Oleh, Mimin Rasmini, S.Psi.
Kemajuan teknologi saat ini merupakan kemajuan yang memberikan kemudahan dan fasilitas tanpa batas dalam setiap kegiatan keseharian, terutama untuk generasi muda atau para pelajar. Teknologi, satu kata yang sangat berperan penuh dalam perkembangan kehidupan manusia saat ini. Mungkin hampir sebagian penduduk diseluruh dunia termasuk di Indonesia sendiri pun sudah menikmati kemajuan teknologi. Berbicara tentang teknologi tentunya tidak akan terpisahkan dengan dunia internet dan gawai atau gadget.
Internet dan gawai (gadget) adalah beberapa hasil dari kemajuan teknologi. Salah satu yang paling banyak memanfaatkan internet adalah dunia pendidikan. Di negara kita, imbas dari covid-19, tiga tahun ke belakang, pembelajaran secara daring menjadi viral. Bahkan di beberapa sekolah dan lembaga pendidikan lain seperti perguruan tinggi sudah tidak lagi menggunakan metode pembelajaran konvensional dengan cara tatap muka. Semuanya serba online dan paperlast. Ini merupakan kemajuan yang sangat baik tentunya, mengingat bahwa haruslah sedini mungkin teknologi itu diperkenalkan untuk memajukan masyarakat Indonesia.
Teknologi dan remaja menjadi dua hal berbeda, tapi saling melekat satu sama lain. Bak dua gambar mata koin yang saling berdampingan dan tidak terlepaskan. Yang jelas kini, pertumbuhan dan perkembangan teknologi yang begitu pesat di tengah lingkungan masyarakat, sudah sangat memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi, serta mengirim data untuk membangun pergaulan melalui media sosial. Begitulah yang terjadi saat ini di kalangan kaum pelajar atau remaja.
Namun mungkin tanpa disadari, teknologi yang ada saat ini bisa berubah menjadi sebuah ancaman tersendiri,jika teknologi tersebut tidak mampu dikelola dan justru menguasai si penggunanya. Maka ketergantungan generasi saat ini dengan teknologi menyebabkan adanya perubahan gaya hidup, tingkah laku, dan pergeseran norma sampai pada degradasi moral. Tidak hanya penurunan moral, tetapi lebih prahny lagi sebutan atau julukan ‘Generasi Strawberry’ melekat pada diri remaja saat ini. Banyak remaja lebih memilih menggunakan handphone mereka dibandingkan dengan serunya menikmati pertemuan dan percakapan. Pernyataan “mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat”, memang bukan hanya pernyataan belaka tanpa makna apalagi fakta. Semua terbukti di depan mata bahwa generasi muda saat ini asyik dengan dunia maya. Istilah lain generasi saat ini dijuluki ‘generasi menunduk’.
Tidak dipungkiri bahwa perkembangan zaman mendorong juga pengembangan ilmu pengetahuan dan temuan yang memudahkan hidup manusia. Teknologi memang dengan cepat mampu menjadikan seseorang jatuh cinta tanpa jeda walaupun hanya sekadar bertegur sapa. Kata seolah terbatas, rasa seakan sirna, dan hormat tidak melekat pada diri mereka. Canggihnya teknologi hanya mampu memberikan kepuasan sementara dan hanya memajukan pemikiran-pemikiran dangkal para generasi muda. Canggihnya teknologi tidak mampu menyentuh hati-hati mereka untuk dapat menghargai kehidupan. Oleh karena itu banyak diantara generasi muda, kaum pelajar, dan orang dewasa kurang memiliki rasa simpati dan empati atau sekadar merasakan derita orang lain.
Berdasarkan uraian di atas, maka sangat dibutuhkan sebuah solusi atau penanganan serta pencegahan yang mampu memberikan pelajaran berharga bagi generasi muda untuk bijak dalam menggunakan internet dan memanfaatkan alat belajar. Penanganan khusus baik dari individunya itu sendiri maupun keluarga dan lingkungan, tentunya menjadi hal pertama yang harus dilakukan. Tidak hanya keluarga dan lingkungan, lembaga pendidikan menjadi faktor utama dalam membimbing, mendidik, dan mendampingi peserta didik ketika menggunakan alat belajar berinternet atau media sosial lain.