SMAIT Al-Multazam

Kegiatan Santri

Kegiatan Santri, News

Kampus Menyapa Santri Bertanya

SMAIT Al-Multazam (17 s.d.19/01), bersama tim penelusuran universitas melaksanakan satu agenda untuk kelas XII yakni mengenal lebih dalam universitas baik swasta maupun negeri. Tim penelusuran universitas bersama Ustadzah Dedeh Hamidawati, S.Psi selaku koordinator bimbingan konseling mengungkapkan bahwa “Pelaksanaan agenda 3 hari bersama universitas sebagai ajang pengetahuan santri kelas XII tentang universitas dan mempersiapkan mereka menuju perkuliahan usai lulus nanti.” Sebanyak 153 santri kelas XII begitu antusias mengikuti agenda sosialisasi universitas ini. Tidak ada kata lelah bagi mereka untuk mendapatkan pengetahuan terkait universitas. Cita-cita utama mereka adalah bisa masuk perguruan tinggi baik negeri maupun swasta melalui jalur SNMPTN atau SBMPTN. Empat universiatas menyapa Fortuner, mulai dari Universitas MH Tamrin, Tazkia, UNPAD, dan POLBAN. Keempat universitas tersebut melalui mahasiswanya menyampaikan dengan detail gambaran tentang perkuliahan. Hal ini tentunya menambah pengetahuan bagi santri kelas XII sebelum mereka berkuliah. Tidak hanya itu, semangat Santri kelas XII angkatan Fortuner semakin terlihat ketika diantara mereka selalu mengajukan pertanyaan. Kampus menyapa santri bertanya hanyalah sebuah rangkaian kata untuk mereka yang haus akan ilmu, dahaga akan pengetahuan. “Sesungguhnya para malaikat akan membentangkan sayapnya (merendahkan sayapnya untuk memberikan perlindungan) bagi penuntut ilmu karena rido dengan apa yang dilakukannya” (HR. Imam Ahmad, Al Musnad (4/239); Al-Tirmidzi, as-sunan (2682)). 21/01/2022*tim

Artikel, Kegiatan Santri

Shalat Dhuha Menjadi Rutinitas Pagi Santri

Dhuha Adalah waktu pagi, waktu dimana orang-orang memulai kegiatan untuk mencari keberkahan rezeki. Shalat dhuha adalah shalat yang dikerjakan pada waktu dhuha atau antara waktu setelah matahari terbit (pukul 8) hingga sebelum tengah hari yakni pukul 11 siang yang mana dengan mengerjakannya Allah akan meluaskan rezeki kita. “Di perintahkan kepadaku oleh kekasihku Nabi untuk berpuasa 3 (tiga ) hari pada tiap-tiap bulan, mengerjakan 2 ( dua ) rakaat Shalat Sunnat Dhuha, dan supaya saya berwitir sebelum tidur.” ( HR Bukhari dan Muslim). Oleh karena itu, sholat duha baik dikalangan umum terutama dilembaga pendidikan pondok pesantren sudah menjadi rutinitas harian mereka, salah satunya yang dilakukan para Santriwati Pondok Pesantren Terpadu Al-Multazam sebelum dimulainya kegiataan belajar dipagi hari. Setiap mereka masuk kekelas, para santriwati terdiri dari kelas X-XII berkumpul dilapangan guna melakasanakan sholat Dhuha berjama’ah. Kegiatan Dhuha pagi tersebut tidak terlepas dari peran para Asatidzah dan Asatidz yang tidak hentinya terus menyuarakan, membimbing dan mendampingi mereka dalam gerakan Dhuha pagi. Sebagai generasi Qur’ani selayaknya para santri dan para Murobbi senang mengerjakan amal ibadah termasuk Shalat Dhuha sebagai peneguhan langkah dan perwujudan dari Doa-doa Shalat Tahajud di tengah malam serta ditengah aktifitas yang kita jalankan. Shalat dhuha memiliki banyak keutamaan yang dapat memotivasi kita untuk mengerjakannya, diantaranya ialah: 1. Sholat Dhuha sebagai Pengganti Sedekah Orang yang mengerjakan shalat Dhuha ia telah mengeluarkan sedekah. “Hendaklah masing-masing kamu bersedekah untuk setiap ruas tulang badanmu pada setiap pagi. Sebab tiap kali bacaan tasbih itu adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada yang ma’ruf adalah sedekah, mencegah yang mungkar adalah sedekah. Dan sebagai ganti dari semua itu, maka cukuplah mengerjakan dua rakaat sholat Dhuha.” (HR Muslim). 2. Sholat Dhuha Membuat Kita Kembali Taat Orang yang menunaikan shalat Dhuha akan dicatat sebagai ahli ibadah dan taat kepada Allah. “Barangsiapa yang shalat Dhuha dua rakaat, maka dia tidak ditulis sebagai orang yang lalai. Barangsiapa yang mengerjakannya sebanyak empat rakaat, maka dia ditulis sebagai orang yang ahli ibadah. Barangsiapa yang mengerjakannya enam rakaat, maka dia diselamatkan di hari itu. Barangsiapa mengerjakannya delapan rakaat, maka Allah tulis dia sebagai orang yang taat. Dan barangsiapa yang mengerjakannya dua belas rakaat, maka Allah akan membangun sebuah rumah di surga untuknya.” (HR. At-Thabrani). 3. Dituntaskan Permasalahan Sepanjang Hari Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu.” (HR. Ahmad). Di hadits lain disebutkan Allah menyukupkan rezekinya. “Wahai anak Adam, janganlah engkau merasa lemah dari empat rakaat dalam mengawali harimu, niscaya Aku (Allah) akan mencukupimu di akhir harimu.” (HR. Abu Darda`). 4. Mendapatkan Pahala Layaknya Pergi Haji dan Umroh “Barang siapa yang mengerjakan shalat fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai) duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat (Dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna, sempurna”. (Shahih al-Jami`: 6346). 5. Aman Dari Dosa Seharian Rasullullah SAW bersabda, “Siapapun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, maka akan di ampuni dosa-dosanya oleh Allah. Sekalipun itu seperti buih di lautan.”(HR-Tirmidzi). Di hadits lain disebutkan kalau orang istiqamah melaksanakan shalat Dhuha kelak ia akan masuk surga lewat pintu khusus. “Sesungguhnya di dalam surga terdapat sebuah pintu bernama pintu Dhuha. Apabila Kiamat telah tiba maka akan ada suara yang berseru, ‘Di manakah orang-orang yang semasa hidup di dunia selalu mengerjakan shalat Dhuha? Ini adalah pintu buat kalian. Masuklah dengan rahmat Allah Subhanahu Wata’ala.” (HR. At-Thabrani). Maha dahsyat Allah SWT yang menciptakan waktu pagi dan petang. Berbahagialah orang yang menunaikan shalat Dhuha, mengawali pagi dengan ibadah. Mari saling memotivasi dan mengingatkan untuk senantiasa menjaga Shalat Dhuha kita. By :@AbiZankiAzzura – IR (Kontributor SMAIT)

Kegiatan Santri

Pelatihan Teknik Pengetikan Makalah

Ilmu itu harus dituju bukan ditunggu, pengetahuan itu harus dicari bukan dinanti, Sebuah kalimat yang menggambarkan begitu pentingnya mencari dan menuju sebuah ilmu pengetahuan. Bukan hanya berdiam diri tanpa kejelasan, melainkan harus bergerak mencari kebermanfaatan akan sebuah ilmu. Berdasarkan hal tersebut maka melalui pelatihan teknik pengetikan makalah kelas XII SMAIT Al-Multazam, menjadikan bahwa pengetahuan santri tentang penulisan makalah harus juga diimbangi dengan pengetahuan mereka tentang IT yakni teknik pengetikan di media belajar bernama komputer. Bersama Ustad Eka pengajar ilmu komputer SMPIT Al-Multazam, kelas XII diberi pelatihan teknik pengetikan makalah. Tidak hanya sebatas teori, tetapi langsung pada praktik karena jika sudah berhubungan dengan IT maka banyak praktik lebih baik daripada hanya sekadar teori. Harapan dari pelatihan teknik pengetikan ini menjadikan karya tulis santri kelas XII lebih rapi sesuai dengan pedoman penulisan makalah yang sudah dibakukan. Tidak hanya itu, pengetahuan mereka tentang teknik pengetikan dapat menjadi bekal untuk karya tulis berikutnya di jenjang universitas kelak ketika mereka berkuliah. Betapa banyak kata-kata (nasihat) telah menghidupkan kembali harapan dan membuka kesadaran. Maka janganlah engkau pelit untuk melakukannya karena kata-kata (nasihat) yang baik adalah sedekah. (Dr. khalid Al Mushlih) 17/01/2022*tim

Kegiatan Santri

Pekan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M)

Sorot Balik P3M Cikeleng “Rela berbagi, ikhlas memberi”, itulah kalimat yang pantas disandangkan untuk santri angkatan Foertuner dalam kegiatan Pekan Pengabdian pada Masyarakat atau lebih dikenal dengan singkatan P3M. Sebuah kegiatan tahunan yakni salah satu program pondok bagi kelas XII di penghujung tahun dan akhir semester ganjil. P3M 2021, baru terselenggara kembali setelah satu tahun lalu terkendala karena covid 19. Sebuah program unggulan untuk mempersiapkan santri dalam mengabdi dan bersosialisasi dengan masyarakat di kemudian hari setelah mereka lulus sebagai santri. Kegiatan penuh manfaat untuk kemaslahatan umat mereka kemas menjadi sebuah kegiatan unik, menarik, dan tentunya banyak aksi di dalamnya. Melalui bimbingan dan arahan dari seluruh dewan guru Pondok Pesantren Terpadu Al-Multazam dan sosok penanggungjawab yang memiliki dedikasi tinggi untuk kesuksesan santri, yakni Ustadzah Mimin Rasmini, S. Psi. serta para wali asrama yang begitu sabar membersamai, P3M 2021 bertempat di desa Cikeleng, kecamatan Japara Kuningan mampu menjadikan satu kegiatan berbagi untuk masyarakat, sehingga kesan mendalam akan kegiatan P3M tertanam dalam benak mereka. Masyarakat senang, anak-anak, remaja, antusias, dan aparat desa berdecak kagum dengan semua acara yang sudah terlaksana. “Mengabdi dengan Hati, Bergerak Melalui Aksi”, menjadi tema besar dalam pelaksanaan P3M 2021. Tema yang bukan sekadar tema, melainkan aksi demi aksi mewarnai hari-hari santri selama di lokasi. Keterlibatan seluruh masyarakat, anak kecil, tua-muda menjadi bukti nyata bahwa satu pekan santri sukses mengabdi. Kedekatan mereka dengan warga menjadi tujuan utama bahwa aksi santri dalam mengabdi begitu terpuji dan sangat dinanti. Berawal dari sosialisasi, koordinasi hingga aplikasi implementasi seluruh rangkaian acara di lapangan begitu menguras hati, tenaga, dan pikiran pun materi. Namun itulah proses, akan berakhir indah dan berkesan jika dilalui dengan tanggung jawab, ikhlas, serta kerja tim yang solid. Semoga 19/12/2021*Cikelengdalamkenangan​

Scroll to Top