SMAIT Al-Multazam

Author name: Tim SMAIT

Kegiatan Santri

Bahasa Berbicara Fakta Melalui Pelaksanaan Dhuha Bersama

Peristiwa yang dialami mampu mengungkap sebuah fakta. Fenomena yang terjadi mampu menyibak satu cerita. Cerita yang mewarnai lika liku kehidupan. Kisah yang menemani dalam setiap langkah. Inilah kisah di balik sosok bernama santri. Pelaksanaan shalat Dhuha menjadi satu agenda rutin sekolah menjelang pelaksanaan pembelajaran di kelas dimulai. Diikuti oleh seluruh santri dan dewan guru menjadikan pelaksanaan shalat Dhuha begitu penuh makna dan doa serta harap yang dipanjatkan. Tentunya kemudahan dan keberkahan dalam setiap langkah ketika menjalankan aktivitas keseharian menjadi keinginan kuat terkabulkannya doa yang dilantunkan. Rasulullah bersabda “Tidaklah mampu menjaga pelaksanaan shalat Dhuha melainkan seorang yang senantiasa kembali kepada Allah (Awwab), dan shalat Dhuha itu merupakan shalatnya orang-orang yang senantiasa kembali kepada Allah (al Awwabiin).” Belum lama ini fakta menunjukan aturan penggunaan bahasa asing di kalangan santri diterapkan dengan sangat baik. Begitu luar biasa dan membuat takjub ketika mendengar santri menggunakan bahasa asing dengan sangat fasih. Melalui pelaksanaan shalat Dhuha bersama satu agenda kembali menghiasi dan mengawali aktivitas di pagi hari. Speach dan khitobah merupakan program bahasa yang diaplikasikan santri SMAIT Al-Multazam melalui shalat Dhuha bersama di lapangan. Agenda ini dilaksanakan setelah seluruh santri dan dewan guru melaksanakan shalat Dhuha, berdoa, murojaah hafalan Al-Quran, pembacaan Asmaul Husna, kemudian dilanjutkan penyampaian kultum dengan menggunakan dua bahasa yakni bahasa Inggris dan Arab. Bak pendakwah profesional, kata demi kata keluar dari artikukasi mulut mereka, begitu fasih, lancar, dan jelas. Masya Allah….bahasa memang berbicara fakta akan kompetensi penguasaan bahasa yang dimiliki santri. Fakta bahwa santri Pondok Pesantren Terpadu Al-Multazam pandai berbahasa asing. Fakta bahwa bahasa asing menjadi bahasa keseharian mereka di pondok. Hal ini tentunya Ini membuat kami merasa bangga dan terpesona oleh perfomance mereka. Semoga melalui program bahasa dan pengaplikasian seperti ini menjadi awal terbiasanya santri menggunakan dua bahasa asing yakni Arab dan Inggris. Maka dari kebiasaan tersebutlah, kefasihan bahasa yang diucapkan  menjadi kelebihan tersendiri bagi santri. Ala bisa karena biasa, itulah ungkapan yang tepat disematkan untuk mereka.

Kegiatan Santri

Training Motivasi Warna Kebutuhan Santri

SMAIT Al-Multazam (25/02/2023). Belum lama ini kembali SMAIT Al-Multazam mengelar satu agenda yang menjadi program bimbingan konseling (BK) yakni training motivasi. Agenda ini dilaksanakan setiap satu semester sekali. Diperuntukan khusus bagi kelas XI angkatan Diamond, menjadikan agenda ini sangat dinanti karena melalui training motivasi ini mampu mengecas kembali rasa semangat dalam diri mereka. Melalui tema ‘Menjadi Pemuda Viral di Langit’ menjadikan agenda ini sangat tepat sasaran. Apalagi dengan alat belajar berbasis teknologi yang mereka miliki yang mungkin dapat memviralkan mereka hanya di dunia maya. Namun melalui tema ini viralnya mereka bukan sebatas di dunia maya (di bumi), disanjung dan disaksikan manusia, melainkan lebih dari itu menjadi manusia pilihan Allah dengan karakterAl-Quran dan budi pekerti islami sehingga menjadi viral di langit. Sebagai pemateri sosok Kak Angga atau lebih dikenal Kak AJS salah satu trainer PPA for teens yang punya cukup banyak anak asuh yatim, mengemas materi training motivasi menjadi kemasan cantik dan menarik sehingga seluruh yang hadir terkhusus kelas XI angkatan Diamond antusias mengikuti acara dari awal sampai akhir. Beliau menyampaikan bahwa jika seseorang ingin menjadi viral di langit maka harus mengetahui terlebih dahulu kunci pembuka langit. Adapun kuncinya sebagai berikut: 1.  Mengambil dari kisah Uwais Al-Qorni seorang pemuda yang belum sempat bertemu Rasul dan lebih memilih berbakti kepada ibunya sehingga ia menjadi pemuda terkenal di langit. Kunci pertama pembukan langit yaitu berbakti kepada orang tua. 2. Bersedekah atau membantu kebutuhan dan apa pun itu untuk anak yatim menjadi kunci kedua pembuka langit. 3.  Berbuat baik kepada orang lain atau menolong sesama merupakan kunci ketiga pembuka langit. 4.  Memohon ampun dan meminta hanya kepada Allah Swt. kunci keempat pembuka langit. “Mintalah segala sesuatu pada Allah dengan bersungguh-sungguh dan menangislah ketika meminta serta tunjukanlah bahwa kita sangat membutuhkan sesuatu yang kita minta.” 5. Kunci pembuka langit berikutnya yaitu menjadi pemuda yang mampu melawan arus, harus berani berbeda, bukan mengikuti arus karena pemuda yang mampu melawan arus adalah pemuda tangguh dan membuatnya menjadi seseorang yang spesial. Berbeda dengan pemuda yang mengikuti arus diibaratkan hanya sebagai benda-benda tidak berguna seperti sampah dan lainnya. Sebagai contoh ketika pemuda lain menghabiskan waktu mereka untuk hal yang sia-sia, maka pemuda spesial tidak akan melakukan hal yang sama. Perbedaan itu indah. “Kunci langit adalah pembuka pintu agar doa dikabulkan Allah Swt. dan dimudahkan rejeki atau hajat maupun cita-cita”, tegas beliau. “Allah (sebenarnya) sudah mengetahui apa yangkita inginkan. Diamemberikan kita (kesempatan) berdoa agar dapat merasakan manisnya bicara kepada-Nya.” Ibu kepala sekolah Ustadzah Nina Herlina, M.Pd. pun menyampaikan bahwa di zaman sekarang ketika ingin viral sangat mudah dan cepat hanya dengan membuat konten-konten baik dalam bentuk video maupun melalui hal lainnya. “Namun ingin viral yang seperti apa dan dengan cara yang bagaimana, pilihan ada di pribadi masing-masing”, ungkap beliau dalam sambutannya. Penjelasan demi penjelasan menarik mewarnai kegiatan training motivasi hingga pada suasana haru dikemas Kak Angga begitu menyentuh kalbu. Di akhir sesi Kak Angga meminta santri untuk menulis surat ditujukan kepada orang tua yang isinya meminta maaf, memohon rido orangtua, dan mengatakan sayang kepada mereka. Sungguh mengharukan, semoga air mata yang menetes menjadi saksi akan kejuhudan dan ketakziman mereka kepada orang tua baik orang tua kandung maupun dewan guru, wali asrama, dan seluruh utsad, ustadzah Pondok Pesantren Terpadu Al-Multazam. “Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh Allah telah Mengadakan ketentun bagi setiap sesuatu. Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah akan menjadikan baginya jalan kemudahan dalam urusannya.” (QS. Ath-Thalaq: 3-4)

Album Kegiatan

Gelar Penelitian Melalui Olahan Ubi Jalar

SMAIT Al-Multazam (24/02/2023). Siapa sangka mereka mampu berkarya. Siapa sangka pula mereka mampu mencipta sebuah kreativitas melalui bahan olahan yang tidak banyak orang mengenalnya. Daun ubi jalar, di tangan santri SMAIT Al-Multazam dapat disulap menjadi makanan ringan yang renyah dimulut, gurih di lidah. Ubi jalar merupakan makanan yang punya kesan seolah hanya menjadi makanan favoritnya para orang tua di zaman dulu, padahal tidak demikian. Sebagai contoh dan perlu diketahui bersama bahwa Kabupaten Kuningan menempati posisi pertama penghasil ubi jalar terbanyak di Jawa Barat dengan hasil panen mencapai 121.978 ton pada tahun 2021. Masyarakat pada umumnya memang lebih memanfaatkan ubi jalar dari pada daunnya. Padahal daun ubi jalar memiliki kandungan karbohidrat, protein, serat dan beragai vitamin serta mineral yang bermanfaat untuk kesehatan seperti membantu meringankan nyeri haid pada perempuan, meredakan peradangan dan masih banyak lagi manfaat lain dari daun ubi jalar. Belum lama ini santri SMAIT Al-Multazam melakukan penelitian dengan membuat makanan dari bahan olahan daun ubi jalar. Melalui segudang kandungan dan manfaat yang dimiliki daun ubi jalar maka santri SMAIT Al-Multazam dibawah bimbingan Ustadzah Nunik Nurtika, M.Pd. selaku guru biologi, membuat sebuah inovasi daun ubi jalar menjadi keripik. Dari daun ubi jalar mentah sebanyak 50 gram dan ditambah dengan bahan lainnya, maka menghasilkan produk berupa keripik sebanyak 154 gram. Produk tersebut dapat dikemas mejadi 4 kemasan dengan berat 35 gram per kemasan. Sungguh menarik dan dapat dijadikan peluang usaha yang menjanjikan. Sayangnya olahan makanan ini belum bisa dipasarkan karena baru sebatas penelitian yang dilakukan oleh santri SMAIT Al-Multazam untuk mengikuti lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Pondok Pesantren Assyifa. Hasilnya Alhamdulillah SMAIT Al-Multazam mendapatkan juara kedua. Tidak hanya berhenti pada prestasi peraih juara, tetapi lebih dari itu pembuatan karya ilmiah menjadi langkah awal santri SMAI Al-Multazam mampu mengeksplor dan menggali sumber daya alam sehingga kelak menjadi penemu atau ilmuwan yang bisa bermanfaat bagi umat manusia, harapan Ustadzah Nunik Nurtika, M.Pd, saat tim literasi sekolah mewawancarai di sela kesibukan beliau mengajar. “Kripik daun ubi jalar rasa enak, tekstur renyah, aroma wangi, dan penampilannya yang menarik, sangat cocok untuk dijadikan cemilan. Maka produk keripik ubi jalar ini dapat menjadi potensi untuk dijadikan produk UMKM sehingga kelak akan menjadi produk unggulan Kabupaten Kuningan.” Ungkap beliau mengakhiri wawancara kami. *tim

Tim Sukses

Training Motivasi Persiapan Masuk PTN Peserta Beasiswa BAZNAS 2023/2024

Telah dilaksanakan seminar motivasi dari lembaga bimbel M-BRIO untuk 30 santri yang mendapatkan beasiswa Baznas. Tiga puluh santri tersebut merupakan santri kelas XII yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya atau perguruan tinggi. Dihadiri oleh tim sukses Baznas dari sekolah dan tim panitia Baznas, kegiatan seminar dan training motivasi berjalan kondusif dan penuh antusias santri. Kegiatan ini merupakan rangkaian agenda program Baznas untuk mereka yang terpilih dan diajukan sekolah untuk beasiswa Baznas. Sebelum pelaksanaan seminar dan training motivasi, 30 santri Baznas mengikuti tes uji kemampuan dasar untuk pembagian dan penempatan kelas. Tidak hanya tes uji kemampuan dasar, 30 santri Baznas pun kembali mengerjakan tes lain dalam pelaksanaan Try Out 1 dari lembaga bimbingan belajar M-BRIO. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi santri sebelum melaksanakan bimbingan belajar lebih lanjut.  Dalam rangkaian program bimbel, pelaksanaan Try Out pun tidak hanya berhenti pada TO 1, tentunya akan ada Try Out-try out berikutnya. Hal ini tentunya menjadi bahan evaluasi dan progres santri dalam memahami materi bimbel yang akan mereka terima nanti ketika bimbel bersama M-BRIO. Sementara itu, seminar dan training motivasi yang diberikan pihak Baznas kepada 30 santri dimaksudkan untuk menyamakan tujuan serta strategi masuk perguruan tinggi negeri. Selain itu menurut ketua timses angkatan, Ustadzah Iis Roisyatul Umah, M.Pd. bahwa pelaksanaan seminar dan training motivasi diberikan untuk santri agar mereka lebih realistis dengan pilihan PTN yang akan diambil. Tentunya kerealistisan tersebut dilihat dari hasil kemampuan dasar berdasarkan Try Out berikutnya. Keberhasilan dapat dengan mudah dicapai dan digapai berdasarkan proses yang dijalani. *tim

Tim Sukses

Pelaksanaan Try Out Neutron Bersama Fahrenheit

SMAIT Al-Multazam (18/02/2023). Kembali santri kelas XII SMAIT Al-Multazam melaksanakan Try Out Neutron. Pelaksanaan Try Out kali ini merupakan TO kesekian yang dikerjakan santri kelas XII. Berbeda dengan jadwal sebelumnya, pelaksanaan try out kali ini dikerjakan santri berbarengan dengan agenda tahunan pondok yakni kristal XI. Sebuah ajang kreasi bergengsi dalam berkompetisi yang banyak melibatkan peserta dari berbagai sekolah. Namun walaupun demikian pelaksanaan try out tetap kondusif. Meskipun sedikit terganggu, tetapi mereka mampu konsentrasi sehingga dapat mengerjakan soal try out dengan mudah. Pelaksanaan Try Out merupakan salah satu program timses melalui lembaga bimbel Neutron untuk mengevaluasi kemampuan santri kelas XII dalam memahami materi yang sudah diberi dan dipelajari. Soal-soal TPS dan literasi mendominasi dan menjadi soal yang sedikit menguras energi otak dalam pengisian. Di sinilah kompetensi santri kelas XII diuji melalui soal demi soal try out yang diberikan lembaga Neutron. Tidak ada kesulitan tanpa kemudahan, tak akan ada keberhasilan tanpa sebuah proses. Maka Try Out menjadi salah satu proses yang harus dilalui untuk mengevaluasi kompetensi yang dimiliki dan hasil capaian materi yang dikuasi pada akhir pembelajaran. Semoga

Green School

Melalui Eco-Enzyme Seribu Manfaat akan Didapat

SMAIT Al-Multazam (11/2). Kembali SMAIT Al-Multazam melalui program Green School menggelar sebuah pelatihan pembuatan Eco-Enzyme. Pelatihan ini dalam rangka peringati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2023. Diikuti oleh sejumlah kader green school dan santri yang mengikuti ekstrakulikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR) serta dewan guru, pelatihan pembuatan Eco-Enzyme berjalan lancar dan penuh antusias hadirin. Bunda Gina Dendie sebagai Ketua Komunitas Eco-Enzyme Kab.Kuningan sekaligus pemateri dalam pelatihan ini beserta para penggiat Eco-Enzyme menjelaskan dengan detail terkait apa dan bagaimana pemanfaatan sampah agar lebih berkah melalui Eco-Enzyme. Eco-Enzyme adalah lingkungan bio molekul berupa protein spesifik yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat reaksi tanpa habis bereaksi) pada reaksi organik dalam segala tahapan metabolisme makhluk hidup. Maka eco-enzyme merupakan teknologi ramah lingkungan, biaya murah dan sederhana yang dapat mengurangi polusi udara, air dan lingkungan tanah. Eco-Enzyme sendiri ditemukan oleh seorang Asosiasi pendiri pertanian organik Thailand yakni Dr. Rosukon Poompanvong. Kemudian diperkenalkan lebih luas oleh Dr. Joean Oon seorang ahli homeopati atau Self Healing yang menerapkan Eco-Enzyme sebagai pengganti alternatif penggunaan pupuk kimia di Malaysia. Banyak manfaat yang diperoleh dari proses Eco-Enzyme salah satunya melalui produk ini bisa membersihkan kotoran yang menempel di peralatan dapur, kamar mandi, dan bisa juga untuk membersihkan anggota tubuh serta mencuci pakaian. “Dengan bahan organik minimal 5 jenis kulit buah yang difermentasi selama 3 bulan, berbagai manfaat lain bisa didapat misalnya untuk P3K, pembersih lantai, dan masih banyak manfaat lainnya”, ungkap Ustadzah Nunik Nurtika, M. Pd. selaku penanggungjawab green school SMAIT Al-Multazam. Beliau pun berharap semoga pelatihan ini dapat menjadi bekal kelak untuk terus melestarikan bumi karena manusia diamanahi sebagai Khalifah di muka bumi”. *tim

Galeri SMAIT AM

Pagi Hari dalam Sambut Santri

‘Awali aktivitasmu dengan niat, hiasi harimu dengan senyum dan semangat’. Kalimat itulah yang tercermin pada keseharian santri SMAIT Al-Multazam dalam menjalani hari-hari mereka di pondok. Pagi hari kegiatan pondok menanti. Mulai qiamul lail, tilawah, murojaah atau juga ada yg jiadah menambah hafalan, Shalat subuh berjamaah, matsurot hingga sarapan bersama kemudian membereskan kamar menjelang berangkat sekolah. Semua aktivitas tersebut mewarnai keseharian mereka di pondok. Tepat waktu sekolah tiba, para ustadzah telah menunggu mereka di lokasi tepat santri memasuki area sekolah. Senyuman merekah yang diekspresikan dan kehangatan sikap yang ditunjukan para ustadzah memberikan motivasi tersendiri bagi santri dalam menjalani aktivitas keseharian di sekolah terutama ketika proses pembelajaran. Senyuman, kehangatan, dan sapaan singkat yang dilontarkan para ustadzah menjadi bentuk perhatian yang tak terkira dan bernilai tinggi bagi santri. “Assalamualaikum Teteh solihah… selamat pagi semuanya… Bagaimana kabarnya… Selalu sehat dan semangat ya…, jangan lupa sarapannya ya… “. Perkataan doa yang terlontar dari para ustadzah menjadi satu kekuatan besar bagi santri dalam mengawali aktivitas keseharian di sekolah terutama ketika proses pembelajaran di kelas. “Teteh… mana seragamnya?, akan terlihat lebih rapi dan cantik kalau rambutnya tidak terlihat…, eh…kukunya belum dipotong? Yu Ibu bantu bersihin kukunya…”. Kalimat-kalimat teguran yang dilontarkan menjadi satu pengingat kebaikan dan bentuk perhatian para Ustadzah akan kondisi santri. Sambut santri di pagi hari menjadi agenda rutin SMAIT Al-Multazam. Agenda ini bertujuan untuk menumbuhkan kedisiplinan santri, membudayakan santri untuk menerapkan senyum, sapa, salam, sopan, dan santun (5S) dalam keseharian baik di pondok maupun di sekolah. “Senyummu membawa kebahagiaan, sapamu menunjukan kepedulian, salammu adalah sikap ketakzimanmu kepada guru serta sopan santunmu mencerminkan karakter santri yang sebenarnya.” Betapa banyak kata-kata (nasihat) telah menghidupkan kembali harapan dan membuka kesadaran, maka jaganlah engkau pelit melakukannya karena kata-kata (nasihat) yang baik adalah sedekah (Dr. Khalid Al Mushlih)

Kegiatan Santri

Workshop Teater Bersama Sado

SMAIT Al-Multazam (8/2/2023). Telah digelar sebuah kegiatan seni yang menjadi salah satu bagian program literasi yakni workshop teater. Sebuah kegiatan yang juga berkaitan dengan materi pembelajaran drama, tepatnya materi pembelajaran di kelas XI. Diikuti oleh seluruh santri kelas XI dan dihadiri oleh dewan guru terkhusus guru bahasa Indonesia dan seni, agenda workshop berjalan kondusif dan sesuai setingan waktu yang telah direncanakan. Agenda ini dibuka oleh Ibu Kepala Sekolah, Ustadzah Nina Herlina, M.Pd. Beliau menyampaikan selamat datang dan ucapan terima kasih kepada komunitas teater Sado yang mau berbagi ilmu tentang seni peran untuk para guru dan santri. Menurut beliau bahwa ilmu seni terkhusus seni peran merupakan sebuah ilmu yang memang harus dimiliki oleh semua orang. “Manusia diciptakan Allah Swt. sesuai dengan perannya masing-masing berdasarkan ketentuan Allah. Namun peran manusia yang utama adalah sebagai khalifah di muka bumi”, ungkap Ibu kepala sekolah mengakhiri sambutannya. Pesan lain pun disampaikan oleh Ustadzah Nurhayati, S.Pd. selaku guru bahasa Indonesia kelas XI SMAIT Al-Multazam sekaligus panitia pelaksana workshop, “Ambilah ilmunya, simaklah penjelasannya, dan jadikan ilmu teater sebagai pengetahuan yang dapat diaplikasikan dalam keseharian guna menciptakan sebuah karya.” Sebuah pesan yang tergambar dan tercermin dari tema workshop yakni “Latihan Teater Bersama Teater Latihan, Kerja Bersama Ciptakan Karya.” Teori demi teori disimak santri dengan konsentrasi. Seolah tak ingin sedikit pun tertinggal materi teater yang dipaparkan. Teori mengubah karakter seseorang melalui make-up wajah dan penampilan akting itulah materi yang didapatkan santri. Keseruan santri mengikuti workshop semakin bertambah ketika proses praktik make-up dan akting berlangsung. Ditambah pula dengan pemberian doorprize dari panitia melalui kategori make-up terbaik, akting terbaik, sutradara terbaik, dan doorprize lainnya seputar seni peran dalam teater, menjadikan suasana semakin seru sehingga tidak terasa waktu terus berjalan beranjak menuju sore hari. Saatnya kegiatan workshop teater diakhiri, untuk kemudian kembali santri pada perannya masing-masing yakni menjadi sosok santri yang sebenarnya di pondok pesantren. Seni peran sama halnya dengan keindahan yang tergambar dalam sikap/perbuatan/tingkah laku, penampilan, dan perkataan/bertutur kata, yang kesemuanya mampu menjadikan hiasan indah dalam kepribadian seseorang terutama dalam diri santri akhwat. Semoga

Kegiatan Santri

Tumbuhkan Nasionalisme Melalui Upacara Bendera

SMAIT Al-Multazam (6/2). “Manfaatkan waktu selagi muda”, menjadi satu topik menarik yang disampaikan pembina upacara, Ustadzah Siti Khodijah, S. Hum. Senin, 6 Februari 2023. Dihadiri oleh seluruh santri dan dewan guru SMAIT Al-Multazam, pelaksanaan upacara bendera berjalan lancar serta kondusif. Awal bulan Februari menjadi waktu pelaksanaan upacara bendera paling spesial di hati para santri karena melalui upacara bendera nasionalisme dan kedisiplinan santri akan semakin tumbuh dan tercipta dengan baik. Pengibaran bendera dan lagu Indonesia Raya menjadi satu seruan untuk para peserta upacara akan kekuatan cinta terhadap tanah air. Tidak hanya itu, kenangan akan masa para penjajah dan perjuangan para pahlawan untuk memerdekakan Indonesia sampai titik darah penghabisan, akhirnya terbayar sudah dengan dikibarkannya ‘bendera merah putih’. Maka itu tandanya Indonesia telah merdeka. Berkaitan dengan topik waktu dan masa muda, harapan pembina upacara bahwa selagi muda manfaatkan waktu, isi hari harimu dengan penuh kebermanfaatan dan perbuatan positif, serta tumbuhkan rasa nasionalisme terhadap negara tercinta Indonesia. Maju mundurnya sebuah negara tergantung anak mudanya. “Semangat jiwa muda, di tangan dan pundakmu kutitipkan negara ini agar terus menjadi negara maju, berkembang dan tentunya berkah di sepanjang zaman”. Ungkap pembina upacara mengakhiri amanatnya.

Tim Sukses

Munaqosyah Warnai Jejak Santri

SMAIT Al-Multazam (25/01). Sejarah berkisah tentang sebuah peristiwa yang tak terlupakan sepanjang usia. Fakta membuktikan tentang cerita yang dialami oleh mereka. Sebuah peristiwa tentang masa perjuangan di akhir jenjang yang penuh rasa dan drama. Makalah dan munaqosyah menjadi kisah nyata yang memberi warna perjuangan mereka. Perjuangan penuh keluh, kesah, dan tantangan yang memang harus dilalui tanpa henti dan berkesudahan. Sebuah perjuangan dalam menyelesaikan tugas akhir menjelang kelulusan. Sebuah perjuangan melalui karya yang diwarnai berbagai rasa bak rasa permen nano-nano. Suka, duka, haru, kecewa, marah dan mungkin bahagia tatkala berusaha untuk dapat menyelesaikan karya sesuai batas waktu yang ditentukan. Kesempurnaan karya menjadi prioritas mereka walaupun harus melakukan berbagai macam cara. Tentunya hal tersebut tidak terlepas dari keinginan untuk menjadi yang terbaik. Semangat luar biasa yang mereka tunjukan patut diapresiasi. Bukan hanya apresiasi berupa pemberian benda atau hal lainnya, melainkan lebih dari itu sebuah apresiasi yang mampu menguatkan dan menjadikan mereka agar terus berkarya dan berkarya lebih sempurna melalui literasi bukan imitasi apalagi hasil plagiarisme. Munaqosyah di hadapan para penguji menjadi satu pengalaman tersendiri bagi santri. Butuh nyali dan mental kuat untuk melalui itu semua. Angka sempurna bukan lagi menjadi tujuan utama, yang terpenting sudah presentasi di hadapan penguji, itu sudah cukup dan melegakan hati. Munaqosyah hanyalah sebuah program penialain siding yang dibuat sementara, penilaian yang hakiki tentunya hanyalah penilaian dari Sang Maha Pemberi yakni Allah Swt. Perjuaangan demi perjuangan terus warnai jejak santri. Tentunya hal tersebut menjadikan sebuah proses penuh kisah bagi mereka. Perjuangan yang mampu memberikan pengalaman hidup secara mendalam pada setiap kejadian. Perjuangan yang senantiasa mewarnai kisah hidup di sepanjang masa dan usia. Untuk kali pertama dalam permakalahan kelas XII, munaqosyah dilaksankan tidak hanya sekadar presentasi tanpa alat pendukung. Namun untuk tahun 2022/2023 presentasi dipasilitasi dengan alat atau media pendukung yakni melalui power point. Butuh waktu, kesabaran, pemahaman serta proses panjang menuju itu semua. Fahrenheit menjadi angkatan pertama dalam menerapkan presentasi makalah dengan menggunakan power foint. Alhamdulillah dengan ucapan syukur kepada Allah Swt. penulisan makalah dan pelaksanaan munaqosyah dapat terlaksana tanpa kendala. Walaupun pastinya selalu ada bumbu-bumbu pahit mewarnai perjuangan mereka, tetapi itu tetap dijadikan kisah indah dan pemanis dalam proses yang dijalani.Terlepas dari itu semua bahwa penulisan makalah dan pelaksanaan munaqosyah 2023 akan menjadi sebuah kisah dan jejak yang harus dilalui dengan kesabaran, keikhlasan, dan keinginan untuk menggapai satu tujuan yaitu mendapatkan pahala serta keberkahan dari sang Maha Pencipta Allah Swt. Jangan mengeluh karena masalah. Hayatilah hikmah di balik semua masalah, maka semua masalah akan membuat hidupmu menjadi bermakna! 25/01/2023*Tim

Scroll to Top