SMAIT Al-Multazam

Kegiatan Santri

Kegiatan Santri

Gelar Karya Wujud dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)

SMAIT Al-Multazam (12/06/2023). Dalam rangka implementasi kurikulum merdeka, SMAIT Al-Multazam melaksanakan sebuah agenda berbasis karya yang diberi nama “Gelar Karya.” Sebuah agenda penuh karya dibalut dan dikemas sedemikian rupa melalui 3 agenda besar yakni pameran karya digital, pameran projek, dan market day menjadikan gelar karya 2023 penuh dengan kreativitas. Hadir dalam agenda unsur yayasan, mudir, kepala sekolah, dan dewan guru serta seluruh santri SMAIT Al-Multazam menambah acara semakin meriah dan menggema. Tema menjadi hal utama terwujudnya sebuah tujuan. Maka dengan tema “Melalui berwirausaha dan berekayasa Teknologi Menumbuhkan Generasi Berdikari”, gelar karya 2023 menjadi sebuah ajang kreativitas santri baik di bidang berwirausaha maupun teknologi. Dalam laporannya, ketua pelaksana, Ustadzah Yusi Pujwarastuti, S.Sos. menyampaikan bahwa pelaksanaan gelar karya 2023 merupakan puncak dari rangkaian kegiatan projek yang dilaksanakan selama 3 tahun. Terdapat 3 tema yang yang dipilih dari 7 tema projek profil pelajar pancasila, yaitu demokrasi, berwirausaha dan projek ketiga yaitu berekayasa dan berteknologi untuk membangun NKRI. Kegiatan projek ini merupakan kegiatan kokulikuler yang dilaksanakan di luar jam sekolah dan diluar mata pelajaran intrakurikuler untuk menumbuhkan karakter pelajar pancasila dalam diri santri seperti kritis, kreatif, inovatif, empati, mampu bekerjasama dan mandiri sehingga santri mampu menyelesaikan setiap permasalahan-permasalahan yang muncul di lingkungan sekitarnya dan juga dalam menghadapi tantangan jaman. Agenda Gelar karya ini mempersembahkan berbagai macam kreativitas santri di bidang teknologi maupun digital seperti poster digital, komik digital dan video, pembuatan eco enzyme, pembuatan sabun mandi dari minyak jelantah serta hasta karya lainnya hasil kreatifitas santri SMAIT Al-Multazam. Maka sepatutnya apresiasi kita berikan untuk mereka dan semoga kelak santri-santri SMAIT Al-Multazam mampu menghasilkan karya-karya yang spektakuler untuk kemajuan bangsa Indonesia”, begitu ungkap ketua pelaksana mengakhiri laporannya. Kurikulum merdeka berubah menjadi kurikulum yang digunakan di tahun pertama oleh SMAIT Al-Multazam. Tentunya pelaksanaan gelar karya 2023 menjadi salah satu agenda implementasi dari kurikulum merdeka berubah yang diterapkan sekolah. Hal ini sebagai bentuk terwujudnya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Maka melalui gelar karya harapannya akan ada perubahan lebih baik bagi lembaga, guru, dan santri dalam proses pembelajaran dan pengetahuan di zaman zilenial saat ini. Tahun 2023 menggunakan kurikulum merdeka berubah, untuk selanjutnya di tahun-tahun yang akan datang bisa menggunakan kurikulum merdeka berbagi, itulah harapan Mudir Mahad Al-Multazam, H. Badrudin, Lc. Bertempat di lapangan serbaguna kemeriahan gelar karya 2023 semakin menggema dan penuh antusias santri tatkala mereka yang juara mendapatkan apresiasi dari sekolah. Tak kalah semangatnya santri ketika diwawancarai oleh direktur pendidikan Al-Multazam, KH. Adin Nurhaedin , Lc., M.Pd. yang berkeliling mengunjungi stand-stand karya santri. Beliau sangat mengapresiasi karya-karya santri yang tercipta dan terpajang sempurna di atas meja-meja berhiaskan kain kuning keemasan. Bahkan karena bangganya beliau atas karya yang diciptakan santri, akan memberikan beasiswa kepada santri yang mengambil jurusan lingkungan asal kembali lagi ke Kuningan untuk mengelola lingkungan dan sumberdaya alam di Kabupaten Kuningan. Begitu sempurna dan luar biasa apresiasi yang diberikan direktur pendidikan Al-Multazam. Masya Allah. Gelar karya 2023 berbalut 3 agenda; pameran projek, karya digital, dan market day menjadi agenda perdana luar biasa yang mampu membuka ilmu dan wawasan pengetahuan santri dibidang teknologi dan berwirausaha sehingga mereka mampu berdikari dalam menyikapi perkembangan teknologi di zaman Zilenial. “Maju terus dan Juara untuk SMAIT Al-Multazam menuju perubahan lebih baik”, ujar Ibu Kepala Sekolah Ustadzah Nina Herlina, M.Pd. dalam sambutannya. Sebuah harapan yang mesti terealisasi tentunya atas dukungan dan kerjasama serta kerjakeras dari seluruh dewan guru dan SDM lainnya terkhusus yang terlibat di lembaga SMAIT Al-Multazam. Semoga. Tim

Kegiatan Santri

Paturay Tineung Angkatan Fahrenheit

Kebersamaan menjadi hal yang menyenangkan karena di sana terdapat sebuah kekompakan. Kebersamaan akan menjadi sebuah kenangan ketika perpisahaan menjadi suatu yang tak diinginkan. Namun pastinya di mana ada kebersamaan dalam sebuah pertemuan tentunya ada perpisahan. Itulah kehidupan, saling berpasangan dan berdampingan. Pondok Pesantren Terpadu Al-Multazam kembali mengadakan sebuah agenda tahunan yakni acara kebersamaan menjelang akhir keberadaan santri kelas XII di Pondok. Bertempat di masjid dan dihadiri oleh unsur pimpinan serta dewan guru dan wali asrama, menjadikan acara kebersamaan semakin kompak dan berkesan. Tidak hanya dewan guru, wali asrama, pun para divisi hadir dalam acara paturay tineung. Dipandu oleh dua pembawa acara dari kelas XII serta pembawaan mereka yang begitu ceria menjadikan agenda kebersamaan semakin hangat. Kehangatan penuh kesan dan hikmah doa yang terus akan mengalir dari para hadirin di hari-hari akhir mereka berada di pondok. Kehangatan dalam kebersamaan yang mungkin akan menjadi kenangan untuk mereka menjelang akhir ketika mereka sudah tidak di pondok lagi. Sambutan demi sambutan pun disampaikan oleh unsur pimpinan guna menambah pengutan bagi santri kelas XII. Salah satu penguatan bagi santri bahwa ketika mereka sudah lulus dari pondok maka hal yang harus mereka tanamkan adalah shalat harus tepat waktu, perbanyak membaca Al-Quran, selalu istiqomah dalam mengenakan hijab syar’i di setiap keadaan, dan senantiasa menjaga kesucian diri. Kesan dan pesan serta apresiasi pun tidak lupa disampaikan dan diberikan untuk angkatan Fahrenheit. Santri adalah seorang yang dinanti dan dijadikan sauri teladan oleh masyarakat luas, sehingga harapan pondok santri mampu menjaga nama baik almamater, bertakwa, serta berbuat baik di mana pun berada. Pondok juga mengharapkan doa terbaik dari seluruh santri untuk dewan guru dan seluruh SDM Pondok Pesantren Terpadu Al-Multazam. Kebersamaan adalah hal yang akan selalu dinanti dan dinikmati penuh dengan kebahagian. Kebersamaan mampu menjalin ukuwah islamiyah penuh dengan keberkahan. Maka paturay tineng menjadi akhir perjalanan angkatan fahrenheit bersama seluruh SDM Pondok Pesantren Terpadu Al-Multazam. Hiduplah seimbang, penuh syukur, dan teruslah berjuang untuk menuntut ilmu. tim

Kegiatan Santri

Mukhoyyamnya Para Penghafal Al-Quran

Adalah sebuah kebahagiaan bisa berkumpul bersama dengan mereka, para penghafal Al-Quran.Adalah hal paling menyenangkan bisa berdekatan dan mengkhatamkan Al-Quran di bulan Ramadan.Adalah berlimpah syukur dapat menghafal ayat demi ayat dalam satu sampai dua halaman atau lebih dari itu pada setiap hitungan lembar demi lembar Al-Quran.Adalah sebuah kenikmatan dapat menyetorkan hafalan Al-Quran sesuai targetan dengan lancar dan tartil dalam pelafalan. Ya, “Adalah” Bentuk sebuah konsep atau kata keteraangan dalam hal ini keterangan penggambaran rasa bahagia tak terkira atas keberkahan usia yang Allah berikan dan kekuatan mukhoyyam pada bulan ramadan. Duduk bersama dalam jalinan ukuwah, menghafal Al-Quran untuk meraih berkah dan rido-Nya. Tak terlihat lelah apalagi berkeluh kesah, semua dilakukan dengan penuh ikhlas karena Lillah. Walaupun mungkin mengalami sedikit kesulitan ketika menghafal, tetapi itu semua tak jadi kendala apalagi alasan untuk tidak menyetorkan hafalan Al-Quran. Mukhoyyam merupakan salah satu program pondok yang bertujuan untuk lebih mendekatkan dan menambah kekhusukan seluruh civitas akademika Al-Multazam pada Al-Quran. Sehingga dari hal tersebut mampu menghafal, mempelajari, dan mentadaburi Al-Quran penuh dengan kesungguhan. Mukhoyyam 24 sampai 29 Maret 2023 bersama para penghafal Al- Quran akan menjadi sebuah kisah motivasi untuk terus berdekatan dengan Al-Quran hingga akhir usia nanti. Abu Umamah Al Bahaily r.a. berkata: “Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda: Bacalah Al-Quran karena sesungguhnya dia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat kepada orang yang membacanya” (HR. Muslim)

Kegiatan Santri

Gerakan Membaca Senyap (Gemas) Melalui Kegiatan Literasi SMAIT Al-Multazam

Mendung tak berarti hujan. Basah lapangan tak menyurutkaan perasaan. Para pahlawan tanpa tanda gelar di pakaian pun sigap menyambut sentuhan tangan penuh ketakziman. Hari ini, Senin, 25 Februari 2023 kegiatan literasi bersama guru dan santri kembali digalakan. Di bawah guyuran gerimis, kegiatan literasi tetap berjalan penuh cinta dan pengorbanan serta tentunya keniscayaan keberkahaan tanpa berkesudahan. Gerimis semakin bertambah lebat di pertengahan acara. Sedikit basah hijab dan pakaian yang dikenakan tak melunturkan semangat santri dalam berliterasi. Buku-buku bacaan yang dipegang dalam keadaan terbuka seolah menjadi saksi akan kuatnya literasi yang tertanam dalam diri santri. Tak panjang kalam, lebar penjelasan, penanggungjawab literasi SMAIT Al- Multazam Ustadzh. Wiwi Widuri, S.Pd. membuka kegiatan dengan ucapan “Bismillah”. Tak ada kata terucap, berisik yang menimbulkan telinga terusik, dan kegaduhan yang membuat konsentrasi buyar. Semua diam, hening, dan fokus pada imajinasi dunia buku. Masya Allah literasi tanpa henti terpancar dalam diri santri. Santri berbagi informasi dan pengalaman menjadi salah satu program literasi. Kali ini berbagi informasi disampaikan oleh Azkiya Nasywa Kamila selaku duta baca Kabupaten Kuningan. Dalam kesempatan ini, Awa panggilan akrab teman-temannya menyampaikan proses keikutsertaannya dalam lomba duta baca kabupten Kuningan 2022. “Literasi atau membaca buku merupakan kegiatan dengan segudang manfaat, salah satunya mengurangi tingkat kelupaan pada seseorang. Melalui membaca maka tingkat pengetahuan, wawasan, dan ilmu seseorang akan semakin bertambah.” Ungkapnya penuh percaya diri. Sebagai duta baacaa kabupaten yang pernah meraih juara 3, Nasywa atau Awa pun termasuk santri aktif sehingga selain menjadi duta baca dia pun menjadi duta Generasi Hijau. Kecintaannya pada lingkungan begitu tinggi sehingga gelar generasi hijau layak disematkan kepadanya. Di penghujung kegiatan, pemberian apresiasi untuk literat terbaik pengunjung perpustakaan terbanyak diberikan kepada Zahra Nurzanah kelas XII IPA 2 sebagai literat terbaik Februari 2023. Sebuah penghargaan atas proses yang dijalani membuahkan hasil sesuai harapan yang diinginkan. *tim

Kegiatan Santri

Bahasa Berbicara Fakta Melalui Pelaksanaan Dhuha Bersama

Peristiwa yang dialami mampu mengungkap sebuah fakta. Fenomena yang terjadi mampu menyibak satu cerita. Cerita yang mewarnai lika liku kehidupan. Kisah yang menemani dalam setiap langkah. Inilah kisah di balik sosok bernama santri. Pelaksanaan shalat Dhuha menjadi satu agenda rutin sekolah menjelang pelaksanaan pembelajaran di kelas dimulai. Diikuti oleh seluruh santri dan dewan guru menjadikan pelaksanaan shalat Dhuha begitu penuh makna dan doa serta harap yang dipanjatkan. Tentunya kemudahan dan keberkahan dalam setiap langkah ketika menjalankan aktivitas keseharian menjadi keinginan kuat terkabulkannya doa yang dilantunkan. Rasulullah bersabda “Tidaklah mampu menjaga pelaksanaan shalat Dhuha melainkan seorang yang senantiasa kembali kepada Allah (Awwab), dan shalat Dhuha itu merupakan shalatnya orang-orang yang senantiasa kembali kepada Allah (al Awwabiin).” Belum lama ini fakta menunjukan aturan penggunaan bahasa asing di kalangan santri diterapkan dengan sangat baik. Begitu luar biasa dan membuat takjub ketika mendengar santri menggunakan bahasa asing dengan sangat fasih. Melalui pelaksanaan shalat Dhuha bersama satu agenda kembali menghiasi dan mengawali aktivitas di pagi hari. Speach dan khitobah merupakan program bahasa yang diaplikasikan santri SMAIT Al-Multazam melalui shalat Dhuha bersama di lapangan. Agenda ini dilaksanakan setelah seluruh santri dan dewan guru melaksanakan shalat Dhuha, berdoa, murojaah hafalan Al-Quran, pembacaan Asmaul Husna, kemudian dilanjutkan penyampaian kultum dengan menggunakan dua bahasa yakni bahasa Inggris dan Arab. Bak pendakwah profesional, kata demi kata keluar dari artikukasi mulut mereka, begitu fasih, lancar, dan jelas. Masya Allah….bahasa memang berbicara fakta akan kompetensi penguasaan bahasa yang dimiliki santri. Fakta bahwa santri Pondok Pesantren Terpadu Al-Multazam pandai berbahasa asing. Fakta bahwa bahasa asing menjadi bahasa keseharian mereka di pondok. Hal ini tentunya Ini membuat kami merasa bangga dan terpesona oleh perfomance mereka. Semoga melalui program bahasa dan pengaplikasian seperti ini menjadi awal terbiasanya santri menggunakan dua bahasa asing yakni Arab dan Inggris. Maka dari kebiasaan tersebutlah, kefasihan bahasa yang diucapkan  menjadi kelebihan tersendiri bagi santri. Ala bisa karena biasa, itulah ungkapan yang tepat disematkan untuk mereka.

Kegiatan Santri

Training Motivasi Warna Kebutuhan Santri

SMAIT Al-Multazam (25/02/2023). Belum lama ini kembali SMAIT Al-Multazam mengelar satu agenda yang menjadi program bimbingan konseling (BK) yakni training motivasi. Agenda ini dilaksanakan setiap satu semester sekali. Diperuntukan khusus bagi kelas XI angkatan Diamond, menjadikan agenda ini sangat dinanti karena melalui training motivasi ini mampu mengecas kembali rasa semangat dalam diri mereka. Melalui tema ‘Menjadi Pemuda Viral di Langit’ menjadikan agenda ini sangat tepat sasaran. Apalagi dengan alat belajar berbasis teknologi yang mereka miliki yang mungkin dapat memviralkan mereka hanya di dunia maya. Namun melalui tema ini viralnya mereka bukan sebatas di dunia maya (di bumi), disanjung dan disaksikan manusia, melainkan lebih dari itu menjadi manusia pilihan Allah dengan karakterAl-Quran dan budi pekerti islami sehingga menjadi viral di langit. Sebagai pemateri sosok Kak Angga atau lebih dikenal Kak AJS salah satu trainer PPA for teens yang punya cukup banyak anak asuh yatim, mengemas materi training motivasi menjadi kemasan cantik dan menarik sehingga seluruh yang hadir terkhusus kelas XI angkatan Diamond antusias mengikuti acara dari awal sampai akhir. Beliau menyampaikan bahwa jika seseorang ingin menjadi viral di langit maka harus mengetahui terlebih dahulu kunci pembuka langit. Adapun kuncinya sebagai berikut: 1.  Mengambil dari kisah Uwais Al-Qorni seorang pemuda yang belum sempat bertemu Rasul dan lebih memilih berbakti kepada ibunya sehingga ia menjadi pemuda terkenal di langit. Kunci pertama pembukan langit yaitu berbakti kepada orang tua. 2. Bersedekah atau membantu kebutuhan dan apa pun itu untuk anak yatim menjadi kunci kedua pembuka langit. 3.  Berbuat baik kepada orang lain atau menolong sesama merupakan kunci ketiga pembuka langit. 4.  Memohon ampun dan meminta hanya kepada Allah Swt. kunci keempat pembuka langit. “Mintalah segala sesuatu pada Allah dengan bersungguh-sungguh dan menangislah ketika meminta serta tunjukanlah bahwa kita sangat membutuhkan sesuatu yang kita minta.” 5. Kunci pembuka langit berikutnya yaitu menjadi pemuda yang mampu melawan arus, harus berani berbeda, bukan mengikuti arus karena pemuda yang mampu melawan arus adalah pemuda tangguh dan membuatnya menjadi seseorang yang spesial. Berbeda dengan pemuda yang mengikuti arus diibaratkan hanya sebagai benda-benda tidak berguna seperti sampah dan lainnya. Sebagai contoh ketika pemuda lain menghabiskan waktu mereka untuk hal yang sia-sia, maka pemuda spesial tidak akan melakukan hal yang sama. Perbedaan itu indah. “Kunci langit adalah pembuka pintu agar doa dikabulkan Allah Swt. dan dimudahkan rejeki atau hajat maupun cita-cita”, tegas beliau. “Allah (sebenarnya) sudah mengetahui apa yangkita inginkan. Diamemberikan kita (kesempatan) berdoa agar dapat merasakan manisnya bicara kepada-Nya.” Ibu kepala sekolah Ustadzah Nina Herlina, M.Pd. pun menyampaikan bahwa di zaman sekarang ketika ingin viral sangat mudah dan cepat hanya dengan membuat konten-konten baik dalam bentuk video maupun melalui hal lainnya. “Namun ingin viral yang seperti apa dan dengan cara yang bagaimana, pilihan ada di pribadi masing-masing”, ungkap beliau dalam sambutannya. Penjelasan demi penjelasan menarik mewarnai kegiatan training motivasi hingga pada suasana haru dikemas Kak Angga begitu menyentuh kalbu. Di akhir sesi Kak Angga meminta santri untuk menulis surat ditujukan kepada orang tua yang isinya meminta maaf, memohon rido orangtua, dan mengatakan sayang kepada mereka. Sungguh mengharukan, semoga air mata yang menetes menjadi saksi akan kejuhudan dan ketakziman mereka kepada orang tua baik orang tua kandung maupun dewan guru, wali asrama, dan seluruh utsad, ustadzah Pondok Pesantren Terpadu Al-Multazam. “Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh Allah telah Mengadakan ketentun bagi setiap sesuatu. Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah akan menjadikan baginya jalan kemudahan dalam urusannya.” (QS. Ath-Thalaq: 3-4)

Kegiatan Santri

Workshop Teater Bersama Sado

SMAIT Al-Multazam (8/2/2023). Telah digelar sebuah kegiatan seni yang menjadi salah satu bagian program literasi yakni workshop teater. Sebuah kegiatan yang juga berkaitan dengan materi pembelajaran drama, tepatnya materi pembelajaran di kelas XI. Diikuti oleh seluruh santri kelas XI dan dihadiri oleh dewan guru terkhusus guru bahasa Indonesia dan seni, agenda workshop berjalan kondusif dan sesuai setingan waktu yang telah direncanakan. Agenda ini dibuka oleh Ibu Kepala Sekolah, Ustadzah Nina Herlina, M.Pd. Beliau menyampaikan selamat datang dan ucapan terima kasih kepada komunitas teater Sado yang mau berbagi ilmu tentang seni peran untuk para guru dan santri. Menurut beliau bahwa ilmu seni terkhusus seni peran merupakan sebuah ilmu yang memang harus dimiliki oleh semua orang. “Manusia diciptakan Allah Swt. sesuai dengan perannya masing-masing berdasarkan ketentuan Allah. Namun peran manusia yang utama adalah sebagai khalifah di muka bumi”, ungkap Ibu kepala sekolah mengakhiri sambutannya. Pesan lain pun disampaikan oleh Ustadzah Nurhayati, S.Pd. selaku guru bahasa Indonesia kelas XI SMAIT Al-Multazam sekaligus panitia pelaksana workshop, “Ambilah ilmunya, simaklah penjelasannya, dan jadikan ilmu teater sebagai pengetahuan yang dapat diaplikasikan dalam keseharian guna menciptakan sebuah karya.” Sebuah pesan yang tergambar dan tercermin dari tema workshop yakni “Latihan Teater Bersama Teater Latihan, Kerja Bersama Ciptakan Karya.” Teori demi teori disimak santri dengan konsentrasi. Seolah tak ingin sedikit pun tertinggal materi teater yang dipaparkan. Teori mengubah karakter seseorang melalui make-up wajah dan penampilan akting itulah materi yang didapatkan santri. Keseruan santri mengikuti workshop semakin bertambah ketika proses praktik make-up dan akting berlangsung. Ditambah pula dengan pemberian doorprize dari panitia melalui kategori make-up terbaik, akting terbaik, sutradara terbaik, dan doorprize lainnya seputar seni peran dalam teater, menjadikan suasana semakin seru sehingga tidak terasa waktu terus berjalan beranjak menuju sore hari. Saatnya kegiatan workshop teater diakhiri, untuk kemudian kembali santri pada perannya masing-masing yakni menjadi sosok santri yang sebenarnya di pondok pesantren. Seni peran sama halnya dengan keindahan yang tergambar dalam sikap/perbuatan/tingkah laku, penampilan, dan perkataan/bertutur kata, yang kesemuanya mampu menjadikan hiasan indah dalam kepribadian seseorang terutama dalam diri santri akhwat. Semoga

Kegiatan Santri

Tumbuhkan Nasionalisme Melalui Upacara Bendera

SMAIT Al-Multazam (6/2). “Manfaatkan waktu selagi muda”, menjadi satu topik menarik yang disampaikan pembina upacara, Ustadzah Siti Khodijah, S. Hum. Senin, 6 Februari 2023. Dihadiri oleh seluruh santri dan dewan guru SMAIT Al-Multazam, pelaksanaan upacara bendera berjalan lancar serta kondusif. Awal bulan Februari menjadi waktu pelaksanaan upacara bendera paling spesial di hati para santri karena melalui upacara bendera nasionalisme dan kedisiplinan santri akan semakin tumbuh dan tercipta dengan baik. Pengibaran bendera dan lagu Indonesia Raya menjadi satu seruan untuk para peserta upacara akan kekuatan cinta terhadap tanah air. Tidak hanya itu, kenangan akan masa para penjajah dan perjuangan para pahlawan untuk memerdekakan Indonesia sampai titik darah penghabisan, akhirnya terbayar sudah dengan dikibarkannya ‘bendera merah putih’. Maka itu tandanya Indonesia telah merdeka. Berkaitan dengan topik waktu dan masa muda, harapan pembina upacara bahwa selagi muda manfaatkan waktu, isi hari harimu dengan penuh kebermanfaatan dan perbuatan positif, serta tumbuhkan rasa nasionalisme terhadap negara tercinta Indonesia. Maju mundurnya sebuah negara tergantung anak mudanya. “Semangat jiwa muda, di tangan dan pundakmu kutitipkan negara ini agar terus menjadi negara maju, berkembang dan tentunya berkah di sepanjang zaman”. Ungkap pembina upacara mengakhiri amanatnya.

Kegiatan Santri

Outbond Training Tim Study Club dan OSN

SMAIT Al-Multazam (23/01). Santri SMAIT Al-Multazam yang tergabung dalam Tim Study Club dan Tim OSN (Olimpiade Sains Nasional) hari Ahad Kemarin pada tanggal 22 Januari 2023 mengikuti kegiatan Outbond Training yang berlokasi di SDIT Al-Multazam. Kegiatan ini berlangsung dari pukul 07.30 hingga pukul 11.00 WIB dengan dipandu oleh beberapa trainer dari AMCo. Adapun tujuan dilaksanakannya program ini, menurut PJ OSN SMAIT Al-Multazam Ustadzah Marwiyah, S.Si., yaitu untuk memotivasi santri agar lebih serius dan semangat lagi dalam belajar sesuai bidang yang diminatinya dan persiapan untuk berkompetisi dalam Olimpade Sains Nasional (OSN) yang akan datang. Kegiatan ini di buka oleh Kepala Sekolah SMAIT Al-Multazam Ustadzah Nina Herlina, M.Pd., dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa “susah atau mudahnya kehidupan kita di masa depan ditentukan dengan apa yang kita lakukan hari ini, jika hari ini kita bermalas-malasan dalam belajar maka kemungkinan kita akan menghadapi kesulitan di masa depan karena kurangnya belajar. Namun, apabila di hari ini kita banyak belajar dan selalu memanfaatkan waktu maka besar kemungkinan kita akan sukses di masa depan” dan diakhir sambutannya beliau mengutip sebuah pribahasa arab yaitu man jadda wa jadda yang artinya barangsiapa yang bersungguh-sungguh maka ia akan berhasil. Dilaksanakan di luar kelas dan diisi oleh berbagai permainan seru menjadi satu tujuan tim OSN agar santri merasa refresh dan tidak bosan dengan proses pembelajaran di dalam kelas. Adapun berbagai macam permainan yang mewarnai kegiatan ini yaitu Crown King, Freedom Stiring, Moving Ball, Succes Train, Human Rader.

Artikel, Kegiatan Santri

Praktikum Uji Golongan Darah dan Rhesus SMAIT Al-Multazam

–Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. (Q.S. Al-‘Alaq : 2)- KUNINGAN. Keseruan dan antusias nampak pada para santri kelas XI SMAIT Al-Multazam saat praktikum Selasa, 1 November 2022. Praktikum ini bertujuan untuk menambah keterampilan wawasan santri dalam mengetahui dan membedakan golongan darah A,B, AB, dan O serta menentukan rhesus positif dan negatif. Selama ini yang diketahui para santri sistem penggolongan darah hanya ABO dan belum mengenal sistem rhesus, sehingga mereka merasa penasaran untuk mengetahui rhesus apa sekaligus mempraktikannya langsung dan memastikan golongan darah yang selama ini hanya diketahui dari orangtua mereka masing-masing. Kegiatan ini berlangsung di laboratorium Biologi bersama Guru Biologi Ust Didik Wiranto, S.P, M.Pd. didampingi Laboran tenaga profesional dan salah satu tim kesehatan pesantren yang membantu dalam teknis pengambilan darah agar memenuhi standar kesehatan. Selain melakukan uji golongan darah dan rhesus, mereka juga melakukan pengukuran tekanan darah, denyut nadi dengan menggunakan alat tensimeter atau Sphygmomanometer. Alat dan bahan untuk melakukan praktikum ini cukup sederhana diantaranya Blood Lancet (jarum franke) dan pen device untuk mengambil darah, Alcohol Swabs untuk antiseptik dan pembersih, pengaduk, Reagen/ Serum/Antigen anti-A, B, AB dan D untuk pengujian menentukan golongan darah dan kartu golongan darah sebagai tempat hasil pengujian. Prosedur pelaksanaan pengujian golongan darah dan rhesus juga sangat mudah, praktikan/probandus membersihkan salah satu ujung jari dengan antiseptik, kemudian diambil darahnya dengan Blood Lancet pen dan diteteskan pada masing-masing kolom pada kartu uji golongan darah. Tahapan selanjutnya adalah meneteskan Reagen/ Serum anti-A, B, AB dan D pada masing-masing sampel darah tersebut dan diaduk/ dicampur. Sampel diperiksa untuk melihat ada tidaknya Aglutinasi (penggumpalan) sel darah. Jika sel darah saling menempel atau menggumpal, artinya darah bereaksi dengan salah satu antigen. Sehingga dari hasil pengamatan bisa ditentukan golongan darah tersebut A, B, AB dan O beserta rhesusnya negatif atau positif. Dari 84 siswa yang melakukan praktikum didapatkan hasil golongan darah bervariasi. Santri dengan golongan darah A 29%, golongan darah B 24%, golongan darah AB 6%, golongan darah O sejumlah 40% dan semua santri memiliki rhesus positif (100%) dengan rata-rata memiliki tekanan darah sistole/diastol 101/ 67. Dari data yang ada memiliki korelasi dengan keadaan golongan darah secara nasional. Menurut data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), jumlah penduduk Indonesia paling banyak memiliki golongan darah O dan yang sedikit golongan darah AB. Sedangkan penduduk Indonesia rata-rata hampir 99% memiliki rhesus positif. Sedangkan penduduk Indonesia yang memiliki rhesus negatif kurang dari 1 %. Lalu kenapa penting untuk kita mengenal rhesus, berdasarkan riset jumlah penduduk yang memiliki rhesus negatif di dunia jauh lebih sedikit dari rhesus positif hanya sekitar 15%. Kebanyakan rhesus negatif dimiliki masyarakat Ras Kaukasoid seperti warga Eropa, Amerika, dan Australia, sementara 90% orang Asia dan Afrika memiliki golongan darah rhesus positif artinya jumlah donor darah bagi rhesus negatif terbatas di Indonesia. Hal ini akan menjadi permasalahan karena orang dengan rhesus positif hanya bisa donor darah ke sesama rhesus positif dan rhesus negatif hanya bisa menerima donor dari sesama rhesus negatif saja. Dengan jumlah kurang dari 1% penduduk yang memiliki rhesus negatif menjadi tantangan tersendiri khususnya PMI dalam menyediakan dan memfasilitasi penduduk yang memerlukan donor dari sesama rhesus negatif, sehingga saat ini muncul komunitas Rhesus Negatif Indonesia (RNI) sebagai sarana komunikasi untuk membantu warga yang memerlukan tranfusi/ donor darah sesamanya. Permasalahn kedua, kenapa mengetahui rhesus sangat penting adalah selain karena stok darah minim perbedaan rhesus berisiko pada kehamilan. Bila ibunya memiliki reshus negatif sementara ayahnya positif maka bisa jadi anak yang dikandung rhesusnya positif, ini yang berbahaya. Ketidakcocokan rhesus ibu dan janin akan membuat tubuh ibu melawan, sel darah dengan antigen D (Rh-) dianggap benda asing harus dihancurkan layaknya virus atau bakteri. Tubuh ibu akan memproduksi antibodi yang menyerang sel-sel darah merah calon bayi akibatnya bisa terjadi kematian atau membuat bayi terlahir dengan berbagai penyakit seperti penyakit kuning, anemia, pembengkakan hati, kerusakan otak atau gagal jantung yang dikenal dengan eritroblastosis fetalis. Selama sang ibu dan ayah tahu akan golongan darahnya risiko perbedaan rhesus bisa diantisipasi dengan suntikan anti D atau biasa disebut rhogam. RhoGam ini akan menghancurkan sel darah merah janin yang beredar dalam darah ibu, sebelum sel darah merah itu memicu pembentukan antibodi yang dapat menyeberang ke dalam sirkulasi darah janin. Dengan demikian janin akan terlindung dari serangan antibodi. Begitu penting mengetahui jenis rhesus darah, sehingga selain bisa tahu apakah darah kita ini memiliki rhesus positif ataupun negatif, para santri juga bisa sekaligus mendonorkan darah bagi sesama yang memerlukan. Sebagaimana slogan yang sering kita dengar “Setetes Darah Anda, Nyawa Mereka”. Apapun jenis golongan darah dan rhesus kita semuanya adalah karunia dari Allah SWT yang patut kita syukuri, semua ada hikmahnya, tidak ada ciptaan-Nya yang sia-sia sebagaimana Allah berfirman dalam surah Ali Imran ayat 191: “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.” (DIW)

Scroll to Top