SMAIT Al-Multazam

Author name: Tim SMAIT

Kegiatan Santri

Outbond Training Tim Study Club dan OSN

SMAIT Al-Multazam (23/01). Santri SMAIT Al-Multazam yang tergabung dalam Tim Study Club dan Tim OSN (Olimpiade Sains Nasional) hari Ahad Kemarin pada tanggal 22 Januari 2023 mengikuti kegiatan Outbond Training yang berlokasi di SDIT Al-Multazam. Kegiatan ini berlangsung dari pukul 07.30 hingga pukul 11.00 WIB dengan dipandu oleh beberapa trainer dari AMCo. Adapun tujuan dilaksanakannya program ini, menurut PJ OSN SMAIT Al-Multazam Ustadzah Marwiyah, S.Si., yaitu untuk memotivasi santri agar lebih serius dan semangat lagi dalam belajar sesuai bidang yang diminatinya dan persiapan untuk berkompetisi dalam Olimpade Sains Nasional (OSN) yang akan datang. Kegiatan ini di buka oleh Kepala Sekolah SMAIT Al-Multazam Ustadzah Nina Herlina, M.Pd., dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa “susah atau mudahnya kehidupan kita di masa depan ditentukan dengan apa yang kita lakukan hari ini, jika hari ini kita bermalas-malasan dalam belajar maka kemungkinan kita akan menghadapi kesulitan di masa depan karena kurangnya belajar. Namun, apabila di hari ini kita banyak belajar dan selalu memanfaatkan waktu maka besar kemungkinan kita akan sukses di masa depan” dan diakhir sambutannya beliau mengutip sebuah pribahasa arab yaitu man jadda wa jadda yang artinya barangsiapa yang bersungguh-sungguh maka ia akan berhasil. Dilaksanakan di luar kelas dan diisi oleh berbagai permainan seru menjadi satu tujuan tim OSN agar santri merasa refresh dan tidak bosan dengan proses pembelajaran di dalam kelas. Adapun berbagai macam permainan yang mewarnai kegiatan ini yaitu Crown King, Freedom Stiring, Moving Ball, Succes Train, Human Rader.

Tim Sukses

Pelaksanaan Try Out SNBT Menguji Kompetensi Santri

SMAIT Al-Multazam (21/01). Sedang berlangsung simulasi Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT). Simulasi ini merupakan simulasi Try Out ke-5 dari bimbel neutron. Diikuti oleh seluruh santri kelas XII yang mengikuti bimbel eksternal neutron, pelaksanaan Try Out kali ini berjalan lancar dan kondusif. Try Out ke-5 dari sekian jumlah Try Out bimbel neutron, membuat santri kelas XII semakin terasah dan terlatih dalam menguji kompetensi yang dimiliki. Fokus pada materi bimbel TPS menjadikan fokusnya santri semakin bertambah tanpa harus tercampur dengan materi atau teori lain Di bawah kepengurusan timses yang diketuai oleh Ustadzah Iis Roisyatul Umah, M.Pd., berbagai program digalakkan untuk terlaksananya agenda Try Out bimbel eksternal. Pembagian sesi Try Out yakni antara sesi 1 dan 2 pun menjadi hal terpenting agar pelaksanaan Try Out lebih terencana, kondusif dan efektif.

Artikel, Kegiatan Santri

Praktikum Uji Golongan Darah dan Rhesus SMAIT Al-Multazam

–Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. (Q.S. Al-‘Alaq : 2)- KUNINGAN. Keseruan dan antusias nampak pada para santri kelas XI SMAIT Al-Multazam saat praktikum Selasa, 1 November 2022. Praktikum ini bertujuan untuk menambah keterampilan wawasan santri dalam mengetahui dan membedakan golongan darah A,B, AB, dan O serta menentukan rhesus positif dan negatif. Selama ini yang diketahui para santri sistem penggolongan darah hanya ABO dan belum mengenal sistem rhesus, sehingga mereka merasa penasaran untuk mengetahui rhesus apa sekaligus mempraktikannya langsung dan memastikan golongan darah yang selama ini hanya diketahui dari orangtua mereka masing-masing. Kegiatan ini berlangsung di laboratorium Biologi bersama Guru Biologi Ust Didik Wiranto, S.P, M.Pd. didampingi Laboran tenaga profesional dan salah satu tim kesehatan pesantren yang membantu dalam teknis pengambilan darah agar memenuhi standar kesehatan. Selain melakukan uji golongan darah dan rhesus, mereka juga melakukan pengukuran tekanan darah, denyut nadi dengan menggunakan alat tensimeter atau Sphygmomanometer. Alat dan bahan untuk melakukan praktikum ini cukup sederhana diantaranya Blood Lancet (jarum franke) dan pen device untuk mengambil darah, Alcohol Swabs untuk antiseptik dan pembersih, pengaduk, Reagen/ Serum/Antigen anti-A, B, AB dan D untuk pengujian menentukan golongan darah dan kartu golongan darah sebagai tempat hasil pengujian. Prosedur pelaksanaan pengujian golongan darah dan rhesus juga sangat mudah, praktikan/probandus membersihkan salah satu ujung jari dengan antiseptik, kemudian diambil darahnya dengan Blood Lancet pen dan diteteskan pada masing-masing kolom pada kartu uji golongan darah. Tahapan selanjutnya adalah meneteskan Reagen/ Serum anti-A, B, AB dan D pada masing-masing sampel darah tersebut dan diaduk/ dicampur. Sampel diperiksa untuk melihat ada tidaknya Aglutinasi (penggumpalan) sel darah. Jika sel darah saling menempel atau menggumpal, artinya darah bereaksi dengan salah satu antigen. Sehingga dari hasil pengamatan bisa ditentukan golongan darah tersebut A, B, AB dan O beserta rhesusnya negatif atau positif. Dari 84 siswa yang melakukan praktikum didapatkan hasil golongan darah bervariasi. Santri dengan golongan darah A 29%, golongan darah B 24%, golongan darah AB 6%, golongan darah O sejumlah 40% dan semua santri memiliki rhesus positif (100%) dengan rata-rata memiliki tekanan darah sistole/diastol 101/ 67. Dari data yang ada memiliki korelasi dengan keadaan golongan darah secara nasional. Menurut data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), jumlah penduduk Indonesia paling banyak memiliki golongan darah O dan yang sedikit golongan darah AB. Sedangkan penduduk Indonesia rata-rata hampir 99% memiliki rhesus positif. Sedangkan penduduk Indonesia yang memiliki rhesus negatif kurang dari 1 %. Lalu kenapa penting untuk kita mengenal rhesus, berdasarkan riset jumlah penduduk yang memiliki rhesus negatif di dunia jauh lebih sedikit dari rhesus positif hanya sekitar 15%. Kebanyakan rhesus negatif dimiliki masyarakat Ras Kaukasoid seperti warga Eropa, Amerika, dan Australia, sementara 90% orang Asia dan Afrika memiliki golongan darah rhesus positif artinya jumlah donor darah bagi rhesus negatif terbatas di Indonesia. Hal ini akan menjadi permasalahan karena orang dengan rhesus positif hanya bisa donor darah ke sesama rhesus positif dan rhesus negatif hanya bisa menerima donor dari sesama rhesus negatif saja. Dengan jumlah kurang dari 1% penduduk yang memiliki rhesus negatif menjadi tantangan tersendiri khususnya PMI dalam menyediakan dan memfasilitasi penduduk yang memerlukan donor dari sesama rhesus negatif, sehingga saat ini muncul komunitas Rhesus Negatif Indonesia (RNI) sebagai sarana komunikasi untuk membantu warga yang memerlukan tranfusi/ donor darah sesamanya. Permasalahn kedua, kenapa mengetahui rhesus sangat penting adalah selain karena stok darah minim perbedaan rhesus berisiko pada kehamilan. Bila ibunya memiliki reshus negatif sementara ayahnya positif maka bisa jadi anak yang dikandung rhesusnya positif, ini yang berbahaya. Ketidakcocokan rhesus ibu dan janin akan membuat tubuh ibu melawan, sel darah dengan antigen D (Rh-) dianggap benda asing harus dihancurkan layaknya virus atau bakteri. Tubuh ibu akan memproduksi antibodi yang menyerang sel-sel darah merah calon bayi akibatnya bisa terjadi kematian atau membuat bayi terlahir dengan berbagai penyakit seperti penyakit kuning, anemia, pembengkakan hati, kerusakan otak atau gagal jantung yang dikenal dengan eritroblastosis fetalis. Selama sang ibu dan ayah tahu akan golongan darahnya risiko perbedaan rhesus bisa diantisipasi dengan suntikan anti D atau biasa disebut rhogam. RhoGam ini akan menghancurkan sel darah merah janin yang beredar dalam darah ibu, sebelum sel darah merah itu memicu pembentukan antibodi yang dapat menyeberang ke dalam sirkulasi darah janin. Dengan demikian janin akan terlindung dari serangan antibodi. Begitu penting mengetahui jenis rhesus darah, sehingga selain bisa tahu apakah darah kita ini memiliki rhesus positif ataupun negatif, para santri juga bisa sekaligus mendonorkan darah bagi sesama yang memerlukan. Sebagaimana slogan yang sering kita dengar “Setetes Darah Anda, Nyawa Mereka”. Apapun jenis golongan darah dan rhesus kita semuanya adalah karunia dari Allah SWT yang patut kita syukuri, semua ada hikmahnya, tidak ada ciptaan-Nya yang sia-sia sebagaimana Allah berfirman dalam surah Ali Imran ayat 191: “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.” (DIW)

Kegiatan Santri, Tim Sukses

Mengejarmu Dalam Proses Mendapatkan Ilmu

SMAIT Al-Multazam (20/01). Mengejar waktu, memburu guru, berlari tanpa henti, walau sebenarnya raga mulai lelah. Menyelesaikan targetan walaupun terkaget kaget karena kesalahan dan kekeliruan yang dilakukan. Revisi demi revisi terus berulang seolah tak peduli pada si pencipta karya. Emosi mulai menghinggapi diri mereka. Tak terasa air mata mulai menggenang di kelopak mata. Entah kenapa dan rasa apa yang sebenarnya mereka rasa. Mungkin air mata bahagia, haru, duka, sedih ataukah marah, entahlah. Rasa yang tersimpan dalam dada berubah menjadi kisah penuh kesan dan pesan mendalam. Sebuah kisah melalui jalan berbeda dari karakter mereka yang berbeda pula. Penuh teka teki dan lika-liku permasalahan yang terjadi. Namun di sinilah kisah mereka dimulai. Proses penulisan makalah, mungkin bisa dijadikan satu pengalaman kisah menarik. Melalui kisah pengalaman inilah mampu menjadikan santri terkhusus kelas XII mengambil pelajaran bahwa betapa pentingnya sebuah proses dalam segala hal. Tanpa proses tidak akan ada kesan mendalam yang dirasakan. Tanpa proses tidak akan tertanam mental kuat penyuka tantangan. Inilah Sepenggal kisah yang harus dilalui oleh mereka. Melalui penulisan karya ilmiah berupa makalah, meraka diajak berpikir, belajar, berbicara, membaca, menyimak, dan menulis. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan sebuah kompetensi yang harus dimiliki santri. Proses indah dan maksimal akan melahirkan hasil sempurna. Berawal dari menentukan masalah, latar belakang, pemerolehan data, pembahasan, kesimpulan menjadi satu rangkaian kegiatan dalam proses bimbingan. Revisian, dan arahan dari narasumber, proses pengetikan, sampai akhirnya penandatanganan dan pengumpulan karya serta pembuatan PPT menjadi proses berkesinambungan tanpa jeda. Hingga puncaknya munaqosyahlah penentu pertanggungjawaban mereka terhadap karya yang dicipta. Pertanggungjawaban atas ilmu yang didapat selama menjalani proses bimbingan bersama para pembimbing. Terlepas dari itu semua, rasa syukur atas kompetensi yang dimiliki, proses yang dijalani, waktu yang dilewati serta tenaga pikiran yang terkuras, semuanya niatkan karena Lillah dan tentunya hanya mengharapkan mendapat keberkahan-Nya. Rasulullah bersabda: Sesungguhnya Allah berhak mengambil dan memberi. Segala sesuatu yang telah ditentukan di sisiNya, untuk itu bersabarlah dan harapkan pahala Allah Swt. (HR. Ibnu Majah) –wdr

Kegiatan Santri, Tim Sukses

Pengetikan Makalah Menuju Munaqosyah

SMAIT Al-Multazam (20/01) Bermula dari langkah awal menuju penulisan makalah yang disampaikan oleh Ustadzah Nurhayati, S.Pd. dan proses bimbingan panjang, tibalah saatnya proses pengetikan. Proses ini menjadi muara hampir selesainya permakalahan di kelas XII. Di dampingi oleh dewan guru dan wali asrama sesuai penjadwalan yang telah ditentukan, proses pengetikan lebih terarah dan kondusif. Walaupun kendala dan masalah di lapangan kerap terjadi, tetapi solusi tetap dicari tanpa henti. Proses pengetikan dilakukan berdasarkan hasil bimbingan dari para pembimbing. Tahap demi tahap mereka lalui, proses demi proses mereka lakukan. Tak mengenal lelah dan menyerah walaupun revisi demi revisi harus kembali mereka kerjakan. Proses pengetikan memang membutuhkan waktu lama untuk hasil yang sempurna. Revisi dan editing dari para pembimbing mamacu semangat mereka untuk tujuan satu yakni selesainya makalah lebih awal. Proses demi proses yang dilalui hingga pada akhir munaqosyah menjadi bagian dari jihad mereka menuju berkahnya ilmu. “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan. (QS Al-Maidah:35) -wdr

Prestasi, Smart Class

Apresiasi untuk Sang Juara

SMAIT Al-Multazam (15/8). Ada yang spesial di hari Senin 15 Agustus 2022. Spesial untuk para santri yang bermental tangguh, gigih meraih prestasi, dan semangat tinggi menggapai label ‘Sang Juara’. Dipimpin oleh Ustad Dian Sunandar, S.Pd.I, kegiatan Senin pagi berjalan lancar dan khidmat. Ditambah dengan pembawa acara yang tak henti-hentinya mengingatkan santri untuk tetap fokus dan tertib dalam mengikuti acara, membuat santri merasa harus mengikuti apa yang dikatakan Ustadzah Nurhayati, S.Pd. Hal menarik disampaikan pemimpin acara yaitu “Kesuksesan dan keberhasilan berawal dari ketika seseorang membiasakan melakukan hal-hal kecil yang positif dan tentunya jika dilakukan dengan penuh rasa cinta, ikhlas karena mengharap rido Allah Swt. dan istiqomah maka akan berpahala di hadapan Allah Taala.” Dicontohkan kepada salah satu guru yang selalu terseyum walaupun masalah merundung, tetapi tetap menunjukan kebahagian hati yang terpancar melalui ekspresi wajah nan ceria, yakni Ustad Anang Sukmana, S.Pd.I. Basahnya lapangan oleh air hujan di malam hari tidak mengurangi santri dan dewan guru untuk tetap berdiri berbaris rapi. Bak barisan perang yang siap bertandang di medan laga menegakkan kalimat Allah di muka bumi. Terdengar berlebihan memang. Namun itulah fakta yang terjadi di lapangan. Akhirnya tibalah waktu yang ditunggu, pengumuman yang meresahkan hati tak karuan, informasi yang dinanti, dan kabar yang membuat dag dig dug gemetarnya jiwa. “Apresiasi untuk Sang Juara” akan segera diumumkan oleh pembawa acara, saatnya merapatkan barisan dan mencari tempat nyaman untuk memastikan kebenaran dan kesesuaian nama-nama sang juara yang akan dipanggil ke depan. Dimulai dari kejuaraan kelas berdasarkan nilai diknas di sekolah, juara umum perkelas dan angkatan berdasarkan gabungan nilai diknas dan kepesantrenan, dilanjutkan dengan pemberian penghargaan untuk para juara dari tim KSN oleh Ustadzah Tri Fitriani, S.Si dan kurikulum Ustadzah Yusi Pujiwarastuti, S.Sos kepada santri kelas X terbaik dalam matrikulasi 2022. Tidak berhenti sampai di sana, kembali kejuaraan diumumkan. Kali ini penghargaan dari sekolah diberikan kepada duta Generasi Hijau 2022 yang lolos dalam seleksi dan menjadi salah satu duta perwakilan Jawa Barat yang akan mengikuti Jambore Nasional Generasi Hijau di Balikpapan Kalimantan Timur Oktober mendatang. Penghargaan diberikan oleh Ibu kepala sekolah, Ustadzah Nina Herlina, M.Pd. didampingi penanggungjawab Green School Ustadzah Nani Rosyani, S.Pd. kepada Azkiya Nasywa Kamila kelas XII IPA 2. Akhir dari kegiatan Senin pagi yakni pengumuman yang disampaikan Ustad Agus Firmansah, S.Pd. selaku manager Smart Class Room yang menyampaikan terkait alat belajar IPAD yang akan segara digunakan oleh kelas X. Sorak sorai santri kelas X pun bergemuruh mendengar kabar itu. “Harapannya santri kelas X hadir semua dan dengan adanya alat belajar IPAD dapat dimanfaatkan dengan baik dan digunakan secara bijak,” ungkap beliau mengakhiri pengumuman. Apresiasi diberikan hanya bagi mereka yang mampu mengukir prestasi. Penghargaan didapatkan untuk mereka yang senantiasa berjuang melalui proses pembelajaran. Sekarang berprestasi, besok berprestasi, dan seterusnya tetap berprestasi. Namun prestasi yang diraih tidak lantas menjadikan sombongnya diri. Jadikan prestasi penyemangat, evaluasi, dan perekat diri kepada Sang Pemberi Prestasi, Allah Swt. Semoga

Kegiatan Santri, Prestasi

Scout Fest 3 Santri Ponpes Terpadu Al-Multazam

Scout Fest 3 Santri Ponpes Terpadu Al-Multazam Dalam rangka memperingati HUT ke-61 Pramuka Indonesia, seluruh dewan guru beserta santri melaksanakan upacara berseragamkan pramuka. Coklat di badan, kacu di leher, berselempeng ketangguhan dan kedisiplinan barisan santri memenuhi lapangan bak barisan perang yang siap berjuang, berjihad atas nama agama. “Pramuka Mengabdi Tanpa Batas untuk Membangun Ketangguhan Bangsa”, itulah tema HUT ke-61 Pramuka Indonesia. Melalui tema tersebut harapan Mudir Ma’had Al-Multazam, Ustad Adin Nurhaedin Lc., M.Pd. dalam sambutannya “Jadilah manusia tangguh yang bersungguh-sungguh dalam menggapai rido Allah Swt, menjadikan teladan untuk sesama dan mengambil ibroh dari setiap kejadian serta meneladani kegigihan para mujahid mujahidah di zaman terdahulu, itulah sosok pramuka tanggguh yang diharapkan akan lahir dari para santri Al-Multazam.” Upacara peringatan pramuka kali ini sekaligus sebagai upacara pembukaan kegiatan pramuka tahun pelajaran 2022/2023 dan kegiatan Scout Fest 3 yang akan menjadi satu agenda dalam memeriahkan HUT pramuka. Melalui tema Be Brave Take Risks Step Forward With Scout, Dewan Ambalan 13 Sumayyah binti Khayyat dibantu oleh beberapa panitia perwakilan dari MPS dan OSMA mengadakan satu kegiatan yang diberi nama Scout Fest 3. Dalam kegiatan ini, perlombaan demi perlombaan disusun panitia dengan serapi dan tentunya sekreatif mungkin guna menarik peserta dan peringatan HUT Pramuka semakin meriah. Ketua pelaksana, Jessica Indriyani Mukhit, salah satu kelas XII menyampaikan bahwa kegiatan Scout Fest 3 ini diisi oleh beberapa perlombaan diantaranya lomba keterampilan baris berbaris, masak rimba, pionering, senam komando, jelajah alam, dan pentas seni. Setiap perlombaan diikuti oleh seluruh santri mulai dari kelas 7 sampai kelas 11. Kemasan menarik dari setiap perlombaan membuat antusias dan semangat peserta dalam mengikuti kompetisi begitu tampak kompak. Selama 2 hari scout fest 3 mewarnai kegiatan santri di pondok. Sabtu dan Ahad, 13-14 Agustus 2022 menajdi hari menyenangkan untuk santri karena dua hari itu diisi oleh kegiatan pramuka yang begitu padat di lapangan. Canda tawa, sorak sorai, teriak penuh dukungan dari para suporter di setiap angkatan menjadikan suasana semakin cair dan semangat berkompetisi seolah menjadi hiburan bermakna bagi santri. Akhir dari kegiatan di hari kedua, pelaksanaan pelantikan anggota bantara 14 sekaligus penutupan scout fest 3. Pemberian apresiasi pun tidak terlupakan sebagai bentuk penghargaan dan penyemangat bagi para peserta yang sudah berkontribusi dalam setiap perlombaan. Ustadzah Uni Nurani, S.E. sebagai pembina pramuka menyampaikan sebuah harapan, “melalui kegiatan pramuka yang dikemas dalam satu kegiatan bernama scout fest 3 menjadikan ajang kompetisi, menggali berbagai keterampilan dan kreativitas yang dimiliki santri. Selain itu melalui scout fest 3 ini harapannya dapat mengubah image dan memberi kesan bahwa pramuka tidak identik dengan kekerasan, tetapi lebih pada kegiatan menyenangkan penuh kreativitas dan tantangan serta tentunya kedisiplinan kuat yang tertanam pada diri setiap anggota pramuka.” Pramuka memberikan bukti nyata bahwa kreativitas mampu tercipta dari mereka yang punya karya. Pramuka menjadi satu kegiatan menyenangkan yang tidak terlepas dari kedisiplinan. Pramuka mampu menciptakan kebersamaan penuh tantangan dan tentunya pemikiran dalam menuntaskan setiap permasalahan. Pramuka, praja muda karana mampu melahirkan para mujahidah tangguh, bersungguh-sungguh, dan penyuka tantangan. Semoga

News

Tarian Sampurasun ala Santri

Siapa yang tidak mengenal kata ‘sampurasun’, tentunya semua orang sering mendengar bahkan mengetahui kata ‘sampurasun’. Sebuah ucapan salam dan sapaan yang diucapkan oleh orang-orang jawa ketika bertamu atau berpapasan antara satu dengan yang lain di perjalanan. Satu kata bermakna yang terdengar halus penuh kesopansantunan. Lalu bagaimana dengan bentuk sampurasun dalam sebuah tarian? Tentunya sebuah gerakan tari unik, menarik dan sedikit enerjik dengan iringan musik kolaborasi antara tradisional dan modernisasi. Tarian sampurasun ala santri menjadi satu hal menarik untuk diketahui akan kreativitas dan keunikan gerakan yang dibawakan. Tidak hanya itu, kostum yang dikenakan ditambah aksesoris sederhana menambah keunikan tersendiri bahwa tarian sampurasun ala santri memang unik untuk dibahas. Ditambah dengan pemakaian hijab syari yang agak lebar menambah keaanggunan dan ketertutupan santri dalam menari. Tidak terkesan terbuka dan memperlihatkan lekukan tubuh tetap menjadi ciri khas santri. Lebarnya hijab tidak menghalangi dan membatasi setiap gerakan tarian. Semua tampak biasa, luwes, lentur, dan tidak terlihat kaku. Setiap gerakan ditampilkan penuh percaya diri dan tentunya menyimpan makna mendalam. Kreativitas santri melalui gerakan tarian yang ditampilkan merupakan referensi dari beberapa gerakan tari. Tidak terkesan memperlihatkan lenggak lenggok tubuh menjadikan setiap gerakan dikemas dengan baik dan anggun serta sopan. Sampurasun menjadi satu kata sapaan yang memperdengarkan kesopansantunan seseorang dalam beradab saat bertemu atau berpapasan dengan orang lain. Sebuah kata halus yang jarang diucapkan pada zaman sekarang, baik oleh orang tua maupun muda. Bahkan bukan jarang digunakan, melainkan sudah tidak terdengar lagi diucapkan. Padahal pemakaian bahasa menjadi ciri khas dan budaya karakter bangsa yang mesti dilestarikan. Jika ingin mengenal budi dan bahasa lihatlah pada kelakuan dia karena bahasa ciri dari karakter bangsa (Ali Raja dalam gurindam 17) *tim

Kegiatan Santri

Berkarya Melalui Seni Kriya

Seni kriya merupakan seninya orang-orang yang mempunyai bakat atau hobi berkesenian dalam bentuk kerajinan tangan. Mengelola bahan bekas menjadi sesuatu yang unik dan bermanfaat, baik sebagai hiasan maupun kembali dapat digunakan menjadi ciri dari seni kriya. Di tangan penuh kreatif seni kriya dapat menghasilkan sebuah produk unik dari bahan yang tak lagi digunakan. Lebih tepatnya pengelolaan bahan sampah menjadi sesuatu yang berkah dan tentunya ramah lingkungan. Menyulap koran bekas menjadi sebuah tempat air minum menjadi hal unik dan tentunya menarik. Lihat saja karya salah satu santri SMAIT Al-Multazam, Anggita Fildzah Arifah, dalam ajang Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2 N). Sebuah produk dengan memanfaatkan bahan bekas mampu menjadi barang bermanfaat kembali layak digunakan. Luar biasa, di tangan santri kelas XII ini bahan atau barang yang sudah tidak terpakai mampu menjadi bahan layak pakai bahkan dapat dijual Kreativitas tanpa batas memang membutuhkan keuletana, kesabaran, dan tentunya kemauan untuk terus berinovasi. Mungkin hal ini pula yang dilakukan oleh Anggita melalui produk-produk yang dihasilkan selama mengikuti lomba seni kriya. Tentunya dengan segenap harapan kreativitas yang dimiliki semakin terasa dan mampu terus berkembang, sehingga menghasilkan produk-produk unik dengan ide serta gagasan cemerlang. Terus berkarya, berkarya terus untuk negeri, sehingga menjadikan lingkungan tetap bersih, sehat, dan tentunya terhindar dari polusi

Prestasi

Pandemi Berkisah dalam Sebuah Tarian

SMAIT Al-Multazam melalui sebuah kreativitas tanpa batas kembali ditunjukan santri dalam bentuk tarian. Tarian pandemi, mungkin itulah sebutannya. Sebuah tarian yang kembali ditampilkan santri setelah sekian lama tersimpan dalam kenangan lomba FLS2N 2020. Ketika itu tarian dibawakan oleh satu orang. Namun melalui kreativitas santri, tarian dibawakan oleh 7 orang. Beberapa gerakan tarian yang ditampilkan pun hasil dari modifikasi santri. ATM itulah yang dilakukan santri terkait kreativitas yang dilakukan tentang tarian pandemi. Amati, Tiru, dan Modifikasi (ATM) menjadi satu usaha dalam mengembangkan kreativitas yang dimiliki santri. Berbagai referensi gerakan tari mereka padukan dan diselaraskan dengan musik. Tujuh penari dengan gerakan tarian sama dan diseragamkan menjadi satu usaha luar biasa yang dilakukan santri. Untuk menyeragamkan gerakan tidaklah mudah, apalagi tarian yang baru mereka kenal. Proses latihan yang tidak mengenal lelah mereka jalani penuh semangat tinggi. Tempat tarian terbuka yakni di lapangan menjadikan tempat leluasa dalam berekspresi dan berinovasi. Kelenturan dan keluwesan setiap gerakan yang ditampilkan mengandung makna tersendiri. Tarian pandemi hanyalah sebuah nama, di balik tarian tersimpan makna yang mampu dikomunikasikan, salah satunya terkait protokol kesehatan di saat pandemi melanda. Tarian bukan sekadar gerakan tanpa makna, melainkan gerakan yang mampu berkomunikasi dan memberikan informasi.

Scroll to Top