SMAIT Al-Multazam

Author name: AdminSMAIT

Uncategorized

Kampus Menyapa Santri Bertanya Melalui Education Fair 2023

SMAIT Al-Multazam (28/01/2023). Sedang digelar satu agenda yang menjadi program SMAIT Al-Multazam yakni Education Fair atau Edu Fair. Bertema Expand Your Dream, Make it Come True, agenda Edu Fair menjadi satu ajang temu kangen alumni dengan pondok, dengan SDM Al-Multazam, dan antaralumninya itu sendiri serta melimpahnya informasi dari berbagai universitas. Dukungan dari berbagai lembaga pun menjadi satu kekuatan luar biasa untuk agenda Edu Fair kali ini, salah satunya dukungan dari lembaga Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Dilaksanakan selama dua hari dari tanggal 27 sampai 28 Januari 2023 menjadi waktu seru untuk para santri baik kelas X, XI, maupun XII, terkhusus kelas XII. Keseruan acara bertambah manakala kegiatan Edu Fair dilaksanakan di Lapang Serbaguna, dihadiri oleh Mudir Ma’had Al-Multazam H. Badrudin, Lc.  Ibu Kepala Sekolah Ustadzah Nina Herlina, M.Pd. para dewan guru, dan tentunya seluruh santri SMAIT Al-Multazam serta seluruh alumni yang diundang di agenda Edu Fair. Hari pertama, Jumat, 27 Januari 2023 agenda Edu Fair diisi oleh seminar presentasi dari 8 kampus, diantaranya Universitas Indonesia Jakarta (UI), Instutut Teknologi Bandung (ITB), Sekolah Tinggi Teknologi Bandung (STTB), Universitas Muhamadiyah Jakarta (UMJ), Universitas Muhamadiyah Yogyakarta (UMY), Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), Sekolah Tinggi Ilmu Al-Quran Al-Multazam (STIQ), dan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Sebagai Ketua pelaksana dalam agenda Edu Fair 2023 yakni Ustadzah Iis Roisyatul Umah, M.Pd. mengharapkan agenda ini menjadi agenda yang dapat memberikan banyak informasi terkait perguruan tinggi dan jurusan serta beasiswa yang diprogramkan oleh setiap kampus baik negeri, swasta maupun kedinasan. Selain itu melalui agenda Edu Fair ini seluruh santri terkhusus kelas XII dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk memutuskan pilihan tepat terkait perguruan tinggi dan jurusan yang akan ambil nanti pasca lulus SMA. Tidak hanya itu informasi detail dari sumber terpercaya tentunya akan mereka dapatkan dalam agenda Edu Fair 2023. Hari kedua, Sabtu, 28 Januari 2023 menjadi puncaknya agenda Edu Fair yakni adanya stan-stand dari berbagai kampus baik negeri, swasta maupun kedinasan dan pelaksanakan mentoring bersama alumni dalam kelompok-kelompok kecil yang sudah dibagikan oleh tim BK SMAIT Al-Multazam. “Dari hati ke hati,” mungkin itulah yang dirasakan oleh santri kelas XII pun alumi. Dengan seperti itu maka kedekatan, saling mengenal satu sama lain, saling menyapa, dan tentunya berbagi pengalaman saat di bangku kuliah akan tersampaikan secara lebih jelas. Banyaknya informasi dan pengalaman yang diketahui santri baik kelas X, XI maupun kelas XII, dalam hal ini lebih dikhususkan untuk kelas XII dari Kakak Alumni tentunya akan menjadi bekal kelak ketika mereka lulus dari pondok dan melanjutkan ke perguruan tinggi yang diinginkan. Semoga. (wdr)Jika hanya sebatas keluar dari lisan, niscaya hanya akan sampai ke telinga. Namun jika yang keluar dari hati niscaya akan sampai ke hati.

Kegiatan Santri, Prestasi

Apresiasi Santri Berprestasi

SMAIT Al-Multazam (16/1/2023). ‘Raih prestasi menuju juara sejati’, mungkin kalimat itulah yang menjadi kalimat motivasi bagi santri. Semangat meraih juara muncul ketika mereka mengetahui bahwa prestasi akan menjadi bukti dalam catatan sejarah selama mereka mengenyam pendidikan di dunia persekolahan. Melalui proses mereka mengarungi berbagai tantangan. Memang benar yang dikatakan oleh banyak orang bahwa jika ingin meraih sebuah kesuksesan dan keberhasilan, maka lalui proses dengan sempurna. Hal itulah yang menjadi acuan dan rangkaian proses yang dilalui oleh santri dalam meraih gelar juara dan prestasi. Senin, 16 Januari 2023 menjadi hari pemberian apresiasi bagi santri yang berprestasi. Sambutan tunggal pun disampaikan Ibu kepala SMAIT Al-Multazam, Ustadzah Nina Herlina, M.Pd. mengawali apel pagi, Senin 16 Januari 2023. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa 3 hal yang harus ada dalam diri seseorang untuk mencapai sebuah tujuan. “Keseimbanga antara akal, jasad dan rukhiyah”. Melalui kejuaraan kelas dan lomba-lomba yang diikuti menjadi sebuah uji kompetensi bagi santri serta kata juara menjadi prioritas bagi mereka. Hasil yang didapat sesuai dengan keseriusan dan kerjakeras mereka dalam mengikuti proses bersama para guru dan pembimbing luar biasa. Keberkahan dan keridoan dari Allah Swt. menjadi hal utama yang membuat prestasi demi prestasi mereka raih dengan sempurna. Maka hanya kepada Allah semua dikembalikan. Jika Allah berkehendak maka jadilah. Namun jika belum bisa meraih kata juara maka bersabarlah dan teruslah berusaha menggapai rido-Nya. *tim#

Kegiatan Santri

Singkup Paniis Menjadi Kisah Manis P3M 14

Kisah seolah tak pernah sirna dalam kehidupan. Cerita sepertinya enggan berpisah meninggalkan mereka dalam kesendirian. Kisah manis, cerita romantis tentunya hal yang selalu diharapkan terjadi dalam menapaki kehidupan. Tanpa rasa sedih, kecewa apalagi sakit hati. Namun hidup adalah perjuangan tanpa henti yang mesti dijalani, proses yang harus dilalui demi sebuah kesuksesan dan tentunya kebahagiaan hakiki dalam menggapai rido Ilaihi Robbi. Tak ada kebahagiaan yang datang secara tiba-tiba. Tak ada kesuksesan yang menghampiri tanpa perjuangan. Semua harus dicari dan dijalani dalam sebuah kata gramatikal yakni ‘berproses’. Peristiwa demi peristiwa tentunya harus dilalui tanpa keluh apalagi kesah. Semua berjalan layaknya roda kehidupan yang berputar tanpa bisa dikendalikan. Ilustrasi di atas menjadi sebuah contoh bahwa santri kelas XII SMAIT Al-Multazam melalui kegiatan Pekan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M), menjadi satu bentuk wujud dari sebuah proses yang sebenarnya sedang mereka implementasikan dalam kehidupan nyata. Tak sekadar teori yang terkurung dalam ruang dan waktu, tetapi lebih dari itu sebuah praktik yang dijalani mampu menjadikan mereka lebih mengerti bagaimana kehidupan yang sesungguhnya. Di bawah sang pembina, Ustad Abdul Hamid, S.Pd.I, pelaksanaan P3M ke 14 berjalan sesuai rencana dan harapan. Walaupun ada sedikit bumbu pahit mewarnai, tetapi dapat teratasi dan berubah menjadi kisah manis semanis madu. Singkup, Paniis menjadi tempat 10 hari santri mengabdi. Waktu yang tak lama pun tak sebentar ini menjadi waktu paling berkesan yang dirasakan baik oleh santri maupun warga. Bertemakan “Hidupkan Hati dengan Empati Melalui Santri Mengabdi”, bukan sekadar tema tanpa aksi, melainkan sebuah tema yang dapat diwujudkan secara nyata dan sempurna dengan sedikit kendala. Tanggal 8 sampai 16 Desember 2022 merupakan waktu bersejarah dengan beragam kisah di dalamnya. Sebuah kebanggaan nan penuh kesan bagi santri kelas XII SMAIT Al-Multazam bahwa di tahun 2022 kembali mereka dapat melaksanakan satu program tahunan yakni P3M. Program ini menjadi satu rangkaian agenda kelas XII SMAIT menjelang akhir tahun kelulusan. Pengaplikasian teori ke dalam praktik nyata di lapangan menjadi pengalaman berharga untuk mereka guna mempersiapkan diri dalam bersosialisasi dengan masyarakat secara luas ketika lulus nanti. Tak ada pengabdian tanpa pengorbanan. Tak ada keberhasilan tanpa rencana matang. Maka melalui berbagai agenda yang diselenggarakan santri kelas XII SMAIT Al-Multazam di lokasi P3M, semua agenda yang sudah disusun dapat terealisasikan. Mulai dari Bazar murah, bagi sembako, menghidupkan pengajian anak anak desa, membersihka lingkungan melalui gerakan Jumat bersih, workshop mendongeng, pelayanan kesehatan, olahraga bersama warga, perlombaan berbagai kalangan, dan bakti sosial lainnya menjadikan desa lebih hidup dan berwarna dengan kehadiran mereka. Kegiatan demi kegiatan disambut penuh antusias oleh warga Singkup dan Paniis. “Sempurna”, mungkin kata itu yang layak disandangkan untuk angkatan Fahrenhait yang mampu mewarnai di manapun mereka berada. Tentunya mewarnai hari-hari warga Singkup dan Paniis melalui berbagai acara unik dan menarik, sehingga membuat semua warga terhibur dengan kehadiran mereka. Tidak monoton apalagi membosankan, itulah yang dirasakan seluruh warga terkhusus anak anak desa. Kesan mendalam begitu dirasakan warga. Perpisahan seolah menjadi kata yang tak mereka inginkan. Namun dua kata antonim yang berlawanan ini pastinya akan terjadi dalam kehidupan. Maka di mana ada pertemuan pastinya ada perpisahan. Sepuluh hari berlalu dan saatnya santri kelas XII berpamitan kepada warga untuk mereka kembali meneruskan cita-cita yang sudah direncanakan. Kembali ke pondok untuk tolabul ilmi dan menjalankan aktivitas keseharian di dalam pondok guna menambah kembali ilmu untuk disyiarkan kelak ketika mereka lulus dari pondok. Tak ada tawa bahagia dalam guratan wajah mereka terkhusus anak anak desa mengiringi perpisahan dengan santri kelas XII. Semua seolah terbawa suasana sedih akan perpisahan ini. Anak anak desa begitu merasa kehilangan sosok kakak yang bisa mereka teladani dan dimintai ilmu serta wejangan motivasi. Namun semua tugas dan amanah santri telah usai, saatnya mereka kembali. “Haneuteun” dengan kehadiran santri akan kembali “tiiseun” dengan kepergian mereka. Pileuleuyan desa Singkup dan Paniis. Singkup yang akan tetap melingkup, mencakup rasa hangatny kekeluargaan dan Paniis yang tetap ‘tiis’, adem ayem dalam manisnya kisah hidup. Semoga Tim

Scroll to Top