SMAIT Al-Multazam

Kegiatan Santri

Kegiatan Santri

AKM X SMAIT Al-Multazam

Untuk kesekian kalinya SMAIT Al-Multazam kembali melaksanakan Try Out Asesment Kompetensi Minimum. Kali ini ujian AKM dikerjakan oleh kelas X SMAIT. Melalui alat belajar yang mereka gunakan, pengisian soal AKM dilaksanakan secara online. Tidak mesti di ruangan Laboratorium Komputer membuat pelaksanaan pengerjaan soal AKM berjalan kondusif. Ini untuk pertama kalinya Ipad dimanfaatkan oleh kelas X dalam pengisian soal AKM. Kurang lebih dua jam santri kelas X ditemani oleh pengisian soal AKM. Hal ini tidak membuat mereka merasa jenuh. Walaupun merasa sedikit kesulitan dengan panjangnya soal AKM, tetapi mereka berusaha mengerjakan soal dan mencari jawaban pasti dari setiap soal. Asesment Kompetensi Minimum memang menyuguhkan soal yang mampu membuat siswa berpikir kritis. Bahkan untuk memahami soal saja begitu sulit apalagi mencari dan mengetahui jawabannya, lebih sulit lagi. Mungkin memang itulah ciri soal-soal AKM yang membutuhkan daya nalar tingkat tinggi. Seberapa susahnya soal AKM, bagi mereka yang suka tantangan dan berpikir kritis tentunya akan menjadi soal mengasyikan. Tantangan dengan sejumlah pengorbanan dan proses pencarian solusi dari tantangan tersebut harus terus dicari. Kelas X melalui AKM diharapkan mampu menjadi pribadi yang mandiri dan berpikir kritis dalam segala hal. 26/02/2022*tim

Kegiatan Santri

Prestasi Yes Organisasi Oke

SMAIT Al-Multazam (25/02). Bersama pembicara salah satu alumni angkatan Gravity, Maulydita Nurassyifa, SMAIT Al-Multazam kembali gelar Training Motivasi. TM kali ini dikhususkan untuk kelas XI karena bertujuan agar santri termotivasi baik dalam prestasi maupun organisasi. Dihadiri oleh seluruh santri akhwat kelas XI dan tim Bimbingan konseling, agenda TM berjalan lancar sesuai rencana dan harapan. Bertempat di masjid pondok bukan sebuah halangan agenda TM tidak dilaksanakan. Padatnya agenda SMAIT membuat beberapa tempat pertemuan salah satunya Aula tidak bisa digunakan karena ada kegiatan lain untuk dewan guru SMAIT Al-Multazam. Kehadiran sosok akhwat angkatan Gravity menambah suasana berbeda, sehingga mampu menambah semangat santri kelas XI untuk menyimak pengalaman dan informasi yang disampaikan Kak Dita. Pengalaman yang mampu menghantarkan kesuksesan sosok Kak Dita hingga saat ini. Melalui organisasi pengalaman berlimpah, prestasi mudah diraih, dan informasi mudah didapat *tim

Kegiatan Santri

Latih dan Tingkatkan Lagi dan Lagi Kemampuan Santri Melalui TO UTBK

SMAIT Al-Multazam (26/02). Kembali santri kelas XII melaksanakan Try Out UTBK. Dari sekian TO yang di adakan dengan berbagai lembaga, TO kali ini merupakan TO ke 2 kalinya kami bekerjasama dengan pahamify.  TO ini di adakan setiap sebulan satu kali untuk melatih dan membiasakan santri kelas 12 agar terus terpacu dan meningkatkan pemahaman soal UTBK. Soal TPS, TKA Soshum,  dan TKA Saintek menjadi  soal yang mampu menguji kompetensi santri menuju daya pikir kritis. Dengan waktu 3 jam atau sekitar 180 menit santri akhwat kelas XII SMAIT Al-Multazam ditantang mampu menyelesaikan soal secara sempurna. Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari di bagi 4 sesi dimana setiap harinya terdiri dari 2 sesi. Tak ada gugatan wajah lelah ataupun menyerah. Soal demi soal mereka kerjakan penuh dengan semangat dan harapan mendapatkan hasil terbaik. Merasa sulit mungkin iya, tetapi  bisa mereka lalui dengan terus mencari dan mencari jawaban pasti dari setiap soal. Inilah salah satu bentuk jihad mereka menuju satu kesuksesan yang diinginkan. Terlepas dari itu semua jihadnya mereka hanyalah mengharapkan rido Allah Swt. “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya,  supaya kamu mendapat keberuntungan. (QS. Al-Maidah:35) Sukses santri bahagia kami

Kegiatan Santri, News

Pemanfaatan Sampah Menjadi Lebih Berkah

SMAIT Al-Multazam (21/02). Dalam rangka hari sampah sedunia, tim green school mengadakan seminar lingkungan. Dihadiri oleh tim dan kader green school, baik dari guru maupun santri, acara seminar ini dilaksanakan secara online. Sebanyak kurang lebih 30 santri dari masing-masing angkatan kelas X dan XI mengikuti seminar penuh antusias karena pemateri dan materi yang disampaikan begitu menarik penuh pengetahuan. Melalui tema “Meningkatkan Kepedulian Mengelola Sampah demi Terciptanya Lingkungan Bersih dan Sehat”, santri terkhusus kader green school diajak untuk memahami teori pemanfatan sampah untuk dijadikan sesuatu yang lebih berharga. Dengan pengetahuan secara teori akan pentingnya pemanfaatan sampah, maka harapan selanjutnya adalah di tangan tim dan kader green school sampah dapat diolah untuk dijadikan sesuatu lebih berkah dan bermanfaat bagi lingkungan serta alam. Hal Ini pula yang menjadi harapan Ustadzah Nunik Nurtika, M.Pd. selaku pembina greenwich school, “Bukan sekadar teori, melainkan bukti nyata adanya praktik pemanfaatan limbah sampah menjadi sesuatu yang lebih berharga dan berkah.” Tidak ada sesutu yang lebih bermanfaat untuk seorang hamba dalam hidupnya dan bekalnya (menghadapi alam akhirat) daripada tadabbur Al-Quran.” (Ibnu Al-Qayyim) Melalui Al-Quran segala ilmu pengetahuan akan didapatkan. Melalui Al-Quran semua informasi aktual mudah diterapkan serta dilakukan.*tim

Kegiatan Santri

UTBK Menguji Kompetensi Santri

SMAIT Al-Multazam (16/02). Kembali santri kelas XII SMAIT Al-Multazam melaksanakan Try Out UTBK. TO kali ini diselenggarakan oleh lembaga bimbel Neutron. Melalui visi “Langkah Pasti Meraih Prestasi”, Neutron menyuguhkan 110 soal yang terdiri dari 50 soal TPS dan 60 soal TKA. Pemberian soal ini sebagai langkah awal tim bimbel Neutron mengetahui kompetensi santri akhwat kelas XII SMAIT Al-Multazam sebelum mereka melaksanakan bimbel bersama Neutron. Soal TPS, TKA Soshum, dan TKA Saintek menjadi soal yang mampu menguji kompetensi santri menuju daya pikir kritis. Dengan waktu 2 jam atau sekitar 120 menit santri akhwat kelas XII SMAIT Al-Multazam ditantang mampu menyelesaikan soal secara sempurna. Tak ada gugatan wajah lelah ataupun menyerah. Soal demi soal mereka kerjakan penuh dengan semangat dan harapan mendapatkan hasil terbaik. Merasa sulit mungkin iya, tetapi bisa mereka lalui dengan terus mencari dan mencari jawaban pasti dari setiap soal. Inilah salah satu bentuk jihad mereka menuju satu kesuksesan yang diinginkan. Terlepas dari itu semua jihadnya mereka hanyalah mengharapkan rido Allah Swt.“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan. (QS. Al-Maidah:35) Sukses santri bahagia kami

Kegiatan Santri

Santri Mandiri Santri Berani

Sebuah selogan penuh arti dari sang pembina upacara bendera Senin, 31 Januari 2022. Ustadzah Iis Roisyatul Umah, M.Pd., dalam pidatonya sebagai pembina upacara menyampaikan banyak hal. Tentunya hal ini menjadi sebuah ilmu pengetahuan bagi seluruh peserta upacara. Sebuah pengetahuan lengkap yang dipadukan antara ilmu agama dengan dunia. Tanggal akhir di bulan Januari menjadi waktu bermutu buat peserta upacara, terutama santri. Penjelasan demi penjelasan terkait satu pertanyaan yang diajukan pembina membuat santri lebih memahami tentang tujuan hidup manusia diciptakan Allah Swt. Beribadah dan sebagai khalifah di muka bumi menjadi topik pembahasan yang disampaikan pembina upacara. Beribadah salah satunya melakukan amal sholeh yang diwujudkan sebagai contoh pelaksanaan shalat 5 waktu beserta sunnahnya. Sementara khalifah, Ustazah Iis menyampaikan bahwa manusia diciptakan Allah Swt. Sebagai penerus untuk melahirkan penerus berkelanjutan yang lebih baik. Maka melalui perwujudan kemandirian seorang santri harapannya mampu menciptakan keberanian mereka dalam bertindak tentunya sesuai dengan ajaran agama dan asunnah. Dengan demikian maka kekhalifaan manusia di dunia menjadi amanah bersama dalam menapaki kehidupan. Sesungguhnya Allah tidak melihat kecsntikan luarmu, bentuk tubuhmu, tidak pula jabatan atau kekayaanmu, tetapi Ia melihat Hati dan Amal Perbuatanmu (HR. Thabrani).

Kegiatan Santri

Mereka Punya Cerita

Santri punya segudang cerita, baik bahagia maupun duka, baik kesenangan maupun kesedihan, dan kegembiraan maupun kekecewaan. Semua Cerita tersimpan dalam memori penuh kesan dan pesan mendalam. Cerita melalui jalan yang berbeda dari karakter mereka yang berbeda pula. Penuh teka teki dan lika-liku permasalahan yang terjadi. Namun di sinilah kisah mereka dimulai. Santri melalui kisah yang dialami mampu menciptakan sebuah rasa. Entah rasa cinta, duka, ataupun kecewa. Berawal dari kisah yang menimbulkan berbagai rasa itulah mampu menjadikan mereka lebih kuat dan berpikir dewasa, hal demikianlah yang seharusnya terjadi. Namun fakta berbicara lain, cerita hanyalah cerita, kisah baru sebatas peristiwa tanpa makna. Tanpa mengambil hikmah ataupun amanat di dalamnya, terkadang semua lewat tanpa ada bekas tertanam dalam diri, sehingga perubahan untuk lebih baik masih samar-samar terlihat. Kisah adalah pengalaman yang pernah dilalui, dengan mengambil hikmah dan pelajaran dari pengalaman itulah cerita hidup akan lebih berkesan dan bermakna. Santri dengan cerita di dalamnya dan mungkin setumpuk harapan seharusnya menjadi pieunteungeun untuk masa depan lebih cerah. Tidak hanya itu, tentunya semua harapan yang tersimpan dalam diri senantiasa melibatkan dan mengharapkan keberkahan serta keridoan Allah Swt. Dengan demikian, untuk menuju ketercapaian tersebut dibutuhkan sebuah pemikiran dewasa dalam memaknai setiap cerita yang dialami. Bukan hanya sekadar cerita biasa, melainkan setiap kisah atau cerita yang pernah dialami mampu menjadikan motivasi diri jauh lebih baik. Proses penulisan makalah, mungkin bisa dijadikan satu pengalaman kisah menarik. Melalui kisah pengalaman inilah mampu menjadikan santri terkusus kelas XII mengambil pelajaran bahwa betapa pentingnya sebuah proses dalam segala hal. Tanpa proses tidak akan ada kesan mendalam yang dirasakan. Tanpa proses tidak akan tertanam mental kuat penyuka tantangan. Inilah Sepenggal kisah yang harus dilalui oleh mereka. Melalui penulisan karya ilmiah berupa makalah, meraka diajak berfikir, belajar, berbicara, membaca, menyimak, dan menulis. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan sebuah kompetensi yang harus dimiliki santri. Sementara mulai dari menentukan masalah, pemerolehan data, pembahasan, kesimpulan, proses bimbingan, revisian, arahan dari narasumber, pengetikan, sampai akhirnya penandatanganan dan pengumpulan karya serta munaqosyah sebagai puncaknya adalah suatu proses yang mesti dijalani. Terlepas dari itu semua, rasa syukur atas kompetensi yang dimiliki dan proses yang dijalani niatkan semuanya karena Allah dan tentunya ingin mendapatkan keberkahan-Nya. Rasulullah bersabda: Sesungguhnya Allah berhak mengambil dan memberi. Segala sesuatu telah ditentukan di sisiNya, untuk itu bersabarlah dan harapkan pahala Allah Swt. (HR. Ibnu Majah) 31/01/22*tim

Kegiatan Santri

Menjadi Remaja Tangguh di Zaman yang Rapuh

Sebuah tema menarik dalam agenda Preview PPA yang dibawakan oleh seorang motivator muda yakni Alfath Arrifai. Acara ini diikuti oleh seluruh santri akhwat kelas X dan XI SMAIT Al-Multazam. Bertempat di aula menjadikan keikutsertaan santri di preview PPA tidak bisa semuanya tertampung dalam satu waktu. Melalui pembagian dua sesi, Ahamdulillah acara ini berjalan lancar. Keikutsertaan santri kelas X dan XI di acara preview PPA ini merupakan target ketercapaian salah satu program bimbingan konseling guna mempersiapkan mereka menghadapi tantangan zaman tetapi tetap berpegang teguh pada pertolongan Allah Swt. Antusias santri begitu tampak tatkala kehadiran sang motivator yang banyak memberikan motivasi sebagai pengingat dan penguatan bagi santri menghadapi canggihnya globalisasi di zaman yang sudah terkontaminasi oleh westernisasi. Tangguh di zaman rapuh. Namun tetap berpegang teguh pada sebuah keyakinan akan keberadaan pertolongan Allah Swt. Hal ini tentunya menjadi penguat diri, pengunci hati untuk sesuatu di luar ajaran Agama Allah. Bangkitnya peradaban dimulai oleh para pemuda tangguh, bukan mereka yang rapuh. “Bila kamu mampu menjadi orang tidak dikenal maka lakukanlah, sebab apa kerugianmu bila tidak dikenal? Apa kerugianmu bila tidak dipuji? Dan apa kerugianmu bila kamu menjadi orang tercela di hadapan manusia, tetapi terpuji di hadapan Allah”. (Fudhail bin Iyadh) 26/01/2022*tim

Kegiatan Santri, News

Try Out UTBK

SMAIT Al-Multazam (24/1) Memasuki semester 2, kelas 12 di hadapkan dengan berbagai macam kesibukan diantaranya mempersiapkan UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer). Untuk mempersiapkan hal tersebut santri harus menguasai dan terbiasa memecahkan tipe soal-soal yang sekiranya akan di ujikan, tentunya soal yang bukan sembarang soal bisa dikerjakan dengan belajar kebut semalam karena membutuhkan daya pikir dan strategi yang matang demi bersaing bersama calon mahasiswa lainnya memperebutkan satu kursi di jurusan dan universitas negeri yang di idam-idamkan. Maka dari itu selain bimbingan belajar, sekolah memfasilitasi beberapa Try Out UTBK untuk melatih santri dalam mematangkan persiapan UTBK. Sejumlah 153 santri kelas 12 di ikut sertakan try out pada hari Senin-Selasa tanggal 24-25 Januari 2022 dalam 2 sesi setiap harinya bertempat di LABKOM SMAIT Al-Multazam. Tryout ini berdurasi maksimal 3 jam dalam pengerjaan dengan masing-masing sub testnya. Semoga dengan terus di latih nya santri dalam persiapan UTBK ini bisa terus memacu motivasi santri agar terus menerus meningkatkan kemampuannya sehingga apa yag di cita-citakan tercapai. (IR – Kontributor SMAIT)

Jejak Alumni, Kegiatan Santri

Alumni Bersilaturahmi untuk Berbagi

Indahnya bersilaturahmi dalam ikatan ukuwah menjadi tujuan mulia, apalagi bersilaturahmi untuk berbagi, pastinya membuat senang siapa saja yang dikunjungi. Bersilaturahmi dan berbagi menjadi suatu hal yang berarti dan bernilai tinggi apabila dilakukan dengan keikhlasan tanpa keraguan. SMAIT Al-Multazam kedatangan alumni angkatan Gravity untuk kali pertama di masa pandemi. Kedatangan mereka sengaja diundang oleh timses dalam hal ini oleh PJ training motivasi yakni, Ustadzah Mimin Rasmini, S. Psi. Dua Alumni angkatam gravity, Ismail Fakhri yang sedang melanjutkan S2 di IPB dan Diah Ayu Novitasari lulusan Unsoed yang sudah menjadi dokter mampu mewarnai semangat para santri kelas XII dalam menikmati kehidupan dan proses pendidikan di pesantren. Pengalaman baik sewaktu masih di pondok, di perkuliahan maupun setelah sukses dikisahkan penuh dengan haru biru. Ternyata menggapai kesuksesan tidak semudah membalikan telapak tangan, butuh pengorbanan dan kreativitas tanpa batas tanpa lelah. Di samping itu, berdoa dan selalu dekat dengan yang Maha Pemberi kemudahan, Allah Swt. terus dikerjakan. Menjalankan shalat lima waktu merupakan sebuah kebutuhan bukan sekadar kewajiban. Hafalan Al-Quran terus didawamkan karena itu adalah jalan menuju kemudahan. Ridho Allah dan orangtua menjadi faktor utama dalam menggapai cita dan menjalani kehidupan yang penuh tantangan, halangan, dan rintangan. Apalagi hidup di daerah orang lain, menjaga pergaulan itu penting agar tidak tergelincir pada hal-hal negatif. Hal inilah yang menjadikan kekuatan mereka hingga sukses seperti sekarang. Alumni berprestasi pemberi inspirasi bagi santri kelas XII. Semoga.

Scroll to Top