuda yang belum sempat bertemu Rasul dan lebih memilih berbakti kepada ibunya sehingga ia menjadi pemuda terkenal di langit. Kunci pertama pembukan langit yaitu berbakti kepada orang tua.

2. Bersedekah atau membantu kebutuhan dan apa pun itu untuk anak yatim menjadi kunci kedua pembuka langit.

3.  Berbuat baik kepada orang lain atau menolong sesama merupakan kunci ketiga pembuka langit.

4.  Memohon ampun dan meminta hanya kepada Allah Swt. kunci keempat pembuka langit. “Mintalah segala sesuatu pada Allah dengan bersungguh-sungguh dan menangislah ketika meminta serta tunjukanlah bahwa kita sangat membutuhkan sesuatu yang kita minta.”

5. Kunci pembuka langit berikutnya yaitu menjadi pemuda yang mampu melawan arus, harus berani berbeda, bukan mengikuti arus karena pemuda yang mampu melawan arus adalah pemuda tangguh dan membuatnya menjadi seseorang yang spesial. Berbeda dengan pemuda yang mengikuti arus diibaratkan hanya sebagai benda-benda tidak berguna seperti sampah dan lainnya. Sebagai contoh ketika pemuda lain menghabiskan waktu mereka untuk hal yang sia-sia, maka pemuda spesial tidak akan melakukan hal yang sama. Perbedaan itu indah.

“Kunci langit adalah pembuka pintu agar doa dikabulkan Allah Swt. dan dimudahkan rejeki atau hajat maupun cita-cita”, tegas beliau.

“Allah (sebenarnya) sudah mengetahui apa yangkita inginkan. Diamemberikan kita (kesempatan) berdoa agar dapat merasakan manisnya bicara kepada-Nya.”

Ibu kepala sekolah Ustadzah Nina Herlina, M.Pd. pun menyampaikan bahwa di zaman sekarang ketika ingin viral sangat mudah dan cepat hanya dengan membuat konten-konten baik dalam bentuk video maupun melalui hal lainnya. “Namun ingin viral yang seperti apa dan dengan cara yang bagaimana, pilihan ada di pribadi masing-masing”, ungkap beliau dalam sambutannya.

Penjelasan demi penjelasan menarik mewarnai kegiatan training motivasi hingga pada suasana haru dikemas Kak Angga begitu menyentuh kalbu. Di akhir sesi Kak Angga meminta santri untuk menulis surat ditujukan kepada orang tua yang isinya meminta maaf, memohon rido orangtua, dan mengatakan sayang kepada mereka. Sungguh mengharukan, semoga air mata yang menetes menjadi saksi akan kejuhudan dan ketakziman mereka kepada orang tua baik orang tua kandung maupun dewan guru, wali asrama, dan seluruh utsad, ustadzah Pondok Pesantren Terpadu Al-Multazam.

“Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh Allah telah Mengadakan ketentun bagi setiap sesuatu. Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah akan menjadikan baginya jalan kemudahan dalam urusannya.” (QS. Ath-Thalaq: 3-4)

Scroll to Top