SMAIT Al-Multazam

Keseimbangan adalah seni memilih tanpa kehilangan arah; Tawazun Menjadi Tema Pesan Pembina Upacara (SMAIT Al-Multazam) #3

Al-Multazam (Senin, 13 Oktober 2025). Dalam kehidupan yang semakin cepat dan kompleks, manusia dituntut untuk mampu menjalani berbagai peran sekaligus entah sebagai anak, orang tua, pelajar, pekerja atau pun anggota masyarakat. Di tengah tumpukan tanggung jawab tersebut, sering kali kita merasa kehilangan arah, kewalahan, atau bahkan kehilangan jati diri. Di sinilah konsep tawazun atau keseimbangan menjadi penting. Tawazun bukan hanya ajaran moral dalam agama, tetapi juga prinsip hidup yang sangat relevan di era modern saat ini. 

Menerapkan tawazun bukan perkara mudah. Dibutuhkan kesadaran diri, kemampuan mengelola waktu, dan komitmen untuk hidup dalam nilai-nilai yang seimbang. Dalam praktiknya, tawazun tidak selalu berarti berada di tengah-tengah, tetapi lebih pada ketepatan dalam menempatkan sesuatu sesuai kadarnya. Misalnya, memberi waktu untuk ibadah yang cukup tanpa mengabaikan pekerjaan, atau bekerja keras tanpa melupakan kesehatan fisik dan mental.

Scroll to Top