SMAIT Al-Multazam

Kegiatan Santri

Kegiatan Santri, Uncategorized

Keseimbangan adalah seni memilih tanpa kehilangan arah; Tawazun Menjadi Tema Pesan Pembina Upacara (SMAIT Al-Multazam) #2

Al-Multazam (Senin, 13 Oktober 2025). Dalam kehidupan yang semakin cepat dan kompleks, manusia dituntut untuk mampu menjalani berbagai peran sekaligus entah sebagai anak, orang tua, pelajar, pekerja atau pun anggota masyarakat. Di tengah tumpukan tanggung jawab tersebut, sering kali kita merasa kehilangan arah, kewalahan, atau bahkan kehilangan jati diri. Di sinilah konsep tawazun atau keseimbangan menjadi penting. Tawazun bukan hanya ajaran moral dalam agama, tetapi juga prinsip hidup yang sangat relevan di era modern saat ini.  Menerapkan tawazun bukan perkara mudah. Dibutuhkan kesadaran diri, kemampuan mengelola waktu, dan komitmen untuk hidup dalam nilai-nilai yang seimbang. Dalam praktiknya, tawazun tidak selalu berarti berada di tengah-tengah, tetapi lebih pada ketepatan dalam menempatkan sesuatu sesuai kadarnya. Misalnya, memberi waktu untuk ibadah yang cukup tanpa mengabaikan pekerjaan, atau bekerja keras tanpa melupakan kesehatan fisik dan mental.

Kegiatan Santri, Uncategorized

Keseimbangan adalah seni memilih tanpa kehilangan arah; Tawazun Menjadi Tema Pesan Pembina Upacara (SMAIT Al-Multazam) #3

Al-Multazam (Senin, 13 Oktober 2025). Dalam kehidupan yang semakin cepat dan kompleks, manusia dituntut untuk mampu menjalani berbagai peran sekaligus entah sebagai anak, orang tua, pelajar, pekerja atau pun anggota masyarakat. Di tengah tumpukan tanggung jawab tersebut, sering kali kita merasa kehilangan arah, kewalahan, atau bahkan kehilangan jati diri. Di sinilah konsep tawazun atau keseimbangan menjadi penting. Tawazun bukan hanya ajaran moral dalam agama, tetapi juga prinsip hidup yang sangat relevan di era modern saat ini.  Menerapkan tawazun bukan perkara mudah. Dibutuhkan kesadaran diri, kemampuan mengelola waktu, dan komitmen untuk hidup dalam nilai-nilai yang seimbang. Dalam praktiknya, tawazun tidak selalu berarti berada di tengah-tengah, tetapi lebih pada ketepatan dalam menempatkan sesuatu sesuai kadarnya. Misalnya, memberi waktu untuk ibadah yang cukup tanpa mengabaikan pekerjaan, atau bekerja keras tanpa melupakan kesehatan fisik dan mental.

Kegiatan Santri, Uncategorized

Keseimbangan adalah seni memilih tanpa kehilangan arah; Tawazun Menjadi Tema Pesan Pembina Upacara (SMAIT Al-Multazam)

Al-Multazam (Senin, 13 Oktober 2025). Dalam kehidupan yang semakin cepat dan kompleks, manusia dituntut untuk mampu menjalani berbagai peran sekaligus entah sebagai anak, orang tua, pelajar, pekerja atau pun anggota masyarakat. Di tengah tumpukan tanggung jawab tersebut, sering kali kita merasa kehilangan arah, kewalahan, atau bahkan kehilangan jati diri. Di sinilah konsep tawazun atau keseimbangan menjadi penting. Tawazun bukan hanya ajaran moral dalam agama, tetapi juga prinsip hidup yang sangat relevan di era modern saat ini.  Menerapkan tawazun bukan perkara mudah. Dibutuhkan kesadaran diri, kemampuan mengelola waktu, dan komitmen untuk hidup dalam nilai-nilai yang seimbang. Dalam praktiknya, tawazun tidak selalu berarti berada di tengah-tengah, tetapi lebih pada ketepatan dalam menempatkan sesuatu sesuai kadarnya. Misalnya, memberi waktu untuk ibadah yang cukup tanpa mengabaikan pekerjaan, atau bekerja keras tanpa melupakan kesehatan fisik dan mental.

Kegiatan Santri, Uncategorized

Dari Hati ke Aksi: Menanamkan Nilai, Menuai Perubahan (SMAIT Al-Multazam Juara)

Pagi hari adalah awal yang baru — momen istimewa untuk membangun semangat, menanamkan nilai, dan menumbuhkan karakter. Hari ini adalah kesempatan emas untuk menjadi pribadi yang lebih baik daripada kemarin: lebih jujur, lebih disiplin, lebih bertanggung jawab, dan lebih peduli terhadap sesama. Selamat belajar, selamat berproses, dan jadilah inspirasi bagi sekelilingmu.

Kegiatan Santri, Uncategorized

Menjaga Pancasila, Menjaga Indonesia, Santri SMAIT ‘Membaca’

SMAIT Al-Multazam Juara. Setiap tanggal 1 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Di berbagai pelosok negeri, bendera Merah Putih dikibarkan setengah tiang sehari sebelumnya, lalu kembali berkibar penuh keesokan harinya. Upacara dilangsungkan, pidato-pidato dibacakan, dan sejenak waktu kita gunakan untuk mengenang peristiwa kelam yang nyaris mengguncang dasar negara. Hari Kesaktian Pancasila tak bisa dilepaskan dari tragedi Gerakan 30 September 1965—sebuah kudeta berdarah yang menewaskan tujuh jenderal Angkatan Darat. Dalam kekacauan itu, stabilitas negara terguncang, dan masa depan ideologi Pancasila pun berada di ujung tanduk. Hari Kesaktian Pancasila bukan hanya hari mengenang masa lalu. Ia adalah momentum untuk menegaskan kembali komitmen kita pada nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan persatuan. Nilai-nilai yang bukan hanya tertulis di teks-teks formal, tetapi harus hidup dalam tindakan nyata. Karena pada akhirnya, kesaktian Pancasila bukan terletak pada simbol, tetapi pada kesadaran kolektif kita untuk terus menjaganya—setiap hari. Di tengah dunia yang terus berubah, satu hal yang harus tetap tegak adalah semangat kebangsaan. Hari Kesaktian Pancasila mengajarkan kita bahwa sejarah bukan untuk dilupakan, tetapi untuk menjadi pijakan melangkah ke depan. Maka dari itu, marilah kita jaga Pancasila — bukan hanya dalam kata, tetapi dalam sikap dan tindakan. Karena selama Pancasila hidup di hati rakyatnya, Indonesia akan tetap berdiri kokoh, sekuat kesaktiannya. ‘

Kegiatan Santri, Uncategorized

Santri Membaca Fakta di Balik Sejarah

(SMAIT Al-Multazam ‘Juara’) SMAIT Al-Multazam Juara. Setiap kali musim ujian datang, suasana di sekolah berubah. Buku-buku kembali dibuka, catatan lama dibaca ulang dan diskusi kecil mulai terdengar di sudut-sudut kelas bahkan di area lapangan. Hangatnya mentari pagi menambah suasana semakin riuh oleh diskusi dan aktivitas membaca. Sumatif Tengah Semester mata pelajaran, sejarah seringkali punya tempat tersendiri di hati para santri—ada yang antusias, ada pula yang cemas. Meski namanya “ujian”, sebenarnya ini adalah momen untuk refleksi. Sejauh mana para santri benar-benar memahami secara mendalam materi yang sudah diajarkan.

Kegiatan Santri, Uncategorized

Santri Membaca Fakta di Balik Sejarah

SMAIT Al-Multazam Juara. Setiap kali musim ujian datang, suasana di sekolah berubah. Buku-buku kembali dibuka, catatan lama dibaca ulang dan diskusi kecil mulai terdengar di sudut-sudut kelas bahkan di area lapangan. Hangatnya mentari pagi menambah suasana semakin riuh oleh diskusi dan aktivitas membaca. Sumatif Tengah Semester mata pelajaran, sejarah seringkali punya tempat tersendiri di hati para santri—ada yang antusias, ada pula yang cemas. Meski namanya “ujian”, sebenarnya ini adalah momen untuk refleksi. Sejauh mana para santri benar-benar memahami secara mendalam materi yang sudah diajarkan.

Kegiatan Santri, Uncategorized

Strive to be a winner, strive to be of value:

Mendorong siswa untuk tidak hanya berusaha menjadi pemenang, tetapi juga menjadi individu yang memberikan nilai positif. SMAIT Al-Multazam dalam balutan mentari pagi. Hari baru telah datang, membawa sejuta peluang yang belum tersentuh. Matahari terbit bukan hanya pertanda dimulainya hari, tapi juga simbol harapan—bahwa apa pun yang terjadi kemarin, hari ini selalu punya kesempatan untuk memulai kembali. Bangunlah dengan semangat, bukan dengan beban. Ucapkan syukur atas napas yang masih berhembus karena itu berarti masih ada waktu untuk tumbuh, belajar, dan bergerak lebih dekat ke tujuan selama ini. Ingatlah, kesuksesan bukan soal siapa yang paling cepat, tapi siapa yang paling konsisten. Dan setiap langkah kecil yang  diambil pagi hari adalah bagian dari perjalanan besar yang sedang dibangun. Jadi, jangan tunggu motivasi datang. Bangkitlah dan buat motivasi sendiri Karena pagi yang hebat adalah awal dari hari yang luar biasa. Selamat menjalani hari… penuh bahagia dan senyuman…..

Kegiatan Santri, Uncategorized

Langkah Awal Menuju Penulisan Makalah; Sejumlah Santri Mengikuti Sosialisasi Karya Ilmiah

SMAIT Al-Multazam sekolah impian. Sosialisasi Karya ilmiah sebagai langkah awal menuju penulisan makalah merupakan bentuk upaya untuk menumbuhkan budaya meneliti, berpikir kritis, dan menulis secara ilmiah di kalangan santri kelas XII SMAIT Al-Multazam. Melalui sosialisasi ini, diharapkan santri dapat memahami pentingnya karya ilmiah terutama makalah, mengetahui struktur dan kaidah penulisan, serta memiliki motivasi untuk menghasilkan tulisan ilmiah yang berkualitas. Karya ilmiah bukan hanya sekadar tugas formal, tetapi juga menjadi sarana untuk mengembangkan wawasan, keterampilan menulis, dan kemampuan berpikir logis serta sistematis. Dengan kemampuan tersebut, santri mampu memberikan kontribusi nyata dalam dunia pendidikan, penelitian, dan masyarakat luas. Semoga sosialisasi ini membawa manfaat dan menjadi awal dari lahirnya karya-karya ilmiah yang membanggakan.

Kegiatan Santri, Uncategorized

Sosialisasi Karya Ilmiah Sebagai Langkah Awal Menuju Penulisan Makalah 

SMAIT Al-Multazam sekolah impian. Sosialisasi Karya ilmiah sebagai langkah awal menuju penulisan makalah merupakan bentuk upaya untuk menumbuhkan budaya meneliti, berpikir kritis, dan menulis secara ilmiah di kalangan santri kelas XII SMAIT Al-Multazam. Melalui sosialisasi ini, diharapkan santri dapat memahami pentingnya karya ilmiah terutama makalah, mengetahui struktur dan kaidah penulisan, serta memiliki motivasi untuk menghasilkan tulisan ilmiah yang berkualitas. Karya ilmiah bukan hanya sekadar tugas formal, tetapi juga menjadi sarana untuk mengembangkan wawasan, keterampilan menulis, dan kemampuan berpikir logis serta sistematis. Dengan kemampuan tersebut, santri mampu memberikan kontribusi nyata dalam dunia pendidikan, penelitian, dan masyarakat luas. Semoga sosialisasi ini membawa manfaat dan menjadi awal dari lahirnya karya-karya ilmiah yang membanggakan.

Scroll to Top