SMAIT Al-Multazam

Kegiatan Santri

Artikel, Kegiatan Santri

Praktikum Uji Golongan Darah dan Rhesus SMAIT Al-Multazam

–Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. (Q.S. Al-‘Alaq : 2)- KUNINGAN. Keseruan dan antusias nampak pada para santri kelas XI SMAIT Al-Multazam saat praktikum Selasa, 1 November 2022. Praktikum ini bertujuan untuk menambah keterampilan wawasan santri dalam mengetahui dan membedakan golongan darah A,B, AB, dan O serta menentukan rhesus positif dan negatif. Selama ini yang diketahui para santri sistem penggolongan darah hanya ABO dan belum mengenal sistem rhesus, sehingga mereka merasa penasaran untuk mengetahui rhesus apa sekaligus mempraktikannya langsung dan memastikan golongan darah yang selama ini hanya diketahui dari orangtua mereka masing-masing. Kegiatan ini berlangsung di laboratorium Biologi bersama Guru Biologi Ust Didik Wiranto, S.P, M.Pd. didampingi Laboran tenaga profesional dan salah satu tim kesehatan pesantren yang membantu dalam teknis pengambilan darah agar memenuhi standar kesehatan. Selain melakukan uji golongan darah dan rhesus, mereka juga melakukan pengukuran tekanan darah, denyut nadi dengan menggunakan alat tensimeter atau Sphygmomanometer. Alat dan bahan untuk melakukan praktikum ini cukup sederhana diantaranya Blood Lancet (jarum franke) dan pen device untuk mengambil darah, Alcohol Swabs untuk antiseptik dan pembersih, pengaduk, Reagen/ Serum/Antigen anti-A, B, AB dan D untuk pengujian menentukan golongan darah dan kartu golongan darah sebagai tempat hasil pengujian. Prosedur pelaksanaan pengujian golongan darah dan rhesus juga sangat mudah, praktikan/probandus membersihkan salah satu ujung jari dengan antiseptik, kemudian diambil darahnya dengan Blood Lancet pen dan diteteskan pada masing-masing kolom pada kartu uji golongan darah. Tahapan selanjutnya adalah meneteskan Reagen/ Serum anti-A, B, AB dan D pada masing-masing sampel darah tersebut dan diaduk/ dicampur. Sampel diperiksa untuk melihat ada tidaknya Aglutinasi (penggumpalan) sel darah. Jika sel darah saling menempel atau menggumpal, artinya darah bereaksi dengan salah satu antigen. Sehingga dari hasil pengamatan bisa ditentukan golongan darah tersebut A, B, AB dan O beserta rhesusnya negatif atau positif. Dari 84 siswa yang melakukan praktikum didapatkan hasil golongan darah bervariasi. Santri dengan golongan darah A 29%, golongan darah B 24%, golongan darah AB 6%, golongan darah O sejumlah 40% dan semua santri memiliki rhesus positif (100%) dengan rata-rata memiliki tekanan darah sistole/diastol 101/ 67. Dari data yang ada memiliki korelasi dengan keadaan golongan darah secara nasional. Menurut data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), jumlah penduduk Indonesia paling banyak memiliki golongan darah O dan yang sedikit golongan darah AB. Sedangkan penduduk Indonesia rata-rata hampir 99% memiliki rhesus positif. Sedangkan penduduk Indonesia yang memiliki rhesus negatif kurang dari 1 %. Lalu kenapa penting untuk kita mengenal rhesus, berdasarkan riset jumlah penduduk yang memiliki rhesus negatif di dunia jauh lebih sedikit dari rhesus positif hanya sekitar 15%. Kebanyakan rhesus negatif dimiliki masyarakat Ras Kaukasoid seperti warga Eropa, Amerika, dan Australia, sementara 90% orang Asia dan Afrika memiliki golongan darah rhesus positif artinya jumlah donor darah bagi rhesus negatif terbatas di Indonesia. Hal ini akan menjadi permasalahan karena orang dengan rhesus positif hanya bisa donor darah ke sesama rhesus positif dan rhesus negatif hanya bisa menerima donor dari sesama rhesus negatif saja. Dengan jumlah kurang dari 1% penduduk yang memiliki rhesus negatif menjadi tantangan tersendiri khususnya PMI dalam menyediakan dan memfasilitasi penduduk yang memerlukan donor dari sesama rhesus negatif, sehingga saat ini muncul komunitas Rhesus Negatif Indonesia (RNI) sebagai sarana komunikasi untuk membantu warga yang memerlukan tranfusi/ donor darah sesamanya. Permasalahn kedua, kenapa mengetahui rhesus sangat penting adalah selain karena stok darah minim perbedaan rhesus berisiko pada kehamilan. Bila ibunya memiliki reshus negatif sementara ayahnya positif maka bisa jadi anak yang dikandung rhesusnya positif, ini yang berbahaya. Ketidakcocokan rhesus ibu dan janin akan membuat tubuh ibu melawan, sel darah dengan antigen D (Rh-) dianggap benda asing harus dihancurkan layaknya virus atau bakteri. Tubuh ibu akan memproduksi antibodi yang menyerang sel-sel darah merah calon bayi akibatnya bisa terjadi kematian atau membuat bayi terlahir dengan berbagai penyakit seperti penyakit kuning, anemia, pembengkakan hati, kerusakan otak atau gagal jantung yang dikenal dengan eritroblastosis fetalis. Selama sang ibu dan ayah tahu akan golongan darahnya risiko perbedaan rhesus bisa diantisipasi dengan suntikan anti D atau biasa disebut rhogam. RhoGam ini akan menghancurkan sel darah merah janin yang beredar dalam darah ibu, sebelum sel darah merah itu memicu pembentukan antibodi yang dapat menyeberang ke dalam sirkulasi darah janin. Dengan demikian janin akan terlindung dari serangan antibodi. Begitu penting mengetahui jenis rhesus darah, sehingga selain bisa tahu apakah darah kita ini memiliki rhesus positif ataupun negatif, para santri juga bisa sekaligus mendonorkan darah bagi sesama yang memerlukan. Sebagaimana slogan yang sering kita dengar “Setetes Darah Anda, Nyawa Mereka”. Apapun jenis golongan darah dan rhesus kita semuanya adalah karunia dari Allah SWT yang patut kita syukuri, semua ada hikmahnya, tidak ada ciptaan-Nya yang sia-sia sebagaimana Allah berfirman dalam surah Ali Imran ayat 191: “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.” (DIW)

Kegiatan Santri, Tim Sukses

Mengejarmu Dalam Proses Mendapatkan Ilmu

SMAIT Al-Multazam (20/01). Mengejar waktu, memburu guru, berlari tanpa henti, walau sebenarnya raga mulai lelah. Menyelesaikan targetan walaupun terkaget kaget karena kesalahan dan kekeliruan yang dilakukan. Revisi demi revisi terus berulang seolah tak peduli pada si pencipta karya. Emosi mulai menghinggapi diri mereka. Tak terasa air mata mulai menggenang di kelopak mata. Entah kenapa dan rasa apa yang sebenarnya mereka rasa. Mungkin air mata bahagia, haru, duka, sedih ataukah marah, entahlah. Rasa yang tersimpan dalam dada berubah menjadi kisah penuh kesan dan pesan mendalam. Sebuah kisah melalui jalan berbeda dari karakter mereka yang berbeda pula. Penuh teka teki dan lika-liku permasalahan yang terjadi. Namun di sinilah kisah mereka dimulai. Proses penulisan makalah, mungkin bisa dijadikan satu pengalaman kisah menarik. Melalui kisah pengalaman inilah mampu menjadikan santri terkhusus kelas XII mengambil pelajaran bahwa betapa pentingnya sebuah proses dalam segala hal. Tanpa proses tidak akan ada kesan mendalam yang dirasakan. Tanpa proses tidak akan tertanam mental kuat penyuka tantangan. Inilah Sepenggal kisah yang harus dilalui oleh mereka. Melalui penulisan karya ilmiah berupa makalah, meraka diajak berpikir, belajar, berbicara, membaca, menyimak, dan menulis. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan sebuah kompetensi yang harus dimiliki santri. Proses indah dan maksimal akan melahirkan hasil sempurna. Berawal dari menentukan masalah, latar belakang, pemerolehan data, pembahasan, kesimpulan menjadi satu rangkaian kegiatan dalam proses bimbingan. Revisian, dan arahan dari narasumber, proses pengetikan, sampai akhirnya penandatanganan dan pengumpulan karya serta pembuatan PPT menjadi proses berkesinambungan tanpa jeda. Hingga puncaknya munaqosyahlah penentu pertanggungjawaban mereka terhadap karya yang dicipta. Pertanggungjawaban atas ilmu yang didapat selama menjalani proses bimbingan bersama para pembimbing. Terlepas dari itu semua, rasa syukur atas kompetensi yang dimiliki, proses yang dijalani, waktu yang dilewati serta tenaga pikiran yang terkuras, semuanya niatkan karena Lillah dan tentunya hanya mengharapkan mendapat keberkahan-Nya. Rasulullah bersabda: Sesungguhnya Allah berhak mengambil dan memberi. Segala sesuatu yang telah ditentukan di sisiNya, untuk itu bersabarlah dan harapkan pahala Allah Swt. (HR. Ibnu Majah) –wdr

Kegiatan Santri, Tim Sukses

Pengetikan Makalah Menuju Munaqosyah

SMAIT Al-Multazam (20/01) Bermula dari langkah awal menuju penulisan makalah yang disampaikan oleh Ustadzah Nurhayati, S.Pd. dan proses bimbingan panjang, tibalah saatnya proses pengetikan. Proses ini menjadi muara hampir selesainya permakalahan di kelas XII. Di dampingi oleh dewan guru dan wali asrama sesuai penjadwalan yang telah ditentukan, proses pengetikan lebih terarah dan kondusif. Walaupun kendala dan masalah di lapangan kerap terjadi, tetapi solusi tetap dicari tanpa henti. Proses pengetikan dilakukan berdasarkan hasil bimbingan dari para pembimbing. Tahap demi tahap mereka lalui, proses demi proses mereka lakukan. Tak mengenal lelah dan menyerah walaupun revisi demi revisi harus kembali mereka kerjakan. Proses pengetikan memang membutuhkan waktu lama untuk hasil yang sempurna. Revisi dan editing dari para pembimbing mamacu semangat mereka untuk tujuan satu yakni selesainya makalah lebih awal. Proses demi proses yang dilalui hingga pada akhir munaqosyah menjadi bagian dari jihad mereka menuju berkahnya ilmu. “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan. (QS Al-Maidah:35) -wdr

Kegiatan Santri, Prestasi

Apresiasi Santri Berprestasi

SMAIT Al-Multazam (16/1/2023). ‘Raih prestasi menuju juara sejati’, mungkin kalimat itulah yang menjadi kalimat motivasi bagi santri. Semangat meraih juara muncul ketika mereka mengetahui bahwa prestasi akan menjadi bukti dalam catatan sejarah selama mereka mengenyam pendidikan di dunia persekolahan. Melalui proses mereka mengarungi berbagai tantangan. Memang benar yang dikatakan oleh banyak orang bahwa jika ingin meraih sebuah kesuksesan dan keberhasilan, maka lalui proses dengan sempurna. Hal itulah yang menjadi acuan dan rangkaian proses yang dilalui oleh santri dalam meraih gelar juara dan prestasi. Senin, 16 Januari 2023 menjadi hari pemberian apresiasi bagi santri yang berprestasi. Sambutan tunggal pun disampaikan Ibu kepala SMAIT Al-Multazam, Ustadzah Nina Herlina, M.Pd. mengawali apel pagi, Senin 16 Januari 2023. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa 3 hal yang harus ada dalam diri seseorang untuk mencapai sebuah tujuan. “Keseimbanga antara akal, jasad dan rukhiyah”. Melalui kejuaraan kelas dan lomba-lomba yang diikuti menjadi sebuah uji kompetensi bagi santri serta kata juara menjadi prioritas bagi mereka. Hasil yang didapat sesuai dengan keseriusan dan kerjakeras mereka dalam mengikuti proses bersama para guru dan pembimbing luar biasa. Keberkahan dan keridoan dari Allah Swt. menjadi hal utama yang membuat prestasi demi prestasi mereka raih dengan sempurna. Maka hanya kepada Allah semua dikembalikan. Jika Allah berkehendak maka jadilah. Namun jika belum bisa meraih kata juara maka bersabarlah dan teruslah berusaha menggapai rido-Nya. *tim#

Kegiatan Santri

Singkup Paniis Menjadi Kisah Manis P3M 14

Kisah seolah tak pernah sirna dalam kehidupan. Cerita sepertinya enggan berpisah meninggalkan mereka dalam kesendirian. Kisah manis, cerita romantis tentunya hal yang selalu diharapkan terjadi dalam menapaki kehidupan. Tanpa rasa sedih, kecewa apalagi sakit hati. Namun hidup adalah perjuangan tanpa henti yang mesti dijalani, proses yang harus dilalui demi sebuah kesuksesan dan tentunya kebahagiaan hakiki dalam menggapai rido Ilaihi Robbi. Tak ada kebahagiaan yang datang secara tiba-tiba. Tak ada kesuksesan yang menghampiri tanpa perjuangan. Semua harus dicari dan dijalani dalam sebuah kata gramatikal yakni ‘berproses’. Peristiwa demi peristiwa tentunya harus dilalui tanpa keluh apalagi kesah. Semua berjalan layaknya roda kehidupan yang berputar tanpa bisa dikendalikan. Ilustrasi di atas menjadi sebuah contoh bahwa santri kelas XII SMAIT Al-Multazam melalui kegiatan Pekan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M), menjadi satu bentuk wujud dari sebuah proses yang sebenarnya sedang mereka implementasikan dalam kehidupan nyata. Tak sekadar teori yang terkurung dalam ruang dan waktu, tetapi lebih dari itu sebuah praktik yang dijalani mampu menjadikan mereka lebih mengerti bagaimana kehidupan yang sesungguhnya. Di bawah sang pembina, Ustad Abdul Hamid, S.Pd.I, pelaksanaan P3M ke 14 berjalan sesuai rencana dan harapan. Walaupun ada sedikit bumbu pahit mewarnai, tetapi dapat teratasi dan berubah menjadi kisah manis semanis madu. Singkup, Paniis menjadi tempat 10 hari santri mengabdi. Waktu yang tak lama pun tak sebentar ini menjadi waktu paling berkesan yang dirasakan baik oleh santri maupun warga. Bertemakan “Hidupkan Hati dengan Empati Melalui Santri Mengabdi”, bukan sekadar tema tanpa aksi, melainkan sebuah tema yang dapat diwujudkan secara nyata dan sempurna dengan sedikit kendala. Tanggal 8 sampai 16 Desember 2022 merupakan waktu bersejarah dengan beragam kisah di dalamnya. Sebuah kebanggaan nan penuh kesan bagi santri kelas XII SMAIT Al-Multazam bahwa di tahun 2022 kembali mereka dapat melaksanakan satu program tahunan yakni P3M. Program ini menjadi satu rangkaian agenda kelas XII SMAIT menjelang akhir tahun kelulusan. Pengaplikasian teori ke dalam praktik nyata di lapangan menjadi pengalaman berharga untuk mereka guna mempersiapkan diri dalam bersosialisasi dengan masyarakat secara luas ketika lulus nanti. Tak ada pengabdian tanpa pengorbanan. Tak ada keberhasilan tanpa rencana matang. Maka melalui berbagai agenda yang diselenggarakan santri kelas XII SMAIT Al-Multazam di lokasi P3M, semua agenda yang sudah disusun dapat terealisasikan. Mulai dari Bazar murah, bagi sembako, menghidupkan pengajian anak anak desa, membersihka lingkungan melalui gerakan Jumat bersih, workshop mendongeng, pelayanan kesehatan, olahraga bersama warga, perlombaan berbagai kalangan, dan bakti sosial lainnya menjadikan desa lebih hidup dan berwarna dengan kehadiran mereka. Kegiatan demi kegiatan disambut penuh antusias oleh warga Singkup dan Paniis. “Sempurna”, mungkin kata itu yang layak disandangkan untuk angkatan Fahrenhait yang mampu mewarnai di manapun mereka berada. Tentunya mewarnai hari-hari warga Singkup dan Paniis melalui berbagai acara unik dan menarik, sehingga membuat semua warga terhibur dengan kehadiran mereka. Tidak monoton apalagi membosankan, itulah yang dirasakan seluruh warga terkhusus anak anak desa. Kesan mendalam begitu dirasakan warga. Perpisahan seolah menjadi kata yang tak mereka inginkan. Namun dua kata antonim yang berlawanan ini pastinya akan terjadi dalam kehidupan. Maka di mana ada pertemuan pastinya ada perpisahan. Sepuluh hari berlalu dan saatnya santri kelas XII berpamitan kepada warga untuk mereka kembali meneruskan cita-cita yang sudah direncanakan. Kembali ke pondok untuk tolabul ilmi dan menjalankan aktivitas keseharian di dalam pondok guna menambah kembali ilmu untuk disyiarkan kelak ketika mereka lulus dari pondok. Tak ada tawa bahagia dalam guratan wajah mereka terkhusus anak anak desa mengiringi perpisahan dengan santri kelas XII. Semua seolah terbawa suasana sedih akan perpisahan ini. Anak anak desa begitu merasa kehilangan sosok kakak yang bisa mereka teladani dan dimintai ilmu serta wejangan motivasi. Namun semua tugas dan amanah santri telah usai, saatnya mereka kembali. “Haneuteun” dengan kehadiran santri akan kembali “tiiseun” dengan kepergian mereka. Pileuleuyan desa Singkup dan Paniis. Singkup yang akan tetap melingkup, mencakup rasa hangatny kekeluargaan dan Paniis yang tetap ‘tiis’, adem ayem dalam manisnya kisah hidup. Semoga Tim

Kegiatan Santri, Prestasi

Scout Fest 3 Santri Ponpes Terpadu Al-Multazam

Scout Fest 3 Santri Ponpes Terpadu Al-Multazam Dalam rangka memperingati HUT ke-61 Pramuka Indonesia, seluruh dewan guru beserta santri melaksanakan upacara berseragamkan pramuka. Coklat di badan, kacu di leher, berselempeng ketangguhan dan kedisiplinan barisan santri memenuhi lapangan bak barisan perang yang siap berjuang, berjihad atas nama agama. “Pramuka Mengabdi Tanpa Batas untuk Membangun Ketangguhan Bangsa”, itulah tema HUT ke-61 Pramuka Indonesia. Melalui tema tersebut harapan Mudir Ma’had Al-Multazam, Ustad Adin Nurhaedin Lc., M.Pd. dalam sambutannya “Jadilah manusia tangguh yang bersungguh-sungguh dalam menggapai rido Allah Swt, menjadikan teladan untuk sesama dan mengambil ibroh dari setiap kejadian serta meneladani kegigihan para mujahid mujahidah di zaman terdahulu, itulah sosok pramuka tanggguh yang diharapkan akan lahir dari para santri Al-Multazam.” Upacara peringatan pramuka kali ini sekaligus sebagai upacara pembukaan kegiatan pramuka tahun pelajaran 2022/2023 dan kegiatan Scout Fest 3 yang akan menjadi satu agenda dalam memeriahkan HUT pramuka. Melalui tema Be Brave Take Risks Step Forward With Scout, Dewan Ambalan 13 Sumayyah binti Khayyat dibantu oleh beberapa panitia perwakilan dari MPS dan OSMA mengadakan satu kegiatan yang diberi nama Scout Fest 3. Dalam kegiatan ini, perlombaan demi perlombaan disusun panitia dengan serapi dan tentunya sekreatif mungkin guna menarik peserta dan peringatan HUT Pramuka semakin meriah. Ketua pelaksana, Jessica Indriyani Mukhit, salah satu kelas XII menyampaikan bahwa kegiatan Scout Fest 3 ini diisi oleh beberapa perlombaan diantaranya lomba keterampilan baris berbaris, masak rimba, pionering, senam komando, jelajah alam, dan pentas seni. Setiap perlombaan diikuti oleh seluruh santri mulai dari kelas 7 sampai kelas 11. Kemasan menarik dari setiap perlombaan membuat antusias dan semangat peserta dalam mengikuti kompetisi begitu tampak kompak. Selama 2 hari scout fest 3 mewarnai kegiatan santri di pondok. Sabtu dan Ahad, 13-14 Agustus 2022 menajdi hari menyenangkan untuk santri karena dua hari itu diisi oleh kegiatan pramuka yang begitu padat di lapangan. Canda tawa, sorak sorai, teriak penuh dukungan dari para suporter di setiap angkatan menjadikan suasana semakin cair dan semangat berkompetisi seolah menjadi hiburan bermakna bagi santri. Akhir dari kegiatan di hari kedua, pelaksanaan pelantikan anggota bantara 14 sekaligus penutupan scout fest 3. Pemberian apresiasi pun tidak terlupakan sebagai bentuk penghargaan dan penyemangat bagi para peserta yang sudah berkontribusi dalam setiap perlombaan. Ustadzah Uni Nurani, S.E. sebagai pembina pramuka menyampaikan sebuah harapan, “melalui kegiatan pramuka yang dikemas dalam satu kegiatan bernama scout fest 3 menjadikan ajang kompetisi, menggali berbagai keterampilan dan kreativitas yang dimiliki santri. Selain itu melalui scout fest 3 ini harapannya dapat mengubah image dan memberi kesan bahwa pramuka tidak identik dengan kekerasan, tetapi lebih pada kegiatan menyenangkan penuh kreativitas dan tantangan serta tentunya kedisiplinan kuat yang tertanam pada diri setiap anggota pramuka.” Pramuka memberikan bukti nyata bahwa kreativitas mampu tercipta dari mereka yang punya karya. Pramuka menjadi satu kegiatan menyenangkan yang tidak terlepas dari kedisiplinan. Pramuka mampu menciptakan kebersamaan penuh tantangan dan tentunya pemikiran dalam menuntaskan setiap permasalahan. Pramuka, praja muda karana mampu melahirkan para mujahidah tangguh, bersungguh-sungguh, dan penyuka tantangan. Semoga

Kegiatan Santri

Berkarya Melalui Seni Kriya

Seni kriya merupakan seninya orang-orang yang mempunyai bakat atau hobi berkesenian dalam bentuk kerajinan tangan. Mengelola bahan bekas menjadi sesuatu yang unik dan bermanfaat, baik sebagai hiasan maupun kembali dapat digunakan menjadi ciri dari seni kriya. Di tangan penuh kreatif seni kriya dapat menghasilkan sebuah produk unik dari bahan yang tak lagi digunakan. Lebih tepatnya pengelolaan bahan sampah menjadi sesuatu yang berkah dan tentunya ramah lingkungan. Menyulap koran bekas menjadi sebuah tempat air minum menjadi hal unik dan tentunya menarik. Lihat saja karya salah satu santri SMAIT Al-Multazam, Anggita Fildzah Arifah, dalam ajang Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2 N). Sebuah produk dengan memanfaatkan bahan bekas mampu menjadi barang bermanfaat kembali layak digunakan. Luar biasa, di tangan santri kelas XII ini bahan atau barang yang sudah tidak terpakai mampu menjadi bahan layak pakai bahkan dapat dijual Kreativitas tanpa batas memang membutuhkan keuletana, kesabaran, dan tentunya kemauan untuk terus berinovasi. Mungkin hal ini pula yang dilakukan oleh Anggita melalui produk-produk yang dihasilkan selama mengikuti lomba seni kriya. Tentunya dengan segenap harapan kreativitas yang dimiliki semakin terasa dan mampu terus berkembang, sehingga menghasilkan produk-produk unik dengan ide serta gagasan cemerlang. Terus berkarya, berkarya terus untuk negeri, sehingga menjadikan lingkungan tetap bersih, sehat, dan tentunya terhindar dari polusi

Kegiatan Santri

Belajar Malam Bersama Santri

SMAIT Al-Multazam (15/8). Menjadi salah satu pelaksanaan program SMAIT yakni belajar malam. Sebuah program yang memaksa santri untuk belajar di malam hari secara serempak dalam satu tempat atau ruangan. Memaksa untuk selanjutnya menjadikan terbiasa, itulah akhir yang diharapkan. Keterpaksaan akan membuahkan kebiasaan jika apa yang dilakukan atau dikerjakan didasari atas nama cinta dan niat karena Lillah dalam proses menjalankannya. Jika biasanya santri belajar mandiri di kamar asrama masing-masing, maka untuk sekarang mereka belajar bersama di dalam kelas layaknya sedang mengikuti kegiatan proses belajar mengajar. Didampingi oleh beberapa guru yang bertugas dan wali asrama, kegiatan belajar malam berjalan lancar dan kondusif. Walaupun awalnya terasa berat, tetapi pada akhirnya tumbuh semangat tinggi diantara santri ketika belajar malam berlangsung. Hal yang diharapkan dari kegiatan belajar malam adalah melatih pemahaman santri terkait materi yang sudah mereka dapatkan di siang hari dari dewan guru. Selain itu, melalui belajar malam santri terbiasa mengerjakan latihan dan tugas atau PR dari setiap guru. Maka ketika belajar malam berlangsung, mereka bisa berdiskusi terkait materi yang mungkin kurang dipahami bersama teman sekelasnya. Dengan demikian maka berdiskusi tentang materi yang kurang dipahami serta pelaksaan kerja kelompok dalam mengerjakan soal atau tugas akan tercipta suasana kondusif dan tumbuhnya kemandirian santri dalam memecahkan soal yang kurang atau tidak dikuasai. Belajar malam menjadi satu kegiatan positif dalam mengembangkan dan menumbuhkan sikap peduli serta berbagi pengetahuan dengan sesama teman. Oleh karena itu melalui sikap tersebut tidak akan ada lagi santri yang merasa kurang atau tidak bisa di beberapa mata pelajaran. Biasanya mereka akan lebih dapat memahami pelajaran ketika temannnya sendiri yang menjelaskan. Tutor sebaya menjadi satu model pembelajaran yang efektif diterapkan. Terlepas dari itu semua hanya dengan kekuatan cinta dan niat tulus ikhlas karena Allah kegaiatan belajar malam akan menjadi satu ajang berbagi dan peduli serta mencari dan mencari kunci jawaban pasti dari setiap tugas dan latihan soal yang dikerjakan. Semoga

Kegiatan Santri

Ciptakan Lingkungan Bersih Malalui Jumsih

SMAIT Al-Multazam (22/07). Dalam rangka menciptakan lingkungan sekolah sehat dan bersih, SMAIT Al-Multazam mengadakan satu kegiatan bersih-bersih yang dinamakan Jumat bersih atau disingkat dalam bentuk akronim yakni Jumsih. Kegiatan bersih-bersih ini melibatkan seluluh santri dan dewan guru serta bagian petugas Lingkungan Hidup (LH). Kebersihan sebagian dari iman itu yang menjadi pedoman kami melalui selogan yang kami canangkan yakni “Bersih Bumiku Sehat Hidupku”. Sebuah slogan yang bukan hanya sebatas slogan melainkan akan menjadi karakter dan tradisi dalam menjaga kebersihan dan kesehatan yang tertanam pada warga SMAIT Al-Multazam. Pembagian tugas di setiap sarana dan prasaran menjadi hal nyata bahwa kebersihan lingkungan sekolah bukan hanya tugas bagian tim lingkungan hidup atau petugas kebersihan sekolah, melainkan tugas semua sivitas akademik, baik guru maupun santri. Jumsih; Jumat Bersih tentunya akan menjadi kegiatan kami dalam program cinta lingkungan dan kebersihan yang akan terus digalakan menuju sekolah bersih dan sehat. Hal ini sesuai dengan amanah dan kepercayaan pihak Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan yang menunjuk SMAIT Al-Multazam sebagai salah satu perwakilan sekolah di Kabupaten Kuningan untuk direkomendasikan dalam perlombaan sekolah sehat tingkat kabupaten. Lomba hanyalah sebuah kegiatan, kemenangan hanyalah sebuah sebutan, hal terpenting adalah dengan amanah ini, menjadikan SMAIT Al-Multazam semakin ‘Juara’ dan sebagai sekolah unggulan yang akan terus bersinar dan menjadi lembaga pendidikan favorit masyarakat dunia. Cintai hidupmu, jaga kebersihan tiap hari

Kegiatan Santri

Class Meeting dalam Balutan Market Day

Beginilah saat santri jual beli makanan yang mereka kelola sendiri. Hiruk pikuk keadaan di tempat mereka berjualan begitu tampak penuh sesak. Promosi santri kepada pembeli baik melalui spiker maupun langsung menjadi suasana semakin bising. Melalui dandanan unik para salles menawarkan dagangannya kepada pembeli. Tulisan-tulisan kreatif dengan bahasa periklanan yang tertuang pada secarik kertas ukir menjadi kreativitas tersendiri bagi santri saat mereka menawarkan dagangannya kepada setiap pembeli. Belum lagi lapak tempat mereka berjualan dihias sedemikian rupa hanya untuk menarik perhatian para pembeli. Sungguh kreativitas tanpa batas. Tumpah ruah seluruh santri dan dewan guru ke lapangan tempat berjualan membuat suasana semakin ramai. Canda, tawa, tawar menawar harga, menjadi sebuah hal unik yang mungkin baru mereka lakukan. Budaya antre, kesabaran menunggu giliran, keramahan pembeli dan penjual, serta kecekatan, kecepatan para penjual ketika melayani setiap pembeli menjadi sebuah pembelajaran bernilai. Class meeting dalam balutan market day menjadi satu program SMAIT Al-Multazam bekerjasama dengan OSMA untuk kali pertama di tahun 2022. Dibuka oleh Mudir Ma’had Al-Multazam, Ustad Adin Nurhaedin, Lc., M.Pd. melalui kisah Abdurrahman Bin Auf yang disampaikan menjadi bekal dan pengetahuan untuk santri tentang perdagangan yang disyariatkan islam. Bahwa ada 6 cara Abdurrahman Bin Auf dalam berbisnis, diantaranya: 1. Tidak ingin keuntungan yang banyak. 2. Penjualan dilakuakan secara tunai. 3. Berintegritas pada modal bukan uang. 4. Berorientasi pada pasar. 5. Bekerja untuk mencari keberkahan. 6. Menjual barang berkualitas. Market day menjadi satu program yang akan terus berkembang di tahun mendatang sebagai implementasi dari kurikulum merdeka. Semoga

Scroll to Top