SMAIT Al-Multazam

Lihat! Mereka Berkarya Atas Nama Cinta

SMAIT Al-Multazam (16/10/2023). “Gema Great Festival mempersembahkan sebuah ajang gebyar lomba luar biasa yang diikuti oleh seluruh santri dan tim pengajar SMAIT Al-Multazam”, pembawa acara mengawali agenda launching Gema Great Festival dengan suara membahana dan spektakuler. Ibu Waka Kurikulum, Ustadzah Yusi Pujiwarastuti, S.Sos. pun dalam sambutannya menyampaiakan apresiasi untuk para santri yang sudah berpartisipasi dalam ajang gema great festival. “Hasil penelitian menjelaskan bahwa kecerdasan emosional yang dimiliki oleh seseorang mampu memberikan daya cipta dan rasa luar biasa. Maka gunakan kecerdasan ini dengan sebaik mungkin, salah satunya melalui sebuah wadah yakni Gebyar Lomba Great Festival (Gema Great).” Ungkap Ibu waka kurikulum di akhir sambutan. Tentunya hal tersebut menjadi sebuah motivasi luar biasa bagi santri dan kami, para guru untuk bisa berkarya cipta.


Lihat! Mereka mulai berkarya menelusuri imajinasi yang sudah terkonsep jauh hari sebelum gebyar lomba dimulai. Melalui rasa mereka mencipta. Melalui pikir mereka mengukir, dan melalui ungkap fakta mereka membuka wawasan ilmu pengetahuan. Cipta lagu dan lukis kanvas menjadi sebuah hiburan dalam seni karena seni mampu menciptakan keindahan. Lukisan sumber pengetahuan untuk dimaknakan. Beragam warna tercipta, beragam bentuk tergambar nyata. Makna pun tercipta dari lagu dan warna. Lomba cipta lagu dan melukis di atas kanvas menjadi ajang penuh inspirasi yang mewarnai hati dan pikiran mereka dalam berkarya.

Berkerajinan melalui kreativitas dan keterampilan tangan menjadi hal unik yang diikuti oleh para santri. Limbah sampah disulap menjadi barang antik dan menarik. Kreativitas tanpa batas, ungkap rasa melalui karya menjadi sebuah harapan bahwa kelak diantara mereka akan lahir para duta pemerhati lingkungan. Tidak hanya itu sebuah karya ilmiah mampu mereka ciptakan dalam ajang lomba menulis feature dan esai. Sumber referensi menjadi acuan mereka dalam berkarya tulis. Literasi tanpa henti menjadi modal utama dalam mencipta dunia tulis menulis. Lihat! Mereka kembali dan terus berkarya atas nama cinta untuk negeri. Mari kita apresiasi.

Scroll to Top