SMAIT Al-Multazam

Author name: AdminSMAIT

Kegiatan Santri, Mediasi (Media Literasi), News

Pondok Pesantren Terpadu Al-Multazam: Peringatan Hari Guru Penuh Haru, Inilah Penyebabnya

Ponpes Al-Multazam (25/11/2023). Dalam perjalanan panjang pengabdian mereka, guru telah menghadapi berbagai tantangan dan dinamika perkembangan pendidikan. Walaupun rumit penuh kisah dalam perjalanannya, tetapiu semangat dan dedikasi mereka tidak pernah surut. Mereka adalah Sosok Pengabdi Insan, pejuang pendidikan. Mereka adalah Pahlawan yang menjadi garda terdepan pemberi pengetahuan. Perjuangannya diabdikan hanya untuk negeri. Pengorbanannya diberikan hanya untuk memajukan anak bangsa, mencetak generasi rabbani yang cerdas, kritis, dan memiliki nilai-nilai luhur. Tanpa mereka apalah arti sebuah ilmu pengetahuan. Tanpa jasa mereka apalah arti kekuatan semangat juang kami. Tanpa bimbingan, arahan, dan pendidikian dari mereka, apalah arti keberadaan kami. Guru, kau adalah pencerah pikiran-pikiran kami dalam keterbatasan wawasan. Guru, kau adalah pelita kami dalam ketidaktahuan. Guru, kau adalah pencerah hati-hati kami, Ketika kami salah melangkah. Guru, kau adalah manusia luar biasa yang didambakan dan dirindukan oleh kami, anak didikmu. Sebuah prolog mengawali upacara peringatan hari guru Pondok Pesantren Terpadu Al-Multazam yang dibacakan operator begitu menggetarkan hati-hati kami, para dewan guru. Prolog penuh makna mendalam tentang siapa sebenarnya guru. Iringan musik pun menambah suasana semakin mengharu biru. Ditambah pula dengan barisan santri rapi memberikan penghormatan penuh takzim disaat mereka menyambut kami. Hadir Direktur Pendidikan Pondok Pesantren Terpadu Al-Multazam, Ustad Adin Nurhaedin, Lc., M.Pd. sebagai Pembina apel peringatan Hari Guru Nasional 2023. Begitu banyak informasi yang disampaikan oleh Beliau dalam sambutannya. Tentunya informasi yang disampaikan mampu memberikan dan menumbuhkan kesadaran kepada hadirin betapa pentingnya sebuah Pendidikan. “Guru atau pendidik menjadi tonggak terdepan, sosok manusia yang menjadi panutan peserta didik dalam segala hal. Kisah Sejarah di zaman terdahulu pun beliau sampaikan dengan nada dan intonasi penuh semangat. Tidak hanya itu, peristiwa peperangan di Palestina pun Beliau sampaikan penuh dengan emosi dan semangat membara. Hal ini memberikan betapa semangatnya warga Palestina memperjuangan negaranya. Maka jangan sampai para guru dan seluruh santri di berbagai penjuru dunia lalai, loyo, dan menjadi probadi yang tidak mau tahu bahkan tidak peduli akan informasi yang terjadi baik di dalam negeri maupun mancanegara, terkhusus di Negara Indonesia. Penampilan demi penampilan pertunjukan dipersembahkan dewan guru dan santri untuk memeriahkan peringatan Hari Guru Nasional 2023. Suasana haru pun semakin bertambah ketika penampilan drama musikal yang dibawakan dewan guru mengisi sesi acara penampilan. “Kelembutan Hati Seorang Guru”, sebuah naskah bercerita tentang aktivitas keseharian seorang guru yang penuh keteladanan dan kesabaran dalam mendidik siwa-siswanya di sekolah. Mulai dari aktivitas pagi hari, yakni membereskan rumah, menyiapkan sarapan untuk keluarga, menyiapkan seragam dan perlengkapan sekolah anak serta kesibukan lain dalam rangka menyiapkan segala sesuatunya agar tidak ada yang terlewatkan. Semua dikerjakan dengan tanpa lelah. Sementara itu perjalanan menuju sekolah cukup jauh. Hanya dengan bermodalkan kendaraan sepeda ontel, setiap harinya bu guru harus menempuh jalanan terjal berbelok dan berliku, seperti kisah hidupnya yang penuh lika-liku perjuangan. Namun beliau tempuh penuh semangat juang. Setibanya di sekolah Kembali Bu Guru harus menyiapkan hati menghadapi beragam watak, karakter, dan sifat serta kebiasaan siswanya. Hal tersebut tentunya menjadi sebuah tantangan dan kesan bagi beliau. Namun lagi-lagi Bu guru Kembali tersenyum seolah tanpa beban. Kelembutan Hati seorang guru menjadi bukti perjuangan dan pengorbanan pengabdi insan yang harus diteladani oleh seluruh guru di berbagai penjuru dunia. Semangat mendidik menjadi tujuan utama sang guru. Kelembutan adalah kunci untuk membuka hati-hati mereka yang keras membatu. Kelembutan mampu mencairkan padatnya pikiran-pikiran mereka yang penuh ego dan ambisi menguasai. Mendidik bukan dengan kekerasan, melainkan cukup dengan kelembuatn hati maka semua akan berubah sempurna dan tentunya sesuai harapan. Seperti cara mendidik ala Rasulullah Saw. penuh dengan kelembutan dan tentunya tetap menunjukan ketegasan. Ini hanyalah sepenggal kisah kekuatan cinta seorang guru kepada murid-muridnya. Namun dari kisah ini ada hal yang ingin disampaikan pengarang yakni, hormati guru selagi ada dan bisa. Sekolah bukan untuk pamer kekuasaan sehingga menindas yang lemah, melainkan tempat untuk belajar, berbagi ilmu, dan saling menghargai satu sama lain. Dunia Pendidikan bukan hanya bertugas dalam mentransfer ilmu, melainkan lebih dari itu seorang pendidik mampu menumbuhkan karakter dan budi pekerti luhur para peserta didik. Sungguh kisah penuh haru atas perjuangan dan pengorbanan seorang guru dalam mendidik dan memberikan pengajaran tanpa batas di Tengah keterbatasan. Kisah ini pun membuat hadirin terkagum-kagum dan terbawa suasana dalam cerita. Hal yang tak kalah mengharukan adalah persembahan beberapa santri untuk kedua orang tua mereka, yakni tasmi Al-Quran 5 juz. Masya Allah… peringahat Hari Guru Nasional 2023 menjadi sebuah peringatan penuh Sejarah dan tentunya menjadi peringatan penuh makna bagi seluruh hadirin. Keteladanan tidak hanya dari sosok guru, tetapi santri pun menunjukkan keteladanan itu. Hal tersebut tentunya menjadi kado terindah dan termewah juga berharga untuk kami dewan guru Pondok Pesantren Terpadu Al-Multazam, terkhusus orang tua santri. “Terima kasih Ya Allah… Kau telah memberikan ‘guru-guru kecil’, penuh teladan dan inspiratif bagi orang lain.”

Kegiatan Santri, Mediasi (Media Literasi), News

Al-Multazam : Gentarkan Jiwa, Kobarkan Semangat untuk Palestina

Ponpes Terpadu Al-Multazam (10/11/2023). Semua tumpah ruah memenuhi lapangan Al-Multazam. Ratusan bahkan ribuan santri beserta para pengajar rela membakar wajah-wajah mereka dengan teriknya sang mentari. Tak terlihat lelah apalagi mengeluh, semua larut dalam suasana haru dan kobaran semangat tinggi untuk bela Palestina tercinta, Indonesia merdeka. Tepat di hari Pahlawan 10 November, Pondok Pesantren terpadu Al-Multazam menggelar sebuah acara paling spektakuler, penuh dengan tangis haru, dan semangat kobarkan panji-panji kebenaran untuk Palestina juga mengenang jasa para Pahlawan Indonesia. Ustad Devi Imron Rosyadi, M.Pd., selaku ketua pelaksana menyebutkan bahwa gelar acara ini bertujuan untuk memahamkan kepada semua sivitas akadmika terkhusus para santri dan mahasantri Pondok Pesntren Terpadu Al-Multazam bahwa “Janganlah menutup mata, telinga, dan hati kita untuk Palestina. Dukungan baik secara doa maupun materi sangat dibutuhkan oleh mereka terkhusus doa-doa kita semua”, ungkap beliau. “Tidak hanya itu, kenanglah jasa para pahlawan yang telah gugur di medan pertempuran demi untuk Indonesia merdeka, bangkitkan semangat jihad untuk Islam” Allahuakbar!!!, kalimat-kalimat yang senantiasa diungkapkan oleh dua pembawa acara  kondang, Ustad Agus dan Ustad Suwarno. Dihadiri oleh unsur pimpinan dan seluruh bagian mulai dari TKIT sampai perguruan tinggi bahkan beberapa orang tua santri ikut menyemarakan, mengobarkan semangat untuk Palestina. Hal ini tentunya menambah suasana semakin menggema, menggetarkan jiwa-jiwa jihad Bela Palestina. Melalui orasi-orasi yang disampaikan oleh unsur pimpinan membuat suasana semakin memanas, bukan hanya memanas oleh teriknya sinar matahari, melainkan memanas untuk terus memberikan doa dan apa pun yang bisa disumbangkan untuk Palestina tercinta dan Indonesia merdeka. Semarak doa untuk Palestina terus menggema dari seluruh penjuru dunia. Semoga Allah Swt. menguatkan hati-hati mereka dan tetap semangat menegakkan kemerdekaan di tanah Palestina.

Kegiatan Santri, Mediasi (Media Literasi), News

Menjelajahi Dunia Tulis, Santri SMAIT Al-Multazam Berselancar Ikuti Pelatihan

SMAIT Al-Multazam (11/11/2023). Kembali SMAIT Al-Multazam menyelenggarakan sebuah agenda yang menjadi program literasi sekolah yaitu pelatihan kepenulisan. Kali ini pelatihan penulisan difokuskan pada dua jenis karya fiksi yakni puisi dan cerpen. Hadir dalam agenda sejumlah dewan guru sekaligus sebagai panitia kegiatan dan tentunya seluruh santri kelas X dan XI. Bertempat di Aula Pondok dan posisi duduk peserta pelatihan lesehan di atas lantai, membuat suasana pelaksanaan pelatihan terasa santai tapi tetap fokus. Sebagai pasilitas untuk menulis, seluruh santri membawa alat belajar mereka dengan harapan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk berkarya. Dipandu oleh pembawa acara, diberkahi dengan lantunan ayat suci Al-Quran, dan disambut oleh pengantar sebagai prolog oleh tim literasi, kegiatan pelatihan berjalan kondusif. Walaupun tidak dihadiri oleh Ibu Kepala Sekolah dan Mudir Mahad, tetapi Alhamdulillah pelatihan kepenulisan tetap dapat diselenggarakan sesuai rencana. Sebagai pemateri atau narasumber, Bunda Lina Budiarti, S.Pd.I, begitulah beliau akrab disapa, menyampaikan begitu banyak ilmu tentang dunia kepenulisan. Berawal dari pengalaman beliau terjun di dunia kepenulisan sampai melahirkan beberapa buku dan karya tulis lain yang sudah diterbitkan bahkan diproduksi ke dunia perfilman. Keren… Menurut beliau memang menulis itu tidak mudah semudah membalikan telapak tangan. Menulis membutuhkan banyak pikiran dan tenaga. Literasi yang kuat, peka terhadap semua peristiwa yang terjadi, dan jangan menunggu waktu senggang, itulah kunci seseorang dalam menulis. Hati dalam keadaan senang, tenang, dan memang harus dipaksakan, jika tidak maka tak mungkin karya itu tercipta. Dunia tulis menulis memang dunia yang mengasyikan bagi mereka yang mau berkarya. Tak banyak alasan inilah, itulah untuk memulai menulis, ketika sudah ada ide maka tuliskan segera sebelum ide itu menghilang entah ke mana terhalang oleh kesibukan dan pekerjaan lain. Mulai dari kalimat sederhana, rutin dituliskan setiap hari, maka yakin bahwa lama kelamaan kalimat itu akan tertulis dan terungkap memenuhi baris demi baris dalam buku tulis. Mudah memang bagi mereka yang benar-benar mau dan mau untuk berkarya. Mengolah rasa, fakta, dan logika menjadi ciri pribadi para penulis. Dengan menulis pekanya hati, rasa, dan pikiran akan terasah sempurna. Melalui karya yang ditulis mampu mengungkap fakta secara nyata dan faktual. Dari fakta yang aktual dan faktual tersebut, walaupun tulisan bergenre fiksi, tetapi karena berdasarkan fakta maka akan mudah dipahami dan diterima secara logika. Melalui tema “Kami Zilenial, Menulis dari Hati, Berkarya Atas Nama Cinta” menjadi tema menarik bagi seluruh santri kelas X dan XI SMAIT Al-Multazam dalam mengikuti pelatihan kepenulisan. Dengan adanya pelatihan kepenulisan ini berharap lahir tulisan-tulisan karya santri yang kelak dibukukan dan diterbitkan. Tim*

Kegiatan Santri, News

Gencarkan Penyuluhan Narkoba, Turunkan Angka Penderita

Belum lama ini lembaga Pendidikan SMAIT Al-Multazam dikunjungi oleh tim BNN Kabupaten Kuningan. Kunjungan tersebut bukan hanya sekadar kunjungan biasa tanpa maksud, melainkan kunjungan untuk ketiga kali tim BNN memenuhi undangan sekolah. Ada apa dan mengapa SMAIT Al-Multazam Kembali mengundang Tim BNN? Penyuluhan dan penannganan narkoba memang menjadi hal utama yang harus terus digencarkan, sekali pun ke lembaga Pendidikan berbasis kepondokan karena narkoba tidak memandang siapa dan kalangan apa. Penyakit Masyarakat ini dengan mudahnya menyebar ke seluruh penjuru dunia tanpa kecuali. tentunya hal ini meresahkan dan mengkhawatirkan terutama dikhawatrkan oleh orang tua yang tidak ingin anaknya terjerumus ke dalam dunia gelap narkotika. Maka penanganan berawal dari penyuluhan-penyuluhan di setiap lembaga Pendidikan harus dilakukan dan digencarkan. Melalui sambutan Mudir Mahad Al-Multazam, Ustad Badrudin, Lc. Penyuluhan dan Penanganan Narkoba dan Remaja SMAIT Al-Multazam, resmi dibuka. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa kasus narkoba lebih rentan terjadi pada kalangan remaja. Walaupun memang rentan juga pada Masyarakat secara umum, tetapi remaja menjadi sasaran empuk untuk kasus ini. Oleh karena itu, beliau mengharapkan dengan adanya penyuluhan ini diharapkan terkhusu santri SMAIT Al-Multazam bisa mengetahui lebih jauh tentang bahaya narkoba sehingga dapat menghindari sejak dini sebelum mereka terjun dan bergaul di lingkungan Masyarakat luas. Ibu kepala sekolah, Ustdzah Nina Herlian, M.Pd. pun menyampaikan hal yang sama dalam sambutannya bahwa pentingnya santri mengetahui bahaya narkoba agar kelak tidak mudah terjerumus ke dalam dunia gelap narkotika. Jika hal itu terjadi, maka masa depan akan suram bahkan prustasi berkepanjangan akan dialami. Kalau sudah begitu tak aka ada motivasi hidup dalam diri. Dihadiri oleh seluruh santri kelas X dan XI serta sejumlah dewan guru, acara penyuluhan dari tim BNN berjalan lancar, kondusif, dan terlihat antusias santri begitu semangat menyimak penyampaian materi yang disampaikan narasumer Bapak Dedi Nuryadi, SE. selaku Kasi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Kabupaten Kuningan. Beliau menjelaskan dengan detail terkait siapa remaja dan bagaimana kaitan remaja dengan narkoba serta penanganan yang harus dilakukan ketika remaja terserang penyakit atau sudah pernah memakai narkoba. Bahkan dijelaskan pula dengan contoh siapa saja artis ternama baik dalam maupun luar negeri yang pernah terjerat kasus narkoba. Dari penjelasan dan contoh kasus narkoba yang diperlihatkan tim BNN, harapannya terkhusus santri SMAIT Al-Multazam yang sudah mempunyai pondasi karakter dan akhlak agama, terhindar dan jangan coba-coba memakai barang terlarang ini. Be the change you want to see in the world

Uncategorized

Unjuk Bakat Melalui Asah Minat

Bersama merajut asa meraih mimpi menuju satu tujuan pasti yakni prestasi. Juara adalah keinginan  nyata yang menjadi harapan dan Impian. Menjadi lebih baik sebuah keniscayaan tanpa berkesudahan. Namun semua tidak akan pernah dapat dicapai tanpa adanya perjuangan dan pengorbanan. Di samping proses pembimbingan dan Latihan harus terus dijalankan. Ciptakan Karya Raih Juara Melalui Unjuk Bakat dan Asah Minat menjadi satu tema spektakuler dalam agenda Parade Ekstrakurikuler 2023 yang baru-baru ini dilaksankan SMAIT Al-Multazam. Sebuah agenda yang dikolaborasikan dengan 3 kegiatan sekaligus yakni Gerakan Literasi Sekolah (GLS) melaui program Gerakan Membaca Senyap (Gemas) dan Gerakan Menulis Guru dan santri, serta Green School melalui program Gerakan Lingkungan Sehat (Gelis). Bertempat di lapangan SMAIT dan dihadiri oleh seluruh dewan guru dan santri serta dibuka oleh Ibu Kepala SMAIT, Ustadzah Nina Herlina, M.Pd. proses pelaksanaan parade ekstrakurikuler berlangsung sempurna tanpa kendala berarti. Melalui sambutan tunggalnya Ibu kepala sekolah menyampaikan banyak hal dan lebih memotivasi santri  agar mengembangkan skill/keterampilan yang dimiliki selama duduk di bangku SMA. “Banyak yang bisa dilakukan dan dikembangkan serta diasah minatmu Nak melalui ekstrakurikuler di SMAIT Al-Multazam”, ujar Beliau. “Jangan pernah lelah untuk berjuang, jangan pernah bosan untuk belajar, dan jangan pernah mengeluh untuk sesuatu yang mungkin di luar harapan dan keinginan”, ungkap Ibu Kepala Sekolah mengakhiri sambutannya. Tidak berhenti sampai sambutan, Ibu kepala sekolah dengan bangga memperkenalkan satu per satu dewan guru SMAIT Al-Multazam, mulai dari struktur, dilanjutkan pengenalan tim pengajar SMAIT. Sorak sorai pemberian apresiasi dan rasa kagum santri terhadap seluruh dewan guru SMA begitu riuh terdengar di bawah hangatnya mentari pagi. Sebuah kehangatan yang dirasakan oleh hadirin sehangat perkenalan yang disampaikan oleh Ibu kepala sekolah. Acara semakin meriah ketika tarian lingkungan menjadi acara bubuka agenda Parade Ekstrakurikuler 2023. Ditambah dengan penampilan tim GLS dan Gelis, semakin memeriahkan acara sehingga panasnya mentari pagi tak lagi dirasa. Di pandu oleh tiga pembawa acara perdana, agenda semakin menggema sehingga hadirin terkesima oleh penampilan mereka dalam memandu acara. Spektakulernya agenda parade ekstrakurikuler 2023 menjadikan SMAIT Al-Multazam semakin Juara di hati santri dan dewan guru. Penampilan demi penampilan melalui unjuk bakat, mereka tunjukan dengan profesional. Tanpa ragu apalagi melakukan kesalahan. Semua ditampilkan maksimal penuh dengan persiapan matang. Semangat para santri menunjukkan kebolehannya sesuai dengan keahlian yang mereka miliki selama mengembangkan kompetensi diri melalui ektrakurikuler. Adik-adik kelas X dan XI yang menyaksikan pun semakin tertarik untuk masuk dan mengikutii beberapa ekstrakurikuler di SMAIT Al-Multazam. “Jika bebas berapa pun bidang ekstakurikuler yang diikuti, Aku mau semuanya…”, ujar mereka penuh antusias. Sebuah keinginan kuat dan penuh semangat sekuat dan sesemangat Ustadzah Tri Fitriyani, S.Si. bersama tim kesiswaan mengemas Parade Ekstrakurikuler 2023 menjadi hal berbeda. Perbedaan itu memang biasa, tetapi jangan dibiasakan berbeda di Tengah persamaan, jika itu terjadi keindahan dari perbedaan akan pudar

Uncategorized

Sehat Adalah Kunci, Bahagia Itulah Obatnya

Aksi bergizi hindari penyakit fisik dan hati menjadi sebuah aksi nyata dari pemerintah daerah guna menciptakan hidup sehat di lingkungan masyarakat setempat terkhusus anak sekolahan. Belum lama ini SMAIT Al-Multazam kedatangan tamu dari tim Kesehatan Puskesmas Jalaksana. Kedatangan mereka bukan tanpa maksud, melainkan sebagai bentuk perhatian dan kepedulian mereka terhadap kesehatan santri. Kesehatan yang mesti diperhatikan baik fisik maupun hati. Aksi bergizi kali ini sasarannya adalah seluruh santri kelas XI. Jenjang yang mungkin rentan dengan rasa sakit akibat kelelahan oleh berbagai aktivitas baik di pondok maupun sekolah. Belum lagi mereka sebagai OSMA yang mempunyai peran penting dalam organisasi, tentunya banyak waktu yang digunakan untuk berbagai macam kegiatan. Waktu istirahat tersita oleh agenda, pikiran dan tenaga terkuras lepas, itu semua mereka rasakan. Maka melalui aksi bergizi yang mereka dapatkan menjadi sebuah aksi yang dinanti guna menumbuhkan semangat lebih tinggi dalam menjalankan aktivitas belajar dan organisasi. Tidak hanya disibukkan dan dilelahkan dengan agenda organisasi, faktor asupan makanan bergizi pun menjadi pengaruh besar dalam kesehatan fisik. Oleh karena itu aksi gizi dari tim Kesehatan Puskesmas Jalaksana menjadi aksi yang memang sangat dibutuhkan santri. Melalui rangkaian acara yang sudah disusun tim Kesehatan Puskesmas Jalaksana, aksi gizi diawali oleh kegiatan senam bersama bertempat di Lapangan Akhwat. Senam bersama mereka ikuti penuh ceria, semangat yang ditunjukkan menjadi kekuatan yang terpancar dalam diri. “Di dalam raga yang kuat terdapat jiwa yang sehat.” Sebagai salah satu dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), senam menjadi satu aktivitas fisik selain berjalan dan bersepeda yang harus secara rutin dilakukan. Selain senam, Edukasi dan Prilaku sehat (gebyar CTPS, gosok gigi bersama), deteksi dini penyakit  (pemeriksaan tensi, GD, asam urat, CO, katarak, dll) PTM, pangan sehat dan gizi (sarapan bersama) serta lingkungan sehat  (Jumsih, 3 M plus, 5 M Covid, gerakan tdk merokok), menjadi sebuah gerakan hidup sehat yang harus diperhatikan, dijalankan, dan dibiasakan dalam keseharian. Bukan hanya teori, melainkan aksi nyata yang harus ditunjukkan. Bukan sekadar materi, melainkan action di lapangan yang harus dilakukan. Maka Germas melalui program CERDIK itulah yang mesti diterapkan. Cek kesehatan, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet sehat dengan kalori seimbang, Istirahat cukup, Kendalikan stres (CERDIK).

Uncategorized

Kampus Menyapa Santri Bertanya Melalui Education Fair 2023

SMAIT Al-Multazam (28/01/2023). Sedang digelar satu agenda yang menjadi program SMAIT Al-Multazam yakni Education Fair atau Edu Fair. Bertema Expand Your Dream, Make it Come True, agenda Edu Fair menjadi satu ajang temu kangen alumni dengan pondok, dengan SDM Al-Multazam, dan antaralumninya itu sendiri serta melimpahnya informasi dari berbagai universitas. Dukungan dari berbagai lembaga pun menjadi satu kekuatan luar biasa untuk agenda Edu Fair kali ini, salah satunya dukungan dari lembaga Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Dilaksanakan selama dua hari dari tanggal 27 sampai 28 Januari 2023 menjadi waktu seru untuk para santri baik kelas X, XI, maupun XII, terkhusus kelas XII. Keseruan acara bertambah manakala kegiatan Edu Fair dilaksanakan di Lapang Serbaguna, dihadiri oleh Mudir Ma’had Al-Multazam H. Badrudin, Lc.  Ibu Kepala Sekolah Ustadzah Nina Herlina, M.Pd. para dewan guru, dan tentunya seluruh santri SMAIT Al-Multazam serta seluruh alumni yang diundang di agenda Edu Fair. Hari pertama, Jumat, 27 Januari 2023 agenda Edu Fair diisi oleh seminar presentasi dari 8 kampus, diantaranya Universitas Indonesia Jakarta (UI), Instutut Teknologi Bandung (ITB), Sekolah Tinggi Teknologi Bandung (STTB), Universitas Muhamadiyah Jakarta (UMJ), Universitas Muhamadiyah Yogyakarta (UMY), Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), Sekolah Tinggi Ilmu Al-Quran Al-Multazam (STIQ), dan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Sebagai Ketua pelaksana dalam agenda Edu Fair 2023 yakni Ustadzah Iis Roisyatul Umah, M.Pd. mengharapkan agenda ini menjadi agenda yang dapat memberikan banyak informasi terkait perguruan tinggi dan jurusan serta beasiswa yang diprogramkan oleh setiap kampus baik negeri, swasta maupun kedinasan. Selain itu melalui agenda Edu Fair ini seluruh santri terkhusus kelas XII dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk memutuskan pilihan tepat terkait perguruan tinggi dan jurusan yang akan ambil nanti pasca lulus SMA. Tidak hanya itu informasi detail dari sumber terpercaya tentunya akan mereka dapatkan dalam agenda Edu Fair 2023. Hari kedua, Sabtu, 28 Januari 2023 menjadi puncaknya agenda Edu Fair yakni adanya stan-stand dari berbagai kampus baik negeri, swasta maupun kedinasan dan pelaksanakan mentoring bersama alumni dalam kelompok-kelompok kecil yang sudah dibagikan oleh tim BK SMAIT Al-Multazam. “Dari hati ke hati,” mungkin itulah yang dirasakan oleh santri kelas XII pun alumi. Dengan seperti itu maka kedekatan, saling mengenal satu sama lain, saling menyapa, dan tentunya berbagi pengalaman saat di bangku kuliah akan tersampaikan secara lebih jelas. Banyaknya informasi dan pengalaman yang diketahui santri baik kelas X, XI maupun kelas XII, dalam hal ini lebih dikhususkan untuk kelas XII dari Kakak Alumni tentunya akan menjadi bekal kelak ketika mereka lulus dari pondok dan melanjutkan ke perguruan tinggi yang diinginkan. Semoga. (wdr)Jika hanya sebatas keluar dari lisan, niscaya hanya akan sampai ke telinga. Namun jika yang keluar dari hati niscaya akan sampai ke hati.

Kegiatan Santri, Prestasi

Apresiasi Santri Berprestasi

SMAIT Al-Multazam (16/1/2023). ‘Raih prestasi menuju juara sejati’, mungkin kalimat itulah yang menjadi kalimat motivasi bagi santri. Semangat meraih juara muncul ketika mereka mengetahui bahwa prestasi akan menjadi bukti dalam catatan sejarah selama mereka mengenyam pendidikan di dunia persekolahan. Melalui proses mereka mengarungi berbagai tantangan. Memang benar yang dikatakan oleh banyak orang bahwa jika ingin meraih sebuah kesuksesan dan keberhasilan, maka lalui proses dengan sempurna. Hal itulah yang menjadi acuan dan rangkaian proses yang dilalui oleh santri dalam meraih gelar juara dan prestasi. Senin, 16 Januari 2023 menjadi hari pemberian apresiasi bagi santri yang berprestasi. Sambutan tunggal pun disampaikan Ibu kepala SMAIT Al-Multazam, Ustadzah Nina Herlina, M.Pd. mengawali apel pagi, Senin 16 Januari 2023. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa 3 hal yang harus ada dalam diri seseorang untuk mencapai sebuah tujuan. “Keseimbanga antara akal, jasad dan rukhiyah”. Melalui kejuaraan kelas dan lomba-lomba yang diikuti menjadi sebuah uji kompetensi bagi santri serta kata juara menjadi prioritas bagi mereka. Hasil yang didapat sesuai dengan keseriusan dan kerjakeras mereka dalam mengikuti proses bersama para guru dan pembimbing luar biasa. Keberkahan dan keridoan dari Allah Swt. menjadi hal utama yang membuat prestasi demi prestasi mereka raih dengan sempurna. Maka hanya kepada Allah semua dikembalikan. Jika Allah berkehendak maka jadilah. Namun jika belum bisa meraih kata juara maka bersabarlah dan teruslah berusaha menggapai rido-Nya. *tim#

Kegiatan Santri

Singkup Paniis Menjadi Kisah Manis P3M 14

Kisah seolah tak pernah sirna dalam kehidupan. Cerita sepertinya enggan berpisah meninggalkan mereka dalam kesendirian. Kisah manis, cerita romantis tentunya hal yang selalu diharapkan terjadi dalam menapaki kehidupan. Tanpa rasa sedih, kecewa apalagi sakit hati. Namun hidup adalah perjuangan tanpa henti yang mesti dijalani, proses yang harus dilalui demi sebuah kesuksesan dan tentunya kebahagiaan hakiki dalam menggapai rido Ilaihi Robbi. Tak ada kebahagiaan yang datang secara tiba-tiba. Tak ada kesuksesan yang menghampiri tanpa perjuangan. Semua harus dicari dan dijalani dalam sebuah kata gramatikal yakni ‘berproses’. Peristiwa demi peristiwa tentunya harus dilalui tanpa keluh apalagi kesah. Semua berjalan layaknya roda kehidupan yang berputar tanpa bisa dikendalikan. Ilustrasi di atas menjadi sebuah contoh bahwa santri kelas XII SMAIT Al-Multazam melalui kegiatan Pekan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M), menjadi satu bentuk wujud dari sebuah proses yang sebenarnya sedang mereka implementasikan dalam kehidupan nyata. Tak sekadar teori yang terkurung dalam ruang dan waktu, tetapi lebih dari itu sebuah praktik yang dijalani mampu menjadikan mereka lebih mengerti bagaimana kehidupan yang sesungguhnya. Di bawah sang pembina, Ustad Abdul Hamid, S.Pd.I, pelaksanaan P3M ke 14 berjalan sesuai rencana dan harapan. Walaupun ada sedikit bumbu pahit mewarnai, tetapi dapat teratasi dan berubah menjadi kisah manis semanis madu. Singkup, Paniis menjadi tempat 10 hari santri mengabdi. Waktu yang tak lama pun tak sebentar ini menjadi waktu paling berkesan yang dirasakan baik oleh santri maupun warga. Bertemakan “Hidupkan Hati dengan Empati Melalui Santri Mengabdi”, bukan sekadar tema tanpa aksi, melainkan sebuah tema yang dapat diwujudkan secara nyata dan sempurna dengan sedikit kendala. Tanggal 8 sampai 16 Desember 2022 merupakan waktu bersejarah dengan beragam kisah di dalamnya. Sebuah kebanggaan nan penuh kesan bagi santri kelas XII SMAIT Al-Multazam bahwa di tahun 2022 kembali mereka dapat melaksanakan satu program tahunan yakni P3M. Program ini menjadi satu rangkaian agenda kelas XII SMAIT menjelang akhir tahun kelulusan. Pengaplikasian teori ke dalam praktik nyata di lapangan menjadi pengalaman berharga untuk mereka guna mempersiapkan diri dalam bersosialisasi dengan masyarakat secara luas ketika lulus nanti. Tak ada pengabdian tanpa pengorbanan. Tak ada keberhasilan tanpa rencana matang. Maka melalui berbagai agenda yang diselenggarakan santri kelas XII SMAIT Al-Multazam di lokasi P3M, semua agenda yang sudah disusun dapat terealisasikan. Mulai dari Bazar murah, bagi sembako, menghidupkan pengajian anak anak desa, membersihka lingkungan melalui gerakan Jumat bersih, workshop mendongeng, pelayanan kesehatan, olahraga bersama warga, perlombaan berbagai kalangan, dan bakti sosial lainnya menjadikan desa lebih hidup dan berwarna dengan kehadiran mereka. Kegiatan demi kegiatan disambut penuh antusias oleh warga Singkup dan Paniis. “Sempurna”, mungkin kata itu yang layak disandangkan untuk angkatan Fahrenhait yang mampu mewarnai di manapun mereka berada. Tentunya mewarnai hari-hari warga Singkup dan Paniis melalui berbagai acara unik dan menarik, sehingga membuat semua warga terhibur dengan kehadiran mereka. Tidak monoton apalagi membosankan, itulah yang dirasakan seluruh warga terkhusus anak anak desa. Kesan mendalam begitu dirasakan warga. Perpisahan seolah menjadi kata yang tak mereka inginkan. Namun dua kata antonim yang berlawanan ini pastinya akan terjadi dalam kehidupan. Maka di mana ada pertemuan pastinya ada perpisahan. Sepuluh hari berlalu dan saatnya santri kelas XII berpamitan kepada warga untuk mereka kembali meneruskan cita-cita yang sudah direncanakan. Kembali ke pondok untuk tolabul ilmi dan menjalankan aktivitas keseharian di dalam pondok guna menambah kembali ilmu untuk disyiarkan kelak ketika mereka lulus dari pondok. Tak ada tawa bahagia dalam guratan wajah mereka terkhusus anak anak desa mengiringi perpisahan dengan santri kelas XII. Semua seolah terbawa suasana sedih akan perpisahan ini. Anak anak desa begitu merasa kehilangan sosok kakak yang bisa mereka teladani dan dimintai ilmu serta wejangan motivasi. Namun semua tugas dan amanah santri telah usai, saatnya mereka kembali. “Haneuteun” dengan kehadiran santri akan kembali “tiiseun” dengan kepergian mereka. Pileuleuyan desa Singkup dan Paniis. Singkup yang akan tetap melingkup, mencakup rasa hangatny kekeluargaan dan Paniis yang tetap ‘tiis’, adem ayem dalam manisnya kisah hidup. Semoga Tim

Scroll to Top