SMAIT Al-Multazam

Author name: Tim SMAIT

Kegiatan Santri

Gelar Karya Wujud dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)

SMAIT Al-Multazam (12/06/2023). Dalam rangka implementasi kurikulum merdeka, SMAIT Al-Multazam melaksanakan sebuah agenda berbasis karya yang diberi nama “Gelar Karya.” Sebuah agenda penuh karya dibalut dan dikemas sedemikian rupa melalui 3 agenda besar yakni pameran karya digital, pameran projek, dan market day menjadikan gelar karya 2023 penuh dengan kreativitas. Hadir dalam agenda unsur yayasan, mudir, kepala sekolah, dan dewan guru serta seluruh santri SMAIT Al-Multazam menambah acara semakin meriah dan menggema. Tema menjadi hal utama terwujudnya sebuah tujuan. Maka dengan tema “Melalui berwirausaha dan berekayasa Teknologi Menumbuhkan Generasi Berdikari”, gelar karya 2023 menjadi sebuah ajang kreativitas santri baik di bidang berwirausaha maupun teknologi. Dalam laporannya, ketua pelaksana, Ustadzah Yusi Pujwarastuti, S.Sos. menyampaikan bahwa pelaksanaan gelar karya 2023 merupakan puncak dari rangkaian kegiatan projek yang dilaksanakan selama 3 tahun. Terdapat 3 tema yang yang dipilih dari 7 tema projek profil pelajar pancasila, yaitu demokrasi, berwirausaha dan projek ketiga yaitu berekayasa dan berteknologi untuk membangun NKRI. Kegiatan projek ini merupakan kegiatan kokulikuler yang dilaksanakan di luar jam sekolah dan diluar mata pelajaran intrakurikuler untuk menumbuhkan karakter pelajar pancasila dalam diri santri seperti kritis, kreatif, inovatif, empati, mampu bekerjasama dan mandiri sehingga santri mampu menyelesaikan setiap permasalahan-permasalahan yang muncul di lingkungan sekitarnya dan juga dalam menghadapi tantangan jaman. Agenda Gelar karya ini mempersembahkan berbagai macam kreativitas santri di bidang teknologi maupun digital seperti poster digital, komik digital dan video, pembuatan eco enzyme, pembuatan sabun mandi dari minyak jelantah serta hasta karya lainnya hasil kreatifitas santri SMAIT Al-Multazam. Maka sepatutnya apresiasi kita berikan untuk mereka dan semoga kelak santri-santri SMAIT Al-Multazam mampu menghasilkan karya-karya yang spektakuler untuk kemajuan bangsa Indonesia”, begitu ungkap ketua pelaksana mengakhiri laporannya. Kurikulum merdeka berubah menjadi kurikulum yang digunakan di tahun pertama oleh SMAIT Al-Multazam. Tentunya pelaksanaan gelar karya 2023 menjadi salah satu agenda implementasi dari kurikulum merdeka berubah yang diterapkan sekolah. Hal ini sebagai bentuk terwujudnya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Maka melalui gelar karya harapannya akan ada perubahan lebih baik bagi lembaga, guru, dan santri dalam proses pembelajaran dan pengetahuan di zaman zilenial saat ini. Tahun 2023 menggunakan kurikulum merdeka berubah, untuk selanjutnya di tahun-tahun yang akan datang bisa menggunakan kurikulum merdeka berbagi, itulah harapan Mudir Mahad Al-Multazam, H. Badrudin, Lc. Bertempat di lapangan serbaguna kemeriahan gelar karya 2023 semakin menggema dan penuh antusias santri tatkala mereka yang juara mendapatkan apresiasi dari sekolah. Tak kalah semangatnya santri ketika diwawancarai oleh direktur pendidikan Al-Multazam, KH. Adin Nurhaedin , Lc., M.Pd. yang berkeliling mengunjungi stand-stand karya santri. Beliau sangat mengapresiasi karya-karya santri yang tercipta dan terpajang sempurna di atas meja-meja berhiaskan kain kuning keemasan. Bahkan karena bangganya beliau atas karya yang diciptakan santri, akan memberikan beasiswa kepada santri yang mengambil jurusan lingkungan asal kembali lagi ke Kuningan untuk mengelola lingkungan dan sumberdaya alam di Kabupaten Kuningan. Begitu sempurna dan luar biasa apresiasi yang diberikan direktur pendidikan Al-Multazam. Masya Allah. Gelar karya 2023 berbalut 3 agenda; pameran projek, karya digital, dan market day menjadi agenda perdana luar biasa yang mampu membuka ilmu dan wawasan pengetahuan santri dibidang teknologi dan berwirausaha sehingga mereka mampu berdikari dalam menyikapi perkembangan teknologi di zaman Zilenial. “Maju terus dan Juara untuk SMAIT Al-Multazam menuju perubahan lebih baik”, ujar Ibu Kepala Sekolah Ustadzah Nina Herlina, M.Pd. dalam sambutannya. Sebuah harapan yang mesti terealisasi tentunya atas dukungan dan kerjasama serta kerjakeras dari seluruh dewan guru dan SDM lainnya terkhusus yang terlibat di lembaga SMAIT Al-Multazam. Semoga. Tim

Info Akademik

Semangat Penilaian Akhir Tahun dalam Balutan Karakter Pancasila

SMAIT Al-Multazam (1/6/2023). Juni merupakan bulannya pancasila. Sebagai dasar negara tercinta Indonesia pancasila lahir pada 1 Juni 1945. Hal ini tentunya menjadi satu moment bagi warga negara Indonesia untuk memperingatinya. Memperingati dengan menjunjung tinggi karakter dan kompetensi berdasarkan nilai-nilai luhur pancasila. Hari lahirnya pancasila memiliki sederet sejarah penuh makna. Hal tersebut tentunya menjadi sebuah catatan yang tak kan terlupakan sepanjang usia. Sejarah yang akan tercatat dan pastinya dikenang oleh masyarakat Indonesia dari masa ke masa. Bukan hanya diingat dan dikenang, melainkan lebih dari itu mampu diimplementasikan dalam kehidupan nyata. Penilaian Akhir Tahun (PAT) menjadi salah satu Penerapan Pendidikan Karakter atau lebih dikenal dengan singkatan PPK. Bersumber pada karakter Profil Pelajar Pancasila, maka pelaksanaan PAT menjadi salah satu bentuk implementasi karakter pancasila guna menumbuhkan serta membekali santri dengan karakter baik. ‘Penuh dengan keseriusan, kesungguhan, kemandirian, dan yang utama adalah kejujuran.’ Tidak hanya pada penerapan sikap, tetapi PAT menjadi implementasi untuk menumbuhkan keterampilan dalam berliterasi, berkompetensi unggul, berpikir kritis, analisis, kreatif, dan komunikatif. Seperti halnya pada 6 elemen Profil Pelajar Pancasila yaitu Beriman, berfakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, mandiri, bergotong royong dalam hal positif, bernalar kritis, dan kreatif tanpa motif. Pelaksanaan Penilaian Akhir Tahun (PAT) SMAIT Al-Multazam menjadi bukti dan harapan kami; seluruh dewan guru SMAIT Al-Multazam akan keberhasilan dan keberkahan ilmu yang didapatkan guna menjadi bekal serta mampu mengimplementasikan karakter pancasila yang sesungguhnya . Semoga. tim

Kegiatan Santri

Paturay Tineung Angkatan Fahrenheit

Kebersamaan menjadi hal yang menyenangkan karena di sana terdapat sebuah kekompakan. Kebersamaan akan menjadi sebuah kenangan ketika perpisahaan menjadi suatu yang tak diinginkan. Namun pastinya di mana ada kebersamaan dalam sebuah pertemuan tentunya ada perpisahan. Itulah kehidupan, saling berpasangan dan berdampingan. Pondok Pesantren Terpadu Al-Multazam kembali mengadakan sebuah agenda tahunan yakni acara kebersamaan menjelang akhir keberadaan santri kelas XII di Pondok. Bertempat di masjid dan dihadiri oleh unsur pimpinan serta dewan guru dan wali asrama, menjadikan acara kebersamaan semakin kompak dan berkesan. Tidak hanya dewan guru, wali asrama, pun para divisi hadir dalam acara paturay tineung. Dipandu oleh dua pembawa acara dari kelas XII serta pembawaan mereka yang begitu ceria menjadikan agenda kebersamaan semakin hangat. Kehangatan penuh kesan dan hikmah doa yang terus akan mengalir dari para hadirin di hari-hari akhir mereka berada di pondok. Kehangatan dalam kebersamaan yang mungkin akan menjadi kenangan untuk mereka menjelang akhir ketika mereka sudah tidak di pondok lagi. Sambutan demi sambutan pun disampaikan oleh unsur pimpinan guna menambah pengutan bagi santri kelas XII. Salah satu penguatan bagi santri bahwa ketika mereka sudah lulus dari pondok maka hal yang harus mereka tanamkan adalah shalat harus tepat waktu, perbanyak membaca Al-Quran, selalu istiqomah dalam mengenakan hijab syar’i di setiap keadaan, dan senantiasa menjaga kesucian diri. Kesan dan pesan serta apresiasi pun tidak lupa disampaikan dan diberikan untuk angkatan Fahrenheit. Santri adalah seorang yang dinanti dan dijadikan sauri teladan oleh masyarakat luas, sehingga harapan pondok santri mampu menjaga nama baik almamater, bertakwa, serta berbuat baik di mana pun berada. Pondok juga mengharapkan doa terbaik dari seluruh santri untuk dewan guru dan seluruh SDM Pondok Pesantren Terpadu Al-Multazam. Kebersamaan adalah hal yang akan selalu dinanti dan dinikmati penuh dengan kebahagian. Kebersamaan mampu menjalin ukuwah islamiyah penuh dengan keberkahan. Maka paturay tineng menjadi akhir perjalanan angkatan fahrenheit bersama seluruh SDM Pondok Pesantren Terpadu Al-Multazam. Hiduplah seimbang, penuh syukur, dan teruslah berjuang untuk menuntut ilmu. tim

Prestasi

Upacara Bendera dan Apresiasi Santri Berprestasi

SMAIT Al-Multazam (15/5/2023). Upacara bendera hari senin merupakan sarana untuk menumbuhkan nilai-nilai kebangsaan dan kebhinekaan melalui sikap kedisiplinan, kepemimpinan serta kerjasama. Pagi ini Senin (15/5) santri akhwat beserta dewan guru SMAIT Al-Multazam melaksanakan upacara bendera dengan khidmat di lapangan SMAIT Al-Multazam dengan pembina upacara yaitu ustadzah Sindy Kania Sulastri, S.Pd. Dalam amanatnya beliau menyampaikan terkait adab santri ketika di kelas, bahwa banyak adab-adab yang perlu dijaga oleh santri dalam prosesnya ketika menuntut ilmu. Pada upacara kali ini kepala sekolah SMAIT Al-Multazam memberikan apresiasi untuk santri-santri yang mendapatkan juara pada Olimpiade Sains Nasional tingkat Kabupaten yaitu ananda Shofiyyah Mubarakah (XI IPA 1) dalam bidang matematika, Salma Izzaturrahmah (XI IPA 3) dalam bidang geografi, dan Raisya Fathina Azhar (XI IPS 2) dalam bidang kebumian yang Insya Allah akan kembali bertanding dalam Olimpiade Sains Nasional tingkat Provinsi di bulan juni mendatang. “jika belajar belajar adalah ibadah maka prestasi adalah dakwah”. Mohon doa dan dukungannya untuk santri kita agar dapat meraih prestasi di tingkat selanjutnya

Kegiatan Santri

Mukhoyyamnya Para Penghafal Al-Quran

Adalah sebuah kebahagiaan bisa berkumpul bersama dengan mereka, para penghafal Al-Quran.Adalah hal paling menyenangkan bisa berdekatan dan mengkhatamkan Al-Quran di bulan Ramadan.Adalah berlimpah syukur dapat menghafal ayat demi ayat dalam satu sampai dua halaman atau lebih dari itu pada setiap hitungan lembar demi lembar Al-Quran.Adalah sebuah kenikmatan dapat menyetorkan hafalan Al-Quran sesuai targetan dengan lancar dan tartil dalam pelafalan. Ya, “Adalah” Bentuk sebuah konsep atau kata keteraangan dalam hal ini keterangan penggambaran rasa bahagia tak terkira atas keberkahan usia yang Allah berikan dan kekuatan mukhoyyam pada bulan ramadan. Duduk bersama dalam jalinan ukuwah, menghafal Al-Quran untuk meraih berkah dan rido-Nya. Tak terlihat lelah apalagi berkeluh kesah, semua dilakukan dengan penuh ikhlas karena Lillah. Walaupun mungkin mengalami sedikit kesulitan ketika menghafal, tetapi itu semua tak jadi kendala apalagi alasan untuk tidak menyetorkan hafalan Al-Quran. Mukhoyyam merupakan salah satu program pondok yang bertujuan untuk lebih mendekatkan dan menambah kekhusukan seluruh civitas akademika Al-Multazam pada Al-Quran. Sehingga dari hal tersebut mampu menghafal, mempelajari, dan mentadaburi Al-Quran penuh dengan kesungguhan. Mukhoyyam 24 sampai 29 Maret 2023 bersama para penghafal Al- Quran akan menjadi sebuah kisah motivasi untuk terus berdekatan dengan Al-Quran hingga akhir usia nanti. Abu Umamah Al Bahaily r.a. berkata: “Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda: Bacalah Al-Quran karena sesungguhnya dia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat kepada orang yang membacanya” (HR. Muslim)

Info Akademik

Kembali Ujian Sekolah Menghiasi Jejak Santri

SMAIT Al-Multazam (21/03/2023). Program demi program pondok dan sekolah sudah terlewati. Saatnya santri kelas XII kembali melaksanakan kegiatan sekolah yaitu pelaksanaan ujian sekolah menjelang kelulusan mereka sebagai santri SMAIT Al-Multazam. Hari pertama sudah terlewati yakni Senin, 20 Maret 2023. Mata pelajaran matematika, Tafsir, dan Seni Budaya menjadi tiga serangkai mapel mengawali ujian di hari pertama. Mata pelajaran tersebut menjadi mapel pas, saling melengkapi baik antara ilmu agama maupun dunia. Di awal sedikit dipusingkan dengan mata pelajaran menghitung, kemudian sebagai penengah dapat ditenangkan oleh mata pelajaran Tafsir dan sebagai penghiburnya diakhiri mata pelajaran Seni Budaya. Seimbang. Semoga mata pelajaran yang diujikan di hari-hari berikutnya tetap seimbang dengan memperhatikan penempatan mapel sehingga setidaknya membantu santri untuk mencapai hasil ujian dengan nilai sempurna sesui harapan. Dalam sambutannya pada kegiatan apel pembukaan ujian akhir pondok dan sekolah pekan lalu, mudir Ma’had Al-Multazam, Ustad Badrudin, Lc., menyampaikan bahwa pelaksanaan ujian pondok dan sekolah tahun pelajaran 2022/2023 ini menjadi bagian ujian akhir kelas XII sebelum kelulusan. Tinggal menghitung hari, pekan, dan beberapa bulan ke depan mereka menyandang status sebagai santri SMAIT Al-Multazam. Untuk itu, Ustad Badrudin, Lc. Berharap pelaksanaan ujian akhir kelas XII ini berjalan lancar, tanpa kendala, dan tentunya dibutuhkan keseriusan, kesungguhan serta kepatuhan santri dalam malaksanakan ujian akhir ini dengan baik sehingga hasil yang diharapkan sesuai keinginan. “Mau berusaha tanpa lelah, berdoa tanpa jeda, memohon doa serta rido orang tua, memaafkan orang tua jika memang salah, dan sukai guru juga mapel yang diampu menjadi suatu hal yang harus dijalankan santri kelas XII. Selain itu hal terpenting yang harus ditanamkan yakni niat semata-mata untuk mendapatkan pahala dari Allah Swt.” Ungkap Mudir Ma’had mengakhiri sambutannya. “Tiada suatu pemberian yang lebih utama dari orang tua kepada anaknya selain pendidikan yang baik.” (Hadist Riwayat Al-Hakim) Perjalanan ujian akhir kelas XII begitu panjang dan mungkin sedikit melelahkan. Mulai 11 sampai 29 Maret 2023 merupakan waktu berkah penuh manfaat karena diisi dengan efektivitas dan kondusivitas santri kelas XII dalam mengikuti serangkaian ujian. Sedikit terjalnya perjalanan membuat santri kelas XII menyadari betapa pentingnya sebuah proses yang dijalankan guna mencapai sebuah tujuan mulia yaitu keberhasilan dan kesuksesan. Semoga. *Tim

Artikel, Uncategorized

Tak Sekadar ‘Mau’, tapi Aksi Menjadi Bukti

Mau adalah ucapan yang dilontarkan seseorang ketika menginginkan sesuatu. Mau juga merupakan ungkapan kata yang diutarakan ketika seseorang ditawari sesuatu, entah barang, makanan, maupun pekerjaan dan hal lainnya yang mengandung pertanyaan dengan jawaban ‘Mau’. Satu kata pendek namun memiliki makna sehingga maunya saya, kamu, dia, dan mereka tentunya akan berbeda satu sama lain. Jika seseorang mengatakan mau hanya sekadar mau biasa atau mau tapi malu, maka maunya dia hanya sebatas mau tanpa ada hal lain di belakangnya. Sebagai contoh, dalam sebuah pertemuan seorang pembicara atau pembina mengatakan kepada hadirin atau audiensnya dengan pertanyaan simple, “Apakah kalian mau uang?” Zaman sekarang siapa yang tidak mau uang, apalagi ditawarkan secara cuma-cuma, tanpa harus melakukan inilah itulah. Lebih senang lagi ketika tiba-tiba tanpa sebab atau pun tanda-tanda seorang ketua yayasan membagi-bagikan uang kepada hadirin dalam sebuah pertemuan. Tentunya senang dan bahagia tak terkira mendapatkan rejeki yang tak disangka dan tak diduga. Itu baru di dunia dan manusia yang memberi serta berbagi kebahagiaan, apalagi jika Allah Swt. yang secara langsung memberikan bahagiaan atau apa yang diinginkan melalui terkabulnya doa-doa yang dipanjatkan. Masya Allah… tentu senangnya tak terkira. “Barangsiapa bertawakal kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rejeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allaj niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. At Talaq 65:2-3) Inilah gambaran bahwa siapapun akan merasa senang ketika mendapatkan sesuatu secara cuma-cuma dan tiba-tiba. “Mimpi apa saya semalam?”, mungkin orang akan mengatakan itu. Namun tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah, ketika harus terjadi maka jadilah, “Kun Fayakuun.” Tak ada yang mampu menghalangi ataupun mencegah ketentuan yang sudah Allah takdirkan untuk manusia. Maka ketika seseorang secara tiba-tiba mendapatkan musibah, bencana atau hal lainnya di luar nalar manusia, itulah ketentuan Allah yang tidak bisa dicegah apalagi dihentikan. Tidak hanya musibah atau pun bencana, ketika seseorang mendapatkan secara tiba-tiba kebahagiaan pun semua itu sudah ditakdirkan Allah Swt. hanya cara dan jalannya saja yang berbeda. “Ketika Allah hendak memuliakan seorang hamba, maka Allah ciptakan kesulitan baginya sehingga ia akan bahagia ketika berhasil melewatu kesulitan tersebut. Seperti seorang hamba yang bahagiia masuk surga setelah berhasil melewati kesulitan kematian, kebangkitan, hisab, dan melintas di atas sirath” (Ibnu Al-Qayyim Rahimahullah). Berkaitan dengan kata ‘mau’ yakni sebuah ekspresi atau jawaban nyata seseorang ketika ditawarkan sesuatu, maka ‘mau’ di sini bukan sekadar ‘mau’ tanpa ekspresi, melainkan ‘mau’ yang tentunya harus dibarengi dan aksi atau tindakan untuk mewujudkan apa yang dimau atau diinginkan. Jika ‘mau’ hanya sekedar ‘mau’ tanpa aksi nyata atau bukti perbuatan yang dilakukan, maka yang ada bukan hasil yang dicapai sesuai keinginan, melainkan mungkin kekecewaan yang dirasakan. Ketika seorang pembicara atau pembina mengajukan pertanyaan penawaran “kalian mau uang?”, hadirin hanya mengatakan ‘mau’ tanpa aksi atau bergegas maju menghampiri pembicara. Mereka hanya mengatakan ‘mau’, tapi diam di tempat. Sementara bagi mereka yang dengan sigap semangat menghampiri pembicara, akahirnya mendapatkan apa yang ditawarkan pembicara. Inilah arti kata ‘mau’ yang tidak sekadar ‘mau’, tetap ada aksi nyata di dalamnya. Tidak sekadar ‘mau’, tetapi tidak dibarengi usaha untuk mendapatkannya. Begitupun apa yang dilakukan oleh seorang ketua yayasan ketika secara tiba-tiba membagikan kebahagiaan bagi audiensnya atau yang hadir menempati posisi duduk paling depan. Hal ini secara tersirat menggambarkan bahwa sebelumnya di awal ketika acar akan dimulai, MC memerintahkan agar hadirin menempati posisi duduk paling depan. Bagi mereka yang ingin mendapatkan ilmu dan karena taat perintah dengan sigap memenuhi tepat duduk paling. Sementara bagi mereka yang mungkin terbiasa dan karena posisi duduk sudah nyaman, walaupun berkali-kali pembawa acara memerintahkan hadirin untuk menempati tempat duduk paling depan, mereka tak bergeming dan tetap memilih posisi duduk di belakang, bersandar santai yang menurutnya benar-benar enaknya, nyaman. Gambaran atau contoh di atas hanyalah ilustrasi bahwa jika dikaitkan dengan perintah Allah Swt. dalam Al-Quran, ketika seseorang ingin mendapatkan apa yang diinginkan, dicita-citakan, diharapkan terjadi, maka berdoa dan berusahalah. “Allah (sebnarnya) sudah tahu apa yang kita inginkan. Dia memberikan kita (kesempatan) berdoa agar kita dapat merasakan manisnya bicara kepada-Nya.” Tidak hanya diam tanpa usaha apalagi diam tanpa berdoa, diamnya diam bak patung tanpa melakukan apa-apa. Manusia diberi akal dan pikiran, maka gunakan pemberian Allah Swt, tersebut dengan sebaik-baiknya. Tentunya perkembangan zaman pula menuntut seseorang untuk melakukan perubahan demi perubahan ke arah yang lebih baik, berkembang, dan maju. Pastinya tidak selamanya keadaan seseorang berada pada posisi enak dan nyaman. Dunia berputar, maka ada waktunya untuk manusia melakukan perubahan demi perubahan menuju lebih baik. Tidak berleha-leha apalagi karena sudah pada posisi nyaman akhirnya terbuai dengan kenyamanan tersebut sehingga menjadi manusia lalai, malas tanpa kreativitas dan sekadar mempunyai keinginan tanpa tindakan. ‘Maumu’ tak sebatas ‘mau’, tetapi aksi menjadi bukti bahwa ‘maumu’ memang benar-benar ‘mau’ Perjalanan rejeki tak bisa diduga dan dipaksakan. Kadang butuh waktu panjang tapi bisa juga ia dating secepat kilat. Bahkan saat baru terlintas saja dalam hati, ia bisa tiba-tiba dating. Kadang bisa terlepas lebih dulu dari genggaman, lalu ia kembali dengan cara yang ajaib karena sejatinya rejeki itu tahu alamat pemiliknya. Ia serupa air, akan terus mengalir mencari pemiliknya meski bongkahan batu menghalangi. Ia akan mengumpulkann kekuatann untuk melampaui bebatuan itu karena apa yang menjadi milik seseorang, bagaimana caranya, tetap akkan sampai pada tangan pemiliknya. Tak ada tempat untuk iri pada hati yang tawakkal karena ia yakin apa yang menjadi rejekinya akan sampai ke alamatnya. Tinggal lapangkan hati, luaskan penerimaan sebanyak-banyak rejeki yang Allah berikan baik lahir maupun batin. (Dikutip dari seorang penulis Irma Irawati dalam sumber https://t.me/semangatsubuh) -wdr

Tim Sukses

Pelaksanaan Try Out SMAIT Al-Multazam

SMAIT Al-Multazam (17/03/2023). Kembali Timses menyelenggarakan Try Out bagi kelas XII SMAIT Al-Multazam. Try Out ini merupakan Try Out yang kesekian kalinya dari lembaga bimbel Neutron. Bertempat di dua ruangan yakni Laboratorium Komputer SMA dan SMP serta diikuti oleh seluruh santri kelas XII yang mengikuti bimbel Neutron, menjadikan waktu pelaksanaan dibagi menjadi dua sesi. Hal ini disebabkan karena daya tampung masing-masing ruang laboratorium komputer tidak sebanding dengan jumlah santri kelas XII yang mengikuti bimbel Neutron. Di tengah kesibukan santri kelas XII mempersiapkan ujian akhir sekolah dan pondok, semangat mereka tetap terjaga. Bahkan mampu mengerjakan soal dengan mudah dan tepat waktu. Hal ini menjadi bukti bahwa manajemen waktu yang sudah mereka desain terkonsep dengan baik. Try Out hanya bagian dari ujian-ujian yang setelahnya tetap akan mereka hadapi sampai akhir kelulusan nanti. Bahkan tidak sampai akhir kelulusan, tetapi terus akan berlanjut sampai jenjang pendidikan berikutnya. Maka melalui Try Out inilah menjadi salah satu rangkaian ujian dan sebagai bahan evaluasi untuk ujian-ujian berikutnya yang akan dihadapi. Santri kelas XII dengan sejumlah Try Out yang dikerjakan menjadi satu pengalaman dan proses yang mesti dijalani demi sebuah tujuan yaitu kesuksesan. Sama halnya dalam kehidupan, proses demi proses harus dijalani ketika seseorang ingin mencapai kebahagiaan yang hakiki. Tidak secara kebetulan kebahagiaan dan kesuksesan dapat diraih. Butuh pengorbanan, perjuangan, dan kerja keras untuk mencapai itu semua. Maka melalui sebuah proseslah apa yang ingin didapatkan akan tercapai sempurna. Semoga. *tim

Tim Sukses

Pelaksanaan Try Out ke 8 Santri SMAIT Al-Multazam

SMAIT Al-Multazam (10/03/23). Telah dilaksanakan try out ke 8 untuk kelas XII. Try out ini dilaksanakan sebagai salah satu program timses guna menyiapkan santri kelas XII dalam memahami soal-soal TPS dan menambah referensi soal berdasarkan tingkat kesukaran. Dilaksanakan selama tiga hari mulai Selasa, 7 Maret sampai Kamis, 9 Maret 2023, try out berjalan lancar walaupun sedikit kendala. Tingkat kesukaran soal menjadi satu tantangan bagi santri kelas XII bahwa tipe soal Zenius memang benar benar zenius. Namun kesukaran tidak menjadikan kepasrahan. Semangat menyelesaikan soal demi soal terus mereka perjuangankan untuk satu tujuan yakni hasil maksimal yang diharapkan. Bertambahnya tipe dan tingkat kesukaran soal menjadi salah satu faktor yang mereka butuhkan saat ini menjelang masuk perguruan tinggi. Sebuah proses yang tentunya harus dilalaui untuk sebuah tujuan mulia yakni kesuksesan. Tak apa bersakit-sakit dahulu untuk kemudian kebahagiaan dan keberkahan serta keberhaasilan yang menjadi harapan akhir perjalanan. Tetap semangat. *tim

Kegiatan Santri

Gerakan Membaca Senyap (Gemas) Melalui Kegiatan Literasi SMAIT Al-Multazam

Mendung tak berarti hujan. Basah lapangan tak menyurutkaan perasaan. Para pahlawan tanpa tanda gelar di pakaian pun sigap menyambut sentuhan tangan penuh ketakziman. Hari ini, Senin, 25 Februari 2023 kegiatan literasi bersama guru dan santri kembali digalakan. Di bawah guyuran gerimis, kegiatan literasi tetap berjalan penuh cinta dan pengorbanan serta tentunya keniscayaan keberkahaan tanpa berkesudahan. Gerimis semakin bertambah lebat di pertengahan acara. Sedikit basah hijab dan pakaian yang dikenakan tak melunturkan semangat santri dalam berliterasi. Buku-buku bacaan yang dipegang dalam keadaan terbuka seolah menjadi saksi akan kuatnya literasi yang tertanam dalam diri santri. Tak panjang kalam, lebar penjelasan, penanggungjawab literasi SMAIT Al- Multazam Ustadzh. Wiwi Widuri, S.Pd. membuka kegiatan dengan ucapan “Bismillah”. Tak ada kata terucap, berisik yang menimbulkan telinga terusik, dan kegaduhan yang membuat konsentrasi buyar. Semua diam, hening, dan fokus pada imajinasi dunia buku. Masya Allah literasi tanpa henti terpancar dalam diri santri. Santri berbagi informasi dan pengalaman menjadi salah satu program literasi. Kali ini berbagi informasi disampaikan oleh Azkiya Nasywa Kamila selaku duta baca Kabupaten Kuningan. Dalam kesempatan ini, Awa panggilan akrab teman-temannya menyampaikan proses keikutsertaannya dalam lomba duta baca kabupten Kuningan 2022. “Literasi atau membaca buku merupakan kegiatan dengan segudang manfaat, salah satunya mengurangi tingkat kelupaan pada seseorang. Melalui membaca maka tingkat pengetahuan, wawasan, dan ilmu seseorang akan semakin bertambah.” Ungkapnya penuh percaya diri. Sebagai duta baacaa kabupaten yang pernah meraih juara 3, Nasywa atau Awa pun termasuk santri aktif sehingga selain menjadi duta baca dia pun menjadi duta Generasi Hijau. Kecintaannya pada lingkungan begitu tinggi sehingga gelar generasi hijau layak disematkan kepadanya. Di penghujung kegiatan, pemberian apresiasi untuk literat terbaik pengunjung perpustakaan terbanyak diberikan kepada Zahra Nurzanah kelas XII IPA 2 sebagai literat terbaik Februari 2023. Sebuah penghargaan atas proses yang dijalani membuahkan hasil sesuai harapan yang diinginkan. *tim

Scroll to Top