SMAIT Al-Multazam

Author name: Tim SMAIT

Artikel, Mediasi (Media Literasi)

Belajar dari sang Literat Cilik

Tak banyak orang mengenal sosoknya. Tak banyak pula orang mengenal siapa dia dan hobi serta kebiasaannya. Namun di balik ketidaktahuan mereka akan sosok kecil mungil berkaca mata ini, terdapat satu kebiasaan hingga dijadikan sebuah hobi bahkan menjadi cita-cita mulia kelak remaja nanti. ‘Menjadi seorang penulis’. Sebuah cita-cita luar biasa yang kebanyakan orang merasa enggan menulis menjadi cita-cita. Namun dengan kepolosan dan ketegasannya si cantik berkaca mata ini mengatakan bahwa “Cita cita saya ingin jadi penulis.” Cita-cita mulia yang kelak semoga terlaksana dan mampu menggapai asa serta mimpi menjadi penulis terkemuka. Di usia yang terbilang sangat muda yaitu sekitar 11, 12 tahun sosok kecil mungil ini sudah berkaca mata dan berlensa tebal. Tentunya bukan tanpa alasan, bukan pula karena seringnya bermain gawai seperti kebanyakan anak-anak zaman sekarang, melainkan memang inilah ciri khas sang literat. Kaca mata berlensa tebal menjadi kisah sejarah dan bukti nyata bahwa sang literat tak pernah lepas dari sebuah buku. Menurut informasi dari kedua orangtuanya bahwa kebiasaan membaca buku sudah dilakukan semenjak si kecil mungil ini bisa dan lancar membaca. Membaca, menulis, dan berkarya itulah slogan literasi SMA yang diterapkan oleh sang literat sejati sejati dan tanpa henti terus bergaul dengan buku. Ide-ide yang tertuang dalam tulisan demi tulisan akhirnya melahirkan beberapa karya fiksi. Jari jemari kecilnya tak pernah berhenti untuk menuliskan kata demi kata hingga tersusun menjadi kalimat, paragraf, dan cerita lengkap. Begitu lihai jemari mungilnya bergerak menuliskan kata demi kata yang sudah tersusun dalam pikiran. Masya Allah kelebihan yang Allah berikan untuk si cantik ini membuat siapa pun yang melihatnya akan berdecak kagum bahkan merasa iri dengan kemahirannya dalam menulis. Berawal dari sebuah keinginan kuat, motivasi tinggi hingga menjadi penulis bergenre agamis menjadi impiannya selama ini.“Tidak ada sesuatu yang lebih bermanfaat untuk seorang hamba dalam hidupnya dan bekalnya (menghadapi alam akhirat) daripada tadabbur Al-Quran. “ Menulis adalah salah satu cara kita berdakwah, maka melalui tulisan sang literat cilik inilah kita akan mengetahui banyak ilmu. Satu kalimat yang menjadi bahan perenungan kita semua bahwa “si cantik mungil ini tidak seperti kebanyakan teman seusianya, jika mereka sibuk dengan bermain gawainya, maka sang literat sibuk bermain dengan diksi dan imajinasi untuk menghasilkan karya yang penuh literasi. 11/02/2022*tim

Kegiatan Santri

Santri Mandiri Santri Berani

Sebuah selogan penuh arti dari sang pembina upacara bendera Senin, 31 Januari 2022. Ustadzah Iis Roisyatul Umah, M.Pd., dalam pidatonya sebagai pembina upacara menyampaikan banyak hal. Tentunya hal ini menjadi sebuah ilmu pengetahuan bagi seluruh peserta upacara. Sebuah pengetahuan lengkap yang dipadukan antara ilmu agama dengan dunia. Tanggal akhir di bulan Januari menjadi waktu bermutu buat peserta upacara, terutama santri. Penjelasan demi penjelasan terkait satu pertanyaan yang diajukan pembina membuat santri lebih memahami tentang tujuan hidup manusia diciptakan Allah Swt. Beribadah dan sebagai khalifah di muka bumi menjadi topik pembahasan yang disampaikan pembina upacara. Beribadah salah satunya melakukan amal sholeh yang diwujudkan sebagai contoh pelaksanaan shalat 5 waktu beserta sunnahnya. Sementara khalifah, Ustazah Iis menyampaikan bahwa manusia diciptakan Allah Swt. Sebagai penerus untuk melahirkan penerus berkelanjutan yang lebih baik. Maka melalui perwujudan kemandirian seorang santri harapannya mampu menciptakan keberanian mereka dalam bertindak tentunya sesuai dengan ajaran agama dan asunnah. Dengan demikian maka kekhalifaan manusia di dunia menjadi amanah bersama dalam menapaki kehidupan. Sesungguhnya Allah tidak melihat kecsntikan luarmu, bentuk tubuhmu, tidak pula jabatan atau kekayaanmu, tetapi Ia melihat Hati dan Amal Perbuatanmu (HR. Thabrani).

Kegiatan Santri

Mereka Punya Cerita

Santri punya segudang cerita, baik bahagia maupun duka, baik kesenangan maupun kesedihan, dan kegembiraan maupun kekecewaan. Semua Cerita tersimpan dalam memori penuh kesan dan pesan mendalam. Cerita melalui jalan yang berbeda dari karakter mereka yang berbeda pula. Penuh teka teki dan lika-liku permasalahan yang terjadi. Namun di sinilah kisah mereka dimulai. Santri melalui kisah yang dialami mampu menciptakan sebuah rasa. Entah rasa cinta, duka, ataupun kecewa. Berawal dari kisah yang menimbulkan berbagai rasa itulah mampu menjadikan mereka lebih kuat dan berpikir dewasa, hal demikianlah yang seharusnya terjadi. Namun fakta berbicara lain, cerita hanyalah cerita, kisah baru sebatas peristiwa tanpa makna. Tanpa mengambil hikmah ataupun amanat di dalamnya, terkadang semua lewat tanpa ada bekas tertanam dalam diri, sehingga perubahan untuk lebih baik masih samar-samar terlihat. Kisah adalah pengalaman yang pernah dilalui, dengan mengambil hikmah dan pelajaran dari pengalaman itulah cerita hidup akan lebih berkesan dan bermakna. Santri dengan cerita di dalamnya dan mungkin setumpuk harapan seharusnya menjadi pieunteungeun untuk masa depan lebih cerah. Tidak hanya itu, tentunya semua harapan yang tersimpan dalam diri senantiasa melibatkan dan mengharapkan keberkahan serta keridoan Allah Swt. Dengan demikian, untuk menuju ketercapaian tersebut dibutuhkan sebuah pemikiran dewasa dalam memaknai setiap cerita yang dialami. Bukan hanya sekadar cerita biasa, melainkan setiap kisah atau cerita yang pernah dialami mampu menjadikan motivasi diri jauh lebih baik. Proses penulisan makalah, mungkin bisa dijadikan satu pengalaman kisah menarik. Melalui kisah pengalaman inilah mampu menjadikan santri terkusus kelas XII mengambil pelajaran bahwa betapa pentingnya sebuah proses dalam segala hal. Tanpa proses tidak akan ada kesan mendalam yang dirasakan. Tanpa proses tidak akan tertanam mental kuat penyuka tantangan. Inilah Sepenggal kisah yang harus dilalui oleh mereka. Melalui penulisan karya ilmiah berupa makalah, meraka diajak berfikir, belajar, berbicara, membaca, menyimak, dan menulis. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan sebuah kompetensi yang harus dimiliki santri. Sementara mulai dari menentukan masalah, pemerolehan data, pembahasan, kesimpulan, proses bimbingan, revisian, arahan dari narasumber, pengetikan, sampai akhirnya penandatanganan dan pengumpulan karya serta munaqosyah sebagai puncaknya adalah suatu proses yang mesti dijalani. Terlepas dari itu semua, rasa syukur atas kompetensi yang dimiliki dan proses yang dijalani niatkan semuanya karena Allah dan tentunya ingin mendapatkan keberkahan-Nya. Rasulullah bersabda: Sesungguhnya Allah berhak mengambil dan memberi. Segala sesuatu telah ditentukan di sisiNya, untuk itu bersabarlah dan harapkan pahala Allah Swt. (HR. Ibnu Majah) 31/01/22*tim

Kegiatan Santri

Menjadi Remaja Tangguh di Zaman yang Rapuh

Sebuah tema menarik dalam agenda Preview PPA yang dibawakan oleh seorang motivator muda yakni Alfath Arrifai. Acara ini diikuti oleh seluruh santri akhwat kelas X dan XI SMAIT Al-Multazam. Bertempat di aula menjadikan keikutsertaan santri di preview PPA tidak bisa semuanya tertampung dalam satu waktu. Melalui pembagian dua sesi, Ahamdulillah acara ini berjalan lancar. Keikutsertaan santri kelas X dan XI di acara preview PPA ini merupakan target ketercapaian salah satu program bimbingan konseling guna mempersiapkan mereka menghadapi tantangan zaman tetapi tetap berpegang teguh pada pertolongan Allah Swt. Antusias santri begitu tampak tatkala kehadiran sang motivator yang banyak memberikan motivasi sebagai pengingat dan penguatan bagi santri menghadapi canggihnya globalisasi di zaman yang sudah terkontaminasi oleh westernisasi. Tangguh di zaman rapuh. Namun tetap berpegang teguh pada sebuah keyakinan akan keberadaan pertolongan Allah Swt. Hal ini tentunya menjadi penguat diri, pengunci hati untuk sesuatu di luar ajaran Agama Allah. Bangkitnya peradaban dimulai oleh para pemuda tangguh, bukan mereka yang rapuh. “Bila kamu mampu menjadi orang tidak dikenal maka lakukanlah, sebab apa kerugianmu bila tidak dikenal? Apa kerugianmu bila tidak dipuji? Dan apa kerugianmu bila kamu menjadi orang tercela di hadapan manusia, tetapi terpuji di hadapan Allah”. (Fudhail bin Iyadh) 26/01/2022*tim

Kegiatan Santri, News

Try Out UTBK

SMAIT Al-Multazam (24/1) Memasuki semester 2, kelas 12 di hadapkan dengan berbagai macam kesibukan diantaranya mempersiapkan UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer). Untuk mempersiapkan hal tersebut santri harus menguasai dan terbiasa memecahkan tipe soal-soal yang sekiranya akan di ujikan, tentunya soal yang bukan sembarang soal bisa dikerjakan dengan belajar kebut semalam karena membutuhkan daya pikir dan strategi yang matang demi bersaing bersama calon mahasiswa lainnya memperebutkan satu kursi di jurusan dan universitas negeri yang di idam-idamkan. Maka dari itu selain bimbingan belajar, sekolah memfasilitasi beberapa Try Out UTBK untuk melatih santri dalam mematangkan persiapan UTBK. Sejumlah 153 santri kelas 12 di ikut sertakan try out pada hari Senin-Selasa tanggal 24-25 Januari 2022 dalam 2 sesi setiap harinya bertempat di LABKOM SMAIT Al-Multazam. Tryout ini berdurasi maksimal 3 jam dalam pengerjaan dengan masing-masing sub testnya. Semoga dengan terus di latih nya santri dalam persiapan UTBK ini bisa terus memacu motivasi santri agar terus menerus meningkatkan kemampuannya sehingga apa yag di cita-citakan tercapai. (IR – Kontributor SMAIT)

Jejak Alumni, Kegiatan Santri

Alumni Bersilaturahmi untuk Berbagi

Indahnya bersilaturahmi dalam ikatan ukuwah menjadi tujuan mulia, apalagi bersilaturahmi untuk berbagi, pastinya membuat senang siapa saja yang dikunjungi. Bersilaturahmi dan berbagi menjadi suatu hal yang berarti dan bernilai tinggi apabila dilakukan dengan keikhlasan tanpa keraguan. SMAIT Al-Multazam kedatangan alumni angkatan Gravity untuk kali pertama di masa pandemi. Kedatangan mereka sengaja diundang oleh timses dalam hal ini oleh PJ training motivasi yakni, Ustadzah Mimin Rasmini, S. Psi. Dua Alumni angkatam gravity, Ismail Fakhri yang sedang melanjutkan S2 di IPB dan Diah Ayu Novitasari lulusan Unsoed yang sudah menjadi dokter mampu mewarnai semangat para santri kelas XII dalam menikmati kehidupan dan proses pendidikan di pesantren. Pengalaman baik sewaktu masih di pondok, di perkuliahan maupun setelah sukses dikisahkan penuh dengan haru biru. Ternyata menggapai kesuksesan tidak semudah membalikan telapak tangan, butuh pengorbanan dan kreativitas tanpa batas tanpa lelah. Di samping itu, berdoa dan selalu dekat dengan yang Maha Pemberi kemudahan, Allah Swt. terus dikerjakan. Menjalankan shalat lima waktu merupakan sebuah kebutuhan bukan sekadar kewajiban. Hafalan Al-Quran terus didawamkan karena itu adalah jalan menuju kemudahan. Ridho Allah dan orangtua menjadi faktor utama dalam menggapai cita dan menjalani kehidupan yang penuh tantangan, halangan, dan rintangan. Apalagi hidup di daerah orang lain, menjaga pergaulan itu penting agar tidak tergelincir pada hal-hal negatif. Hal inilah yang menjadikan kekuatan mereka hingga sukses seperti sekarang. Alumni berprestasi pemberi inspirasi bagi santri kelas XII. Semoga.

Info Akademik

Lusi untuk Mengukur Kompetensi

Mendengar kata Lusi, terlintas dalam pikiran tentang sebuah nama. Nama yang disandangkan pada sosok manusia dengan berjenis kelamin perempuan tentunya. Lusi nama yang cukup bagus dan indah. Namun apakah arti dari kata Lusi? Namakah atau apakah? Lusi, Latihan Ujian Singkat. Sesuai dengan namanya, Lusi identik untuk nama perempuan, maka Lusi atau latihan ujian singkat hanya dikerjakan oleh santri akhwat kelas XII SMAIT Al-Multazam usai mereka melaksanakan bimbel UTBK selama 3 kali pertemuan di setiap pekan dan mata pelajaran. Selasa, 12 Oktober 2021, telah dilaksanakan Latihan ujian singkat (Lusi). Adapun tujuan dilaksanakan Lusi yaitu untuk mengukur sejauh mana kemampuan santri kelas XII dalam memahami materi bimbel UTBK. Pelaksanaan Lusi berjalan lancar di bawah kepengawasan para pengawas. Soal-soal TPS dan hitungan menjadi satu kesatuan soal yang pada intinya membutuhkan literasi serta numerasi. Sukses santri bahagia kami. Semoga 14/10/2021*Timses14

Kegiatan Santri, News

Kampus Menyapa Santri Bertanya

SMAIT Al-Multazam (17 s.d.19/01), bersama tim penelusuran universitas melaksanakan satu agenda untuk kelas XII yakni mengenal lebih dalam universitas baik swasta maupun negeri. Tim penelusuran universitas bersama Ustadzah Dedeh Hamidawati, S.Psi selaku koordinator bimbingan konseling mengungkapkan bahwa “Pelaksanaan agenda 3 hari bersama universitas sebagai ajang pengetahuan santri kelas XII tentang universitas dan mempersiapkan mereka menuju perkuliahan usai lulus nanti.” Sebanyak 153 santri kelas XII begitu antusias mengikuti agenda sosialisasi universitas ini. Tidak ada kata lelah bagi mereka untuk mendapatkan pengetahuan terkait universitas. Cita-cita utama mereka adalah bisa masuk perguruan tinggi baik negeri maupun swasta melalui jalur SNMPTN atau SBMPTN. Empat universiatas menyapa Fortuner, mulai dari Universitas MH Tamrin, Tazkia, UNPAD, dan POLBAN. Keempat universitas tersebut melalui mahasiswanya menyampaikan dengan detail gambaran tentang perkuliahan. Hal ini tentunya menambah pengetahuan bagi santri kelas XII sebelum mereka berkuliah. Tidak hanya itu, semangat Santri kelas XII angkatan Fortuner semakin terlihat ketika diantara mereka selalu mengajukan pertanyaan. Kampus menyapa santri bertanya hanyalah sebuah rangkaian kata untuk mereka yang haus akan ilmu, dahaga akan pengetahuan. “Sesungguhnya para malaikat akan membentangkan sayapnya (merendahkan sayapnya untuk memberikan perlindungan) bagi penuntut ilmu karena rido dengan apa yang dilakukannya” (HR. Imam Ahmad, Al Musnad (4/239); Al-Tirmidzi, as-sunan (2682)). 21/01/2022*tim

Smart Class

Every Learner is a Creator

itulah kalimat yang sempat terucap dari para Trainer dan Fasilitator Edutech Specialist Websis untuk memotivasi para Guru di SMAIT AL MULTAZAM dan SMAIT AL MULTAZAM 2 LINGGAJATI.Selama kurang lebih 2 Hari, terhitung mulai tanggal 17 – 18 Januari 2022, Guru guru mendapatkan pembekalan tatap muka lanjutan dalam rangka mengevaluasi dan sharing pengalaman dalam penggunaan Alat Belajar (IPad) selama Kegiatan Belajar Mengajar di Sekolah. Banyak sekali input yang guru guru dapat terkhusus terkait keterampilan dalam penggunaan Alat Belajar dan Aplikasi penunjang kreativitas guru dan santri. Guru guru juga terus dimotivasi agar bisa konsisten dalam membuat karya yang bisa menunjang KBM yang menarik untuk santri. Dan yang lebih menarik, Guru guru didorong dan didukung penuh oleh Yayasan untuk tersertifikasi menjadi APPLE TEACHER, GOOGLE EDUCATOR, dan APPLE DISTINGUISHED EDUCATOR yang menjadikan Guru dan Lembaga Pendidikan Pondok Pesantren Al Multazam kredibel dalam pengelolaan Alat Belajar (IPad) untuk Pembelajaran di Sekolah terkhusus di SMAIT AL MULTAZAM dan SMAIT AL MULTAZAM 2 LINGGAJATI. Seperti pepatah Sunda Empire, “tina peurih jadi peurah” 19 Januari 2022-TIMSC-

Artikel, Kegiatan Santri

Shalat Dhuha Menjadi Rutinitas Pagi Santri

Dhuha Adalah waktu pagi, waktu dimana orang-orang memulai kegiatan untuk mencari keberkahan rezeki. Shalat dhuha adalah shalat yang dikerjakan pada waktu dhuha atau antara waktu setelah matahari terbit (pukul 8) hingga sebelum tengah hari yakni pukul 11 siang yang mana dengan mengerjakannya Allah akan meluaskan rezeki kita. “Di perintahkan kepadaku oleh kekasihku Nabi untuk berpuasa 3 (tiga ) hari pada tiap-tiap bulan, mengerjakan 2 ( dua ) rakaat Shalat Sunnat Dhuha, dan supaya saya berwitir sebelum tidur.” ( HR Bukhari dan Muslim). Oleh karena itu, sholat duha baik dikalangan umum terutama dilembaga pendidikan pondok pesantren sudah menjadi rutinitas harian mereka, salah satunya yang dilakukan para Santriwati Pondok Pesantren Terpadu Al-Multazam sebelum dimulainya kegiataan belajar dipagi hari. Setiap mereka masuk kekelas, para santriwati terdiri dari kelas X-XII berkumpul dilapangan guna melakasanakan sholat Dhuha berjama’ah. Kegiatan Dhuha pagi tersebut tidak terlepas dari peran para Asatidzah dan Asatidz yang tidak hentinya terus menyuarakan, membimbing dan mendampingi mereka dalam gerakan Dhuha pagi. Sebagai generasi Qur’ani selayaknya para santri dan para Murobbi senang mengerjakan amal ibadah termasuk Shalat Dhuha sebagai peneguhan langkah dan perwujudan dari Doa-doa Shalat Tahajud di tengah malam serta ditengah aktifitas yang kita jalankan. Shalat dhuha memiliki banyak keutamaan yang dapat memotivasi kita untuk mengerjakannya, diantaranya ialah: 1. Sholat Dhuha sebagai Pengganti Sedekah Orang yang mengerjakan shalat Dhuha ia telah mengeluarkan sedekah. “Hendaklah masing-masing kamu bersedekah untuk setiap ruas tulang badanmu pada setiap pagi. Sebab tiap kali bacaan tasbih itu adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada yang ma’ruf adalah sedekah, mencegah yang mungkar adalah sedekah. Dan sebagai ganti dari semua itu, maka cukuplah mengerjakan dua rakaat sholat Dhuha.” (HR Muslim). 2. Sholat Dhuha Membuat Kita Kembali Taat Orang yang menunaikan shalat Dhuha akan dicatat sebagai ahli ibadah dan taat kepada Allah. “Barangsiapa yang shalat Dhuha dua rakaat, maka dia tidak ditulis sebagai orang yang lalai. Barangsiapa yang mengerjakannya sebanyak empat rakaat, maka dia ditulis sebagai orang yang ahli ibadah. Barangsiapa yang mengerjakannya enam rakaat, maka dia diselamatkan di hari itu. Barangsiapa mengerjakannya delapan rakaat, maka Allah tulis dia sebagai orang yang taat. Dan barangsiapa yang mengerjakannya dua belas rakaat, maka Allah akan membangun sebuah rumah di surga untuknya.” (HR. At-Thabrani). 3. Dituntaskan Permasalahan Sepanjang Hari Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu.” (HR. Ahmad). Di hadits lain disebutkan Allah menyukupkan rezekinya. “Wahai anak Adam, janganlah engkau merasa lemah dari empat rakaat dalam mengawali harimu, niscaya Aku (Allah) akan mencukupimu di akhir harimu.” (HR. Abu Darda`). 4. Mendapatkan Pahala Layaknya Pergi Haji dan Umroh “Barang siapa yang mengerjakan shalat fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai) duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat (Dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna, sempurna”. (Shahih al-Jami`: 6346). 5. Aman Dari Dosa Seharian Rasullullah SAW bersabda, “Siapapun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, maka akan di ampuni dosa-dosanya oleh Allah. Sekalipun itu seperti buih di lautan.”(HR-Tirmidzi). Di hadits lain disebutkan kalau orang istiqamah melaksanakan shalat Dhuha kelak ia akan masuk surga lewat pintu khusus. “Sesungguhnya di dalam surga terdapat sebuah pintu bernama pintu Dhuha. Apabila Kiamat telah tiba maka akan ada suara yang berseru, ‘Di manakah orang-orang yang semasa hidup di dunia selalu mengerjakan shalat Dhuha? Ini adalah pintu buat kalian. Masuklah dengan rahmat Allah Subhanahu Wata’ala.” (HR. At-Thabrani). Maha dahsyat Allah SWT yang menciptakan waktu pagi dan petang. Berbahagialah orang yang menunaikan shalat Dhuha, mengawali pagi dengan ibadah. Mari saling memotivasi dan mengingatkan untuk senantiasa menjaga Shalat Dhuha kita. By :@AbiZankiAzzura – IR (Kontributor SMAIT)

Scroll to Top